SEJARAH LAPALKES PUSKESAD
1. Pendahuluan.
Lembaga Peralatan Kesehatan ( Lapalkes ) Puskesad merupakan Badan Pelaksana Puskesad yang berkedudukan langsung dibawah Kapuskesad memiliki tugas melaksanakan produksi Alkes, pengawasan mutu, penelitian dan pengembangan, pemeliharaan dan penyimpanan. Lapalkes sebagai Lembaga Produksi dituntut mampu melaksanakan produksi Alkes dasar dengan bahan baku dan hasil produksi yang berkualitas dan aman, sesuai dengan prosedur yang berlaku dengan memperhatikan faktor efisiensi, efektifitas dan kemandirian serta tepat sasaran. Dengan memperhatikan regulasi supra sistem dan perkembangan teknologi, penyelenggaraan bidang produksi Alkes sudah saatnya berbenah dan berorientasi pada inovasi produk unggulan yang dikerjakan melalui Penelitian dan Pengembangan secara komprehensif.
2. Sejarah singkat Lapalkes Puskesad.
a. Merupakan Bagian dari Dinas Pharmasi Angkatan Darat (D.Ph.A.D)
Dinas Pharmasi Angkatan Darat (D.Ph.A.D) berdiri pada tahun 1954/ 1955 merupakan unsur pelaksana dari Direktorat Kesehatan Angkatan Darat ( Ditkesad ) yang berkedudukan di JL. DR. Wahidin 4 Jakarta.
Salah satu unsur pelaksana dari Dinas Pharmasi Angkatan Darat tersebut adalah Kepala Perawatan Alat-alat Kedokteran yang pada saat itu disingkat PAK yang memiliki tugas sebagai pemeliharaan alat kesehatan di Rumah sakit jajaran Ditkesad.
Untuk meningkatkan pelayanan dibidang teknik tersebut ditempuh melalui berbagai cara diantaranya dengan mengirimkan beberapa tenaga PAK untuk belajar ke Lembaga Pendidikan Perhubungan Angkatan Darat di Cimahi. Pada saat itu Dinas Pharmasi Angkatan Darat dipimpin oleh Mayor CDK Sanoesi, dengan Kepala Perawatan Alat-alat Kedokteran saat itu adalah Letnan Satu Ismojo.
b. Kepala Bagian Perawatan Alat-alat Kedokteran (PAK)
Untuk menghadapi tantangan tugas pada saat itu, maka pada tahun 1956/1957 Kepala Perawatan Alat-alat kedokteran (PAK) dilakukan validasi menjadi Kepala Bagian Alat-alat Kedokteran yang semula berpangkat Letnan satu menjadi berpangkat Mayor .
Sebagai pejabat PAK pada saat itu adalah Mayor CDK dr. Soeroto dengan stafnya antara lain sebagai berikut :
1) Lettu R. Achmadi
2) Lettu M. Soehodo Dipodisastro
3) Lettu Awaludin
c. Pada tahun 1958/1959, PAK sesuai dengan tuntutan tugas yang diemban maka organisasi tersebut berubah menjadi Lembaga Alat-alat Kesehatan Angkatan Darat disingkat LAKAD dengan tugas-tugas pokok sebagai berikut :
1) Merawat Alat-alat Kesehatan /Kedokteran
2) Memproduksi /membuat kekurangan alat-alat yang ada
3) Memasang alat-alat kesehatan
d. Lembaga Alat-alat Kesehatan Angkatan Darat (LAKAD)
Pada tahun 1962 , Seiring dengan tuntutan tugas tersebut, maka LAKAD mulai menjadi organisasi mandiri dengan melaksanakan pemindahan markas dari Jl. DR. Wahidin 4 Jakarta ke lokasi Jl. Brawijaya Kebayoran Baru. Pada saat itu Kepala Lakad dijabat oleh Kolonel CDM dr Soeroto.
Pada tahun 1968, LAKAD kembali melaksanakan pemindahan markas dari Jl. Brawijaya Kebayoran Baru ke Jl. Salemba raya 28 Jakarta. Pada saat itu Kepala Lakad dijabat oleh Letkol CDK H. M. Soehodo Dipodisastro.
e. Lembaga Fisika dan Radiologi Kedokteran (LAFARADOK).
Dalam rangka penyesuaian dengan ruang lingkup tugas dan fungsi yang diembannya maka organisasi LAKAD berubah kembali menjadi Lembaga Fisika dan Radiologi Kedokteran (LAFARADOK).
Pada tanggal 1 Agustus 1975 kepala LAFARADOK Kolonel H.M. Soehodo menjalani pensiun dan digantikan oleh Mayor CDK Drs. Irawan Soentjoko sebagai Ps. Waka LAFARADOK, sedangkan Kepala LAFARADOK dijabat rangkap oleh KAJANKES TNI AD Brigjen TNI dr. Prakosa.
Seiring dengan berjalannya waktu dengan dinamika tugas dan fungsi yang diembannya maka LAFARADOK berubah nomenklatur kembali menjadi LAKAD.
Adapun pejabat LAKAD sebagai berikut :
1) Pada tahun 1983 dijabat oleh Kolonel CDK Drs. Irawan
2) Pada tahun 1984 dijabat oleh Kolonel CDM dr. Suryadi Sumarno.
3) Pada tahun 1984 sampai tahun 1986 dijabat oleh Kolonel Ckm Drs. Soentjoko.
Pada tahun 1984 “LAKAD JANKESAD” pindah dari Salemba Raya 28 Nasional ke Munjul.
f. Direktur Pembinaan Alat Peralatan Kesehatan ( Dirbin Alpalkes )
Karena adanya Validasi Organisasi Jankesad menjadi Ditkesad maka terjadi juga perubahan nomenklatur Jabatan Kepala Lakad menjadi Direktur Pembinaan Alpalkes Ditkesad ( Dirbin Alpalkes Ditkesad )
Pejabat Dirbinalpalkes Ditkesad saat itu mulai dari Tahun 1986 sampai tahun 1999 dijabat oleh Kolonel Ckm Drs. Rochani
g. Sub Direktorat Pembinaan Alat Peralatan Kesehatan (Subditbinalpalkes Ditkesad)
Dengan berbagai tuntutan tugas dan fungsi serta perkembangan teknologi kesehatan saat itu, maka pada tahun 1999/2000 terjadi Validasi organisasi Ditkesad dimana semula Dirbin Alpalkes diubah menjadi Subditbinalpalkes Ditkesad.
Pejabat Kasubditbiblapalkes pada saat itu mulai dari tahun 2000 sampai tahun 2004 berturut-turut Kolonel Ckm dr. Soeryadi Soemarno, Kolonel Ckm dr. Satriyadi, Kolonel Ckm drg. Yulius AZ, Kolonel Ckm dr. Hadi Saputro, Kolonel Ckm drg.Winata.
h. Lapalkes Ditkesad
Pada tahun 2004 terjadi Validasi organisasi Subditbinalpalkes Ditkesad dirubah menjadi Lapalkes Ditkesad dengan pejabat-pejabatnya sebagai berikut :
1) Tahun 2004 s/d tahun 2006 Kalapalkes Ditkesad dijabat oleh Kolonel Ckm dr. Yudi Sayuti Hasan
2) Tahun 2006 s/d tahun 2008 dijabat oleh Kolonel Ckm drh. Djoko Waluyo, BR, MSc
3) Tahun 2008 s/d tahun 2010 dijabat oleh Kolonel Ckm Dewanto S.T
4) Tahun 2010 s/d tahun 2011 dijabat oleh Kolonel Ckm drh. Wasono.
5) Tahun 2011 s/d tahun 2013 dijabat oleh Kolonel Ckm Ir. Laoden Dikala, M.M.Pd
6) Tahun 2014 s/d 2016 dijabat oleh Kolonel Ckm Ir. Dody Suryandono.
i. Lapalkes Puskesad
Pada tahun 2016 Organisasi Lapalkes Ditkesad mengalami validasi organisasi sehingga berubah menjadi Lapalkes Puskesad dengan pejabat-pejabatnya sebagai berikut :
1) Tahun 2016 s/d tahun 2018 dijabat oleh Kolonel Ckm Gunawan Wibisono,SE., MSi.,M.M
2) Tahun 2018 sampai dengan sekarang dijabat oleh Kolonel Ckm Ari Bowo Porkesda Agung, S.ST, M.M
3. Kegiatan-kegiatan utama dan menonjol sejak berdirinya Lapalkes Puskesad sampai sekarang.
Kegiatan yang dilakukan dan tercatat selama ini, diantaranya membuat Workshop (lokakarya) dan Laboratorium secara sederhana. Mengadakan perbaikan-perbaikan alat kesehatan atas permintan Kesdam-kesdam, Kemudian PAK dipindahkan ke Jalan Brawijaya 12 Kebayoran Baru (tempat Labiomed). Untuk meningkatkan mutu personel tahun 1958 dan seterusnya staf PAK mulai mendidik /mengikuti Job Training di Luar Negeri . Mengikut sertakan untuk pendidikan Electrica IKIP dan Akademi Teknik Rontgen. Disamping itu kegiatan LAKAD yang bersifat menunjang instalasi sipil, yang paling menonjol adalah pada saat pembangunan Rs.Fatmawati (Rs. Ibu Soekarno).
LAKAD pada era Menteri Kesehatan (Prof dr. Satrio) diberi kepercayaan mendapat tugas memasang instalasi listrik, pengisian gedung, pemindahan alat-alat Rumah Sakit dari Kapal Rumah Sakit Terapung “HOPE SHIP”. Perlu dicatat untuk diketahui peran LAFARADOK dalam mendukung tugas-tugas KESAD semakin dewasa semakin nyata, terutama pada saat menghadapi “Crash Program”.
Lapalkes Ditkesad pernah mengikuti pameran produksi Alkes di Istora Senayan dalam rangka partisipasi aktif Kegiatan Seminar dan pameran FK–UI untuk negeri kerja sama dengan Departemen Kesehatan RI tanggal 12-14 Nopember 2007,selanjutnya pameran alut sista setiap HUT TNI yang dilaksanakan di Monas hampir setiap tahun.
Lapalkes Puskesad
a. Pada Tahun 2017 melaksanakan pelatihan/kursus gambar 3 dimensi Autodex dengan mendatangkan ahli dari UI, salah satu upaya Pimpinan Lapalkes dalam meningkatkan SDM personel Instalasi produksi.
b. Pada Tahun 2019 melaksanakan pelatihan/kursus tenaga Kalibrasi kerja sama dengan BPFK dalam meningkatkan kemampuan melaksanakan kegiatan kalibrasi selama 2 minggu di Lapalkes Puskesad.
c. Pada tahun 2021 Lapalkes Puskesad sudah memiliki Ijin Operasional Pengujian Alat kesehatan Kalibrasi dari Dirjen Fasyankes Kemenkes RI melalui Keputusan Direktur Jenderal pelayanan Kesehatan Nomor : Hk.02.02/I/0617/2021 tentang Ijin Opersional Institusi Pengujian Alat Kesehatan Kalibrasi Lapalkes Puskesad pada tanggal 12 Maret 2021, sehingga sudah mampu menyelenggarakan kalibrasi Alkes secara mandiri pada Faskes TNI AD.
d. Melaksanakan kegiatan kajian dan bimbingan teknis Badan Layanan Umum ( BLU ) dari Kemenku dalam rangka kesiapan Lapalkes Puskesad menjadi Satker BLU dengan Layanan berupa produk Alkes dan Kalibrasi Alkes.
4. Potensi Lapalkes Puskesad.
Lapalkes Puskesad berkedudukan di Jl. Buntu Munjul Cibubur Jaktim, dengan menempati luas tanah 24.385 m2 dan luas bangunan total 8.105 m2, gedung utama 2 lantai terdiri dari :
a. Gedung utama lantai dasar bagian belakang merupakan gedung Instalasi Produksi bengkel dan perakitan produksi dilengkapi dengan sarana prasarana penunjang produksi lengkap diantaranya mesin potong plat hidrolik dan mesin tekuk plat.
b. Instalasi Penyimpanan (bahan baku sampai produk jadi), dan sarana prasana Litbang.
Dari sisi sumber daya manusia, kekuatan personel Lapalkes Puskesad pada saat ini sebanyak 48 orang, yang terdiri dari 9 orang tenaga teknik, 9 orang tenaga lain dan 30 orang tenaga pendukung.
5. Kemampuan Lapalkes Puskesad.
a. Saat ini kapasitas produksi yang termanfaatkan untuk memproduksi Alkes Dasar Yankes Tertentu Non BPJS sekitar 60 % dari total kapasitas produksi yang dimiliki Lapalkes Puskesad, sehingga masih memungkinkan mengembangkan produk Alkes sesuai dengan keinginan Faskes TNI AD.
b. Lapalkes sudah memiliki sarana Laboratorium Kalibrasi, yang sudah dilengkapi dengan alat Kalibrator setingkat tipe c dan sudah memiliki Surat Ijin Operasional Pengujian Kalibrasi Alat Kesehatan dari yang berwenang, sehingga bisa mendukung tugas bidang pelayanan kesehatan di Faskes TNI AD dan Faskes umum lainnya.
6. Kesimpulan dan Saran.
Lapalkes Puskesad merupakan lembaga dan aset strategis milik TNI satu-satunya yang harus dipertahankan eksistensinya dengan mengikuti perubahan lingkungan strategi yang begitu cepat. Berbagai upaya, inovasi dan terobosan strategis harus terus dilakukan untuk mencapai tujuan dan kemajuan Lembaga produksi dan kalibrasi Alkes