Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk melindungi dan mengolah lingkungan hidup secara lestari.
Kearifan lokal adalah kebiasaan, perilaku, dan nilai-nilai baik yang diwariskan dari nenek moyang yang masih ditetapkan di masyarakat.
Kearifan lokal dapat berbentuk upacara adat, kepercayaan, pengelolaan sumber daya alam, cara menanam, dan hukum adat yang disepakati bersama.
Fungsi kearifan lokal
Sebagai pengembangan sumber daya manusia
Pemberdayaan kebudayaan dan ilmu pengetahuan
Sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan
Sebagai integrasi komunitas atau kerabat serta upacara daur pertanian
Sebagai makna etika dan moral misalnya upacara Ngaben dari Bali
Sebagai makna politik misalnya upacara Nangluk Merana dari Bali
Keberagaman dalam Perspektif Islam
Surah Al-Hujurat ayat 13 yang menjelaskan mengenai keberagaman
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"
Islam memandang keberagaman sebagai sesuatu yang alamiah dan penting untuk persatuan dan kesatuan bangsa. Islam mengajarkan toleransi dan dialog, bukan pemaksaan, dalam menghadapi keberagaman. Islam juga mengajarkan untuk menerima perbedaan sebagai nikmat atau rahmat dari Allah.
Keberagaman di Pulau Jawa
Berikut adalah penjelasan keberagaman di Pulau Jawa. Klik tombol yang ingin kamu buka!