P: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus
U: Amin
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
Saudara-saudari terkasih,
Kita bersyukur karena melalui penderitaan Yesus dan kematian-Nya kita diperlihatkan bagaimana Tuhan terlibat dan peduli pada penderitaan manusia. Kenangan akan Salib itu juga membangkitkan semangat dan tanggung jawab kita untuk memberitakan Tahun Rahmat Tuhan dengan cara mengupayakan Kepedulian Lebih Kepada Saudara Yang Lemah dan Miskin. Ibadat Jalan Salib menjadi salah satu sarana bagi kita untuk merenungkan kisah kasih Allah itu, sekaligus memantik pertobatan perilaku dan cara pandang kita melalui bimbingan Roh Kudus.
Mari kita berdoa bersama:
Allah Bapa yang Maharahim, Engkau tidak pernah berhenti menunjukkan kasih sayang-Mu kepada manusia. Engkau juga menghendaki kami untuk terlibat semakin peduli kepada sesama kami yang membutuhkan pertolongan demi mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera bagi masyarakat kami. Semoga berkat daya Roh Kudus, kami semakin berani untuk menyatakan kepedulian lebih kepada saudara kami yang lemah dan miskin. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
Dalam ruang pengadilan Pilatus, Yesus berdiri dalam keadaan terikat. Di sekeliling- Nya para imam ahli Taurat dan orang-orang Farisi melontarkan tuduhan-tuduhan palsu kepada-Nya. Terhadap semua tuduhan palsu itu Yesus tidak menjawab sepatah kata pun. Segenap pembawaan-Nya memberikan bukti tentang rasa kesadaran bahwa Ia tak bersalah. Dia berdiri dengan tenang hingga Pilatus pun heran melihat- Nya. “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba- hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” (Yoh 18:36)
Yesus dihadapkan pada tuduhan-tuduhan palsu oleh otoritas agama yang berkuasa dalam pengadilan yang tidak adil. Akan tetapi, Yesus tidak memberikan pembelaan bagi diri-Nya. Dalam kehidupan kita, begitu sering terjadi ketidakadilan, termasuk sistem hukum yang tidak adil; masih banyak orang tidak mampu membela diri, terjerat dalam kemerosotan taraf hidup tanpa ada dukungan apa pun. Apakah kita dapat memberikan perhatian sebagai bentuk kepedulian kepada sesama kita yang menghadapi situasi sulit karena ketidakadilan? Dan sadarkan kita bahwa Yesus ikut menderita bersama dengan kita? Hening sejenak
P: Marilah kita berdoa bersama:
Tuhan Yesus Kristus, peristiwa ini adalah awal dari jalan salib-Mu yang suci. Kami pun tergerak untuk mengingat saudara-saudari kami yang sedang berada pada situasi yang sulit dan berbeban berat. Engkau pun menderita bersama kami. Semoga kami bersama seluruh komponen Gereja-Mu turut ambil bagian dalam jalan salib-Mu dalam tindakan nyata mewujudkannya dalam bentuk kepedulian lebih bagi yang lemah dan miskin di mana pun kami berada. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, ampunilah kami, orang berdosa ini.
Anak Domba tak bersalah
ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-Mu
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
Saat Yesus memikul salib-Nya, Dia membawa lebih dari sekedar kayu salib. Yesus menegaskan “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Mat 16:24). Hal ini bukanlah sebuah pilihan karena : “Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi- Ku.” (Mat 10:38)
Penyaliban adalah bentuk hukuman pada kaum terbuang, miskin, lemah dan dianggap sebagai ancaman bagi otoritas politik dan agama pada zaman itu. Akan tetapi, Yesus telah membuktikan bahwa salib adalah tanda cinta-Nya, yang sampai rela menyerahkan hidup demi keselamatan manusia. Dalam situasi yang sulit, banyak orang yang juga terus berjuang untuk tetap hidup seperti Yesus: memikul salib penderitaan setiap hari. Apakah kita sudah tergerak untuk lebih menghayati cinta kasih Yesus itu dengan lebih memperhatikan saudara yang lemah dan miskin? Hening sejenak
P: Marilah kita berdoa bersama:
Tuhan Yesus Kristus, sebagaimana Engkau memanggul salib-Mu, berikanlah kami keteguhan iman dalam memikul salib kami masing-masing dan ketegaran hati ketika kami harus menderita karenanya. Semoga di tengah-tengah perjuangan ini, kami tetap hidup dalam iman kepada-Mu dan semoga hati kami pun selalu terbuka dan rela berbagi dengan sesama sebagai bentuk kepedulian kami kepada saudara yang lemah dan miskin. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, ampunilah kami, orang berdosa ini.
Kayu salib Dia panggul,
Mari kita pun memikul
salib kita di dunia.
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
Yesus mengalami derita kejatuhan yang pertama. Karya keselamatan-Nya 2000 tahun lalu dalam mewartakan Kerajaan Allah dan seruan pertobatan-Nya tidak selalu diperhatikan dalam kehidupan manusia saat ini. Banyak murid lari meninggalkan-Nya karena menolak salib. Akan tetapi, tak sedikit pula yang kembali memilih jalan mengikuti Yesus walaupun harus menderita.
Kepedulian lebih kepada saudara yang lemah dan miskin hendaknya dihayati juga sebagai usaha bersama, khususnya bagi kita umat Keuskupan Agung Jakarta. Dalam arus dunia yang penuh tantangan saat ini, kita diajak untuk menghayati pengorbanan Yesus ketika Ia jatuh di jalan salib-Nya. Kerapkali penyebab penderitaan dan kejatuhan adalah faktor-faktor di luar kendali manusia. Semoga kita tetap bersatu padu agar menjadi lebih kuat dan setia dalam mewujudkan semangat Gembala yang Baik dan Murah Hati. Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, Engkau tetap setia dalam melaksanakan tugas mulia memanggul salib menuju Golgota meski sampai jatuh tertatih-tatih. Kami makhluk yang lemah dan seringkali jatuh dalam memikul beban hidup zaman ini; lingkungan yang tidak sehat, toxic, beban pekerjaan, dan keluarga yang tidak rukun. Kuatkanlah iman kami dan jadikanlah kami alat-Mu yang terus melakukan tindakan kepedulian bagi saudara-saudari kami yang sangat membutuhkan. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Tuhan Yesus tolong kami
bila kami jatuh lagi,
kar’na salib yang berat.
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
Di tengah perjalanan menuju Golgota, Yesus berjumpa dengan ibu-Nya, Maria yang tetap setia dalam penderitaan Putra-Nya. Namun Ibu Yesus bukan hanya Maria. Yesus sendiri menegaskan “Siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!” (Mat 12:50)
Relasi Yesus sangat dekat dengan Bunda Maria dan melaluinya Yesus mengingatkan kita bahwa siapa saja yang melakukan kehendak Allah adalah bagian dari kesatuan keluarga Allah. Dengan demikian, kita adalah saluran rahmat Allah sehingga banyak orang turut merasakan kasih dan kebaikan Allah. Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan Bunda Maria yang setia mendampingi saat Engkau didera penderitaan salib. Sadarkanlah kami pada peran kami sebagai pribadi, anggota Gereja dan anggota masyarakat. Doronglah kami untuk lebih berani ambil bagian dalam keprihatinan dan penderitaan saudara-saudari di sekitar kami, seperti kesetiaan Bunda Maria kepada-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
O Maria, bunda kudus,
yang setia ikut Yesus,
Kau teladan hidupku.
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
Simon yang didesak oleh prajurit untuk membantu Yesus menunjukkan simpati pada Yesus. Yesus pun menerima pertolongan dari Simon. Pengalaman itu membuat hati Simon melekat kepada Yesus dan memberikan kebahagiaan tersendiri. “Dan siapa yang memaksamu berjalan satu mil, berjalanlah bersamanya sejauh dua mil.” (Mat 5:41)
Melalui peristiwa ini, Yesus ingin membuka hati dan menyadarkan, bahwa dalam hidup terkadang secara tidak terduga kita dihadapkan pada permasalahan saudara-saudari di sekitar kita. Mau tidak mau kita terlibat di dalamnya. Namun, di saat itulah Yesus hadir menampakkan diri-Nya dan mengajak kita untuk turut serta berpartisipasi mencari solusi dan membantu saudara-saudari kita ini. Maukah kita terlibat? Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, meneladani Simon yang bersedia terlibat dalam memanggul salib-Mu, kuatkanlah iman, jiwa dan raga kami dalam ikut menanggung penderitaan orang lain ketika diperlukan. Semoga kami dapat menjadikan hidup lebih bermakna bagi siapa saja yang kami temui dalam hidup sehari-hari, sehingga terciptalah jalinan cinta kasih dalam relasi dan komunikasi yang baik dengan semua orang. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Apa pun yang kau lakukan,
bagi para penderita,
pada Tuhan berkenan.
Cinta yang Yesus tunjukkan adalah daya yang mengubah dan memperbaiki jiwa dunia. Bahkan di saat Ia merasa sendirian dan ditinggalkan, Ia masih menunjukkan cinta-Nya yang berbelas kasih hingga memberi gambar wajah-Nya pada seorang perempuan sederhana, Veronika.
Kepedulian tidak selalu diungkapkan dalam bentuk materi. Dukungan dalam bentuk moril, doa, sapaan dan lain sebagainya pun merupakan ungkapan kepedulian. Bentuk dukungan perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi permasalahan saudara-saudari kita. Tindakan Veronika mengusap wajah Yesus merupakan bentuk kepeduliannya pada Yesus. Tindakannya bukanlah suatu usaha yang megah, melainkan tindakan yang sederhana, nyata dan konkret. Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, melalui teladan Veronika, sadarkanlah kami untuk dapat memberikan dukungan bagi saudara-saudari yang membutuhkan, bahkan jika dukungan itu merupakan hal yang sederhana. Semoga wajah-Mu yang kudus terpancar dalam setiap perbuatan tulus yang kami lakukan sebagai sarana mewartakan cinta kasih-Mu di tengah masyarakat demi kemuliaan nama-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Perhentian 7: Yesus Jatuh untuk Kedua Kalinya
Luka dan sakit yang ditanggung Yesus semakin parah. Selain itu, siksaan yang ditimpakan para prajurit membuat-Nya semakin lemah dan kepayahan. Hal ini membuat Yesus jatuh tersungkur dan tertimpa salib untuk kedua kalinya.
Yesus, Putra Allah, hadir di dunia dengan fisik manusia yang memiliki macam-macam keterbatasan. Peristiwa kejatuhan merupakan simbol keterbatasan manusia. Namun, Yesus bangkit lagi dan meneruskan perjalanan-Nya. Akankah kita mau meneladani Yesus untuk kembali bangkit berdiri setelah kita jatuh? Apakah kita akan melanjutkan hidup yang penuh tantangan atau hanya duduk terpuruk dan merenungi nasib dan permasalahan kita sendiri dan berharap untuk dikasihani dan menganggap diri paling menderita? Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, Engkau jatuh untuk kedua kalinya. Engkau juga kembali berdiri untuk kedua kalinya. Berilah kami kekuatan untuk mengandalkan-Mu sehingga mampu bangkit dan melangkah maju. Semoga di tengah-tengah pergulatan hidup kami, Engkau juga membuat hati kami peka sehingga kami dapat memberikan perhatian kepada sesama yang juga sedang mengalami kejatuhan. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Bilamana kami goyah,
dan tercampak kar’na salah,
ya Tuhan, tegakkanlah.
Dalam tradisi Yahudi ratapan mengungkapkan rasa dukacita yang mendalam yang biasa dinyanyikan dengan tangisan para perempuan. Yesus justru menegur para perempuan yang menangisi-Nya : “...tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!’ karena seharusnya mereka menangisi diri mereka dan anak-anak mereka mengingat kejahatan di Yerusalem.
Ada istilah “Yang Terluka Menyembuhkan” (The Wounded Healer). Tiada seorangpun yang tidak punya kesulitan dan permasalahan dalam hidupnya. Seringkali yang menjadi godaan kita adalah “merasa diri sebagai pribadi yang paling menderita”. Sementara Yesus, di tengah penderitaan-Nya, tetap mau peduli dan mau menghibur sesama yang juga punya kesulitan dan kesedihan dalam hidupnya. Maukah kita bertindak seperti Yesus? Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, Engkau yang menghibur para perempuan yang menangisi-Mu, juga mengingatkan kami akan kedosaan kami. Buatlah kami selalu menyadari dosa-dosa kami dan utuslah Roh Kudus-Mu agar kami mampu bangkit dari keterpurukan serta kelemahan sebagai manusia. Semoga kami berani menyangkal diri walaupun didera kesulitan dan penderitaan sehingga terus mengupayakan hidup yang berkenan di hadapan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Dalam tobat yang sejati,
kini akan kuratapi
dosa dan pelanggaran.
Cinta mengalahkan rasa sakit walau pedih menjerit dalam relung jiwa. ‘Tuhan, kemanakah kami meneguk kasih yang paling teduh selain kasih yang Kau alirkan kepada kami? Atau, dari manakah kami merasakan cinta yang paling lapang, selain cinta yang tercurah dari palung hati-Mu yang terdalam?’
Kemiskinan dan penderitaan saudara-saudari kita merupakan sebuah kenyataan yang kompleks. Jika bantuan untuk mereka dilakukan sendiri- sendiri pasti akan gagal dan tidak optimal. Maka, diperlukan suatu kolaborasi dan kerjasama untuk bergerak dan menolong mereka tersebut. Maukah aku terlibat di dalamnya? Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, untuk ketiga kalinya Engkau jatuh. Ketika kami berjuang sendirian, kami pun pasti jatuh. Salib-Mu adalah bukti cinta-Mu kepada kami dan sumber kekuatan kami di kala kami jatuh dan terpuruk. Anugerahkanlah kami keberanian untuk bekerjasama memanggul salib kami di dunia, dan mewujudkan cita-cita Kerajaan-Mu bersama-sama. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Bila hatiku gelisah
kar’na dosa dan derita,
tanganMu ulurkanlah.
Perhentian 10: Pakaian Yesus Ditanggalkan
Pakaian Yesus adalah jubah tanpa jahitan, ditenun seluruhnya dari atas sampai ke bawah. Inilah jubah Imam Agung lambang kehormatan dan kemuliaan. Namun betapa hinanya bila martabat imamat itu dilucuti di depan publik. Yesus melewati semua kepahitan itu untuk mendapatkan kembali kemuliaan Allah, karena tanpa pakaian kehormatan, manusia harus keluar dari Taman Firdaus.
Penderitaan itu tidak jauh dari kita; Bisa kita temukan asal kita mau membuka mata, telinga dan hati kita terhadap kehadiran mereka. Mari kita ingat saudara-saudari kita, misalnya: para migran, yang takut akan masa depannya, yang sedang sakit dan berduka, kaum muda dan lansia yang kesepian. Bisa jadi kita pun termasuk salah satu dari kelompok ini. Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, Engkau rela martabat-Mu dihina demi ketaatan-Mu kepada Bapa. Semoga kami mampu menjaga martabat kami demi kesetiaan kami kepada-Mu. Berilah kami kepekaan dan keberanian agar sanggup memilih jalan yang sulit demi kebenaran dan tidak bersandar pada penilaian manusiawi semata. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
PakaianMu dibagikan,
martabatMu direndahkan;
Kau tinggikan harkatku.
Hempasan angin kala itu menyebabkan debu beterbangan dan menempel pada luka-luka Yesus, membuatnya terasa semakin perih. Yesus ditinggikan tanpa kehormatan. Namun dari sana ada doa : “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Luk 23:34) dan penggenapan sabda “Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” (Yoh 12:32)
Yesus mengalami penghinaan yang terdalam. Namun, Ia tetap menunjukkan kasih-Nya yang tak berkesudahan kepada manusia melampaui penderitaan fisik yang ditanggung-Nya. Ia menjadi teladan sempurna dalam pengampunan, karena Yesus menyadari kita manusia yang sering kali tidak menyadari bahwa kedosaan kita bersumber pada kebutaan dan ketidaktahuan. Penderitaan yang kejam dan sadis pun tidak jauh dari kita, seperti peperangan, diskriminasi, tindak pidana perdagangan manusia, tindakan korupsi, dll. Kita bawa dalam doa dan harapan kita akan saudara-saudari kita yang terperangkap dalam situasi sulit ini. Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, perjuangan hidup kami sebagai manusia tidaklah mudah. Dunia saat ini semakin menderita. Banyak tindakan kejam dan sadis dilakukan antar manusia dan sesama mahluk hidup. Peperangan, diskriminasi, tindak pidana perdagangan manusia, korupsi, kerusakan alam ciptaan dan sebagainya. Semoga kami tidak menambah kerusakan di dunia, melainkan meneladani Engkau, menjadi perpanjangan kasih-Mu bagi sesama kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Dari salib Kau melihat
tak terbilang yang menghujat,
berapakah yang taat.
Kegelapan meliputi seluruh daerah tempat penyaliban. Terdengar suara Yesus berseru, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” lalu “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”.
Semua berlutut dan hening sejenak
Dengan wafat-Nya di kayu salib, Yesus menunjukkan tindakan belarasa yang tuntas. Belarasa artinya menderita bersama yang lain. Misinya di dunia telah usai dan tujuan keselamatan telah tercapai. Yesus menyelesaikan tugas perutusan-Nya dengan totalitas, ketaatan dan kesetiaan. Kepercayaan dan iman kepada Yesus yang sejati mengajak kita untuk berbelarasa kepada sesama. Hening sejenak
Tuhan Yesus Kristus, begitu besarnya cinta-Mu bagi kami. Ketaatan dan kesetiaan-Mu kepada kehendak Bapa tak tergoyahkan. Semoga Engkau mampukan kami untuk hidup setia dalam menyatakan kasih-Mu dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kami. Kepercayaan dan iman kepada-Mu akan mengobarkan kami selalu untuk berbela rasa kepada sesama, karena Engkau sudah lebih dahulu berbelarasa kepada kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Biji mati menghasilkan
buah yang berkelimpahan;
wafatMu menghidupkan.
Golgota jadi saksi, Bunda memeluk tubuh tak bernyawa. “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut kehendak-Mu.”
Setelah Yesus wafat, tubuh-Nya diturunkan dari salib. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada ini, yakni seseorang memberikan nyawanya demi sahabat-sahabatnya.” Buah dari belarasa adalah harapan. Penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan dan ketersingkiran bukanlah titik akhir kehidupan. Tindakan belarasa, sekecil dan sesederhana apa pun memberikan peneguhan untuk terus berjuang dalam situasi yang tidak mudah. Hening sejenak
P: Marilah berdoa bersama:
Tuhan Yesus Kristus, sebagaimana Engkau diturunkan dari salib, semoga kami pun merendahkan diri kami di bawah salib-Mu. Berikanlah kami kerendahan hati dan keberanian untuk lebih peduli, tidak hanya dalam tindakan besar atau acara-acara khusus sesaat, melainkan mengupayakan cinta nyata sekecil dan sesederhana apa pun. Semoga usaha kami membawa peneguhan dan harapan bagi saudara-saudari yang kami tolong serta diri kami sendiri. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Salib tanda kehinaan
jadi lambang kemenangan
kar’na Tuhan t’lah menang.
Akhirnya Yesus dimakamkan dalam sebuah kubur baru. Tetapi bukan berarti kasih dan karya penyelamatan-Nya selesai. “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yoh 12:24)
Kita sama-sama mengetahui bahwa para murid akan kembali untuk mengunjungi makam Yesus. Dalam situasi sulit mereka tetap berziarah ke makam Yesus karena cinta mereka kepada Yesus. Kita pun diundang melakukan hal yang sama. Mari kita berziarah ke tempat Yesus berdiam, yakni di dalam hati kita dan dalam diri saudara-saudari kita yang menderita, sakit, tersingkir dalam kesulitan hidupnya masing-masing. Hening sejenak
P: Marilah berdoa bersama:
Tuhan Yesus Kristus, kepada-Mu kami percayakan hidup kami, seperti yang Engkau sabdakan kepada kami, “Akulah jalan dan kebenaran hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Tuhan Yesus dimakamkan,
masuk alam kematian,
sampai bangkit mulia.
P: Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Ketika merenungkan Jalan Salib, kita kita menggabungkan penderitaan serta salib kehidupan kita dengan penderitaan dan salib Yesus sendiri. Sebagai orang beriman, kita diingatkan bahwa jati diri kita terwujud dalam sikap belarasa. Tetapi, kita pun sadar bahwa kita tidak bisa berbuat banyak sebagai individu. Jangan berkecil hati! Ketika pribadi- pribadi yang berbelarasa berkumpul, semakin kuatlah pengharapan kita. Jalan Salib juga mengundang kita untuk menghadapi tantangan iman kita secara lebih mendalam dan sungguh-sungguh: menemukan keberanian untuk menolak hal-hal buruk yang telah memisahkan kita dari kasih Allah, disalibkan terhadap dunia sehingga kita dapat memberikan diri kita sendiri kepada Allah dan sesama secara lebih penuh dan total. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama berseru: ”Aku telah disalibkan dengan Kristus; aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Gal 2:19-20)
P: Marilah kita berdoa bersama: (Hening)
Allah Bapa yang Maha Kasih, Yesus, Putra-Mu melaksanakan kehendak- Mu hingga tuntas agar kami merasakan kembali hubungan yang harmonis dengan-Mu. Sejak awal penciptaan dunia Engkau menghendaki agar manusia sejahtera dan bahagia karena kasih-Mu yang sedemikian besar. Semoga lewat ibadat Jalan Salib ini kami diteguhkan untuk memanggul salib hidup kami dengan berani, serta terus berbelarasa secara konkret kepada saudara-saudari kami yang lemah dan miskin sehingga dengan demikian semakin banyak orang mengalami kasih-Mu dan menerima Engkau sebagai Bapa bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
P: Semoga Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita sekalian diberkati oleh † Allah yang Mahakuasa, Bapa dan Putra, dan Roh Kudus
U: Amin
P: Saudara sekalian, Ibadat Jalan Salib telah selesai, marilah kita pergi dan terus menjalankan pertobatan kita.
U: Syukur kepada Allah
Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur kepada-Mu, karena pada hari ini Engkau mengumpulkan kami untuk napak tilas perjalanan Tuhan Yesus ke puncak Golgota. Utuslah Roh Kudus untuk mendampingin kami meniti Jalan Salib ini agar, berkat pertolongan-Nya, kami semakin menyadari betapa besar cinta-Mu kepada kami. Dan, lewat Jalan Salib ini pula, ajarlah kami agar kami yang telah dipersatukan dalam Ekaristi mau diutus untuk berbagi, semakin tulus berbagi kasih dengan sesama, khususnya yang kecil, lemah, dan menderita. Semua ini kami mohon dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.Amin.
Mari kita merenungkan Yesus yang menjadi kurban karna cinta kasih-Nya
Apakah kita lebih baik dari Pilatus, bila kita mengadili sesama dengan syak dan prasangka?
Apakah kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi lebih mementingkan diri kita sendiri daripada keadilan dan kebenaran?
Apakah kita sabar bila ada salah paham yang merugikan kita? Apakah kita masih bisa mencinta bila dibenci orang?
Hening.....
Ya Tuhan, untuk menyelamatkan kami, Engkau menerima hukuman mati dengan tenang. Ajarilah kami untuk menjadi sabar bila kami mengalami ketidakadilan. Karena cinta kepada-Mu kami pun ingin berbagi kepada sesama terutama yang kecil, lemah, miskin dan cacat; seperti Engkau yang telah rela berkorban untuk kami dalam Ekaristi Kudus.
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Anak Domba tak bersalah
ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-Mu
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
Para serdadu mengayam sebuah mahkota duri dan meletakkannya di kepala Yesus. Setelah diolok-olok, Yesus dibawa keluar, sebuah salib besar diletakkan di atas bahu-Nya. Yesus menerima beban itu dengan rela dan cinta. Betapa pahit piala yang harus diminum-Nya.
Apakah kita masih sanggup memanggul salib, bila datang kesulitan dan diejek orang? Apakah kita tahan menderita bila sakit, atau kita terus mengeluh saja?
Hening.......
Ya Tuhan, dengan rela Kau panggul salib-Mu yang berat karena kelemahan kami. Berilah kami kekuatan untuk memanggul salib kami yang kecil dibandingkan dengan salib-Mu yang berat.
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Kayu salib Dia panggul,
Mari kita pun memikul
salib kita di dunia.
Dengan rela Kau panggul salib yang berat karena kelemahan kami.
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Tuhan Yesus, tolong kami bila kami jatuh lagi, kar’na salib yang berat.
Setia kepada orang yang kuat dan berkuasa, itu lebih mudah daripada setia kepada teman yang namanya jelek dan dimusuhi banyak orang. Namun kesetiaan ini yang dibutuhkan seseorang untuk tetap bertahan pada cita-citanya. Beranikah kita setia dan mau bersatu dengan yang kecil, lemah, miskin dan cacat? Apakah kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi mau diutus untuk berbagi?
Hening.......
Tuhan Yesus yang lembut hati, berilah kami semangat seperti Bunda Maria. Berilah kami hati yang terbuka untuk mengerti dan menerima keadaan orang lain seperti apa adanya. Jadikan kami peka untuk menghargai perhatian dan cinta sesama kepada kami sendiri.
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
O Maria, bunda kudus, yang setia ikut Yesus, Kau teladan hidupku.
“Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu, demikian kamu memenuhi hukum Kristus”, kata Santo Paulus. Saling menolong dan berbagi adalah kata-kata yang mudah diucapkan namun tidak mudah dilaksanakan. Apakah kita masih mempunyai hati yang mau berbagi untuk pengemis yang lapar, orang yang berduka, teman yang terlalu banyak beban; atau kah hati sudah menjadi benteng yang tertutup? Bantuan,meski kecil,sangat berarti bagi yang membutuhkannya. Mari berbagi.
Hening......
Ya Tuhan, kami takut terhadap salib, lembutkanlah hati kami yang keras. Tumbuhkanlah sikap saling menolong dan berbagi, agar masyarakat kami semakin damai dan sejahtera menurut kehendak-Mu. Tuhan, Engkau menerima Simon dari Kirene untuk membantu memanggul salib bersama Dikau, ajarilah kami agar kami mau juga berbagi.
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Apa pun yang kau lakukan, bagi para penderita,
pada Tuhan berkenan.
Dengan enak kita jatuh kembali dalam kesalahan dan dosa yang sama. Kita tidak tekun untuk bertahan dalam niat baik. Tuhan tidak suka dengan orang yang puas dengan diri sendiri. Masih banyak yang harus kita bereskan dalam diri kita, dalam keluarga, dalam masyarakat dan negara kita. Masih ada banyak soal untuk mewujudkan kesejahteraan antar kita.
Hening.......
Ya Tuhan, karena kami membuat kesalahan dan dosa yang sama, maka Engkau jatuh lagi. Berilahkamisemangatuntukmulaimerubahdiridanmengambillangkahyangperlu untuk menghindari terjadinya kesalahan yang merugikan Dikau dan sesama.
Tuhan kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Bilamana kami goyah,
dan tercampak kar’na salah, ya Tuhan, tegakkanlah.
Tuhan menunjukkan betapa Ia lebih menghargai karya dan amal daripada kata-kata dan airmata yang mengharukan. Lebih baik kita merubah diri daripada menangisi dosa kita. Tidak cukup kita menangis bersama orang lain; kita harus juga membuka jalan bagaimana ia dapat keluar dari kesusahannya.
Hening.......
Ya Tuhan Yesus, bebaskanlah kami dari rasa takut terhadap mereka yang menderita. Janganlah kami menjadi kecil hati bila melihat orang lain menderita. Bantulah kami agar dalam keadaan apa pun kami mampu melupakan diri sendiri dan berbagi dengan orang lain yang sedang berkesusahan.
Tuhan kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Dalam tobat yang sejati, kini akan kuratapi
dosa dan pelanggaran.
Kita pun belum sampai tujuan. Adakalanya kita merasa semua kurban nampak sia-sia, sehingga semangat kita padam. Namun yang harus diingat adalah tidak ada derita tanpa arti bagi orang yang percaya kepada Kristus.
Hening.......
Ya Tuhan, Engkau jatuh lagi di bawah salib yang berat. Namun Engkau tidak menyerah melainkan bangun kembali. Kami kagum karena hasrat-Mu untuk menyelesaikan jalan yang sia-sia ini. Maka kuatkanlah semangat kami bila kami putus asa dan ingin menyerah. Ampuni kmai bila kami patah semangat.
Tuhan kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Bila hatiku gelisah kar’na dosa dan derita, tanganMu ulurkanlah.
Apakah kita berbuat lebih baik bila kita menghina orang lain, menceritakan kelemahan orang lain? Apakah kita tidak menghina tuhan, bila kita kurbankan kemurnian badan kita? Tuhan menderita karena kita tidak punya perasaan malu.
Hening.......
Ya Tuhan, dalam hidupMu, Engkau telah menunjukkan kepada kami betapa tinggi bagi- Mu nilai badan manusia. Ajarilah kami untuk lebih senang berkorban dan bermati raga untuk turut merasakan penderitaan mereka yang hidup berkekurangan daripada hidup enak-enak dan menyalahgunakan badan kami untuk mencari hiburan yang tidak sehat.
Tuhan kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
PakaianMu dibagikan, martabatMu direndahkan; Kau tinggikan harkatku.
Kita pun sering terikat pada manusia, pada suatu tugas yang tidak enak, maka kita lari daripadanya. Namun menjadi pengikut Yesus berarti ikut dipaku di salib. Sanggupkah kita menyelesaikan tugas perutusan kita? bukankah kita diutus untuk berbagi?
Hening.......
Tuhan, menjadi pengikut-Mu tidak mungkin setengah-setengah. Beri kekuatan pada kami agar iman kami semakin dalam kepada-Mu sehingga persaudaraan sejati dapat dibangun. Menjadi murid Mu berarti kami harus konsekwen dan terlibat dalam pelayanan berbagi kasih di tengah masyarakat. Tuhan kuatkanlah kami yang lemah.
Tuhan kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Dari salib Kau melihat
tak terbilang yang menghujat, berapakah yang taat.
Hening.......
Ya Yesus yang mahabaik, tidak ada cinta yang lebih besar daripada cinta seorang yang menyerahkan nyawanya bagi sahabatnya. Demikian besar cinta-Mu kepada kami, sehingga Engkau rela berkorban menyerahkan Tubuh dan Darah-Mu, untuk kami. Kami bersyukur dan berterima kasih kepada-Mu. Tolonglah agar kami dapat menghayati dan meneruskan nilai-nilai Injil ajaran-Mu dan tradisi Gereja Katolik, sehingga kami mau berkurban untuk melibatkan diri dalam permasalahan sosial terutama kemiskinan, kerusakkan lingkungan hidup serta ketidak pedulian dalam hidup bersama.
Tuhan kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Biji mati menghasilkan buah yang berkelimpahan; wafatMu menghidupkan.
Sekali lagi Maria memeluk Putranya dan dalam hati ia berkata, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut kehendak-Mu”. Dialah abdi Allah yang setia. Kita pun didampingi Maria baik dalam suka mau pun duka, baik dalam hidup mau pun dalam kematian. Apakah kita pun sabar mendampingi sesama yang menderita? Apakah kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi dan mau diutus untuk berbagi?
Hening.......
Bunda Maria, kami kagum melihat sikapmu. Sikap cinta tanpa pamrih, setia dan percaya kepada Allah. Doakanlah kami agar kami mampu meneladan cintamu, bukan hanya dalam kata-kata hampa, tetapi nyata dalam hidup dan perbuatan kami, karena iman tanpa perbuatan adalah mati. Bunda yang berduka cita, melalui Yesus Putra-Mu kami berseru :
Tuhan kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Salib tanda kehinaan
jadi lambang kemenangan kar’na Tuhan t’lah menang.
“Kalau biji gandum tidak jatuh ketanah dan mati,ia tinggal sendirian! Namun bila ia mati, ia berbuah banyak.” Bagi kita orang Kristen, maut tidak boleh menakutkan; bila kita mengikuti Yesus pada jalan salib hidup kita, maka Ia akan menyediakan pula bagi kita hari Paskah yang cerah.
Hening.......
Ya Tuhan, Engkau sendiri juga ingin merasakan kegelapan makam seperti umat manusia. Kuatkanlah pengharapan kami agar mengalami kebangkitan kelak, meskipun kami masih berziarah di dunia yang masih gelap, biarlah kami percaya kepada Dikau yang sudah bangkit, karena kami telah dipersatukan dalam Ekaristi.
Tuhan kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Tuhan Yesus dimakamkan,
masuk alam kematian,
sampai bangkit mulia.
Saudara-saudari, dalam jalan salib ini kita melihat berbagai contoh semangat berbagi dalam diri orang-orang yang terlibat dalam perjalanan Yesus menuju Golgota; Bunda Maria, Simon dari Kirene, Veronika, perempuan-perempuan Yerusalem, dan puncaknya adalah Tuhan Yesus sendiri. Marilah kita mohon kepada Tuhan, agar kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi, mau diutus untuk berbagi sehingga semangat berbagi semakin membara dalam diri kita dengan lebih ikhlas dan tulus membantu sesama yang membutuhkan.
Marilah kita berdoa. (Hening)
Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur karena boleh mengikuti jalan salib Tuhan kami Yesus Kristus. Terlebih kami bersyukur karena Ia berkenan memberikan teladan unggul semangat berbagi di sepanjang jalan salib ini. TumbuhkanlahdanteguhkanlahimankamiakanYesusKristus,sehinggakamidapat meneladan dia sebagai Gembala yang Baik, semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi.
Biarlah Roh Kudus mengobarkan semangat kami untuk menjadikan setiap orang dari seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan masyarakat kami.
Ini semua kami mohon dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.
Dalam Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus
Amin.
Jalan salib adalah devosi pada Kesengsaraan Kudus. Dengan semangat Roh Kudus, kita menyertai Tuhan Kita dalam perjalan kesengsaraan-Nya, sejak dari rumah Pilatus ke Bukit Kalvari, dan merenungkan penderitaan dan kematian-Nya.
Marilah dalam devosi pada kesengsaraan Kudus dalam jalan salib, kita persembahan intensi atau ujub dari kita masing masing pribadi.
Mari kita hening sejenak.
(Mendoakan intensi pribadi dalam hati, kalau ada intensi bersama bisa dibacakan tidak boleh lebih dari 3 intensi)
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu. Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
O Yesus, Engkau rela mati bagiku agar aku dapat mengecap kehidupan abadi, karunia kasih yang menyucikan jiwaku, dan menjadi anak Allah. Betapa bernilainya kehidupan ini. Ajarilah aku untuk lebih menghargainya, dan bantulah aku agar tidak kehilangan dunia karena dosa.
Hening.....
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Anak Domba tak bersalah
ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-Mu
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
O yesus, Engkau telah memilih untuk untuk mati dalam kematian yang sangat menyakitkan. Engkau telah membayar mahal demi penebusanku dan demi kehidupan karunia kasih yang Engkau curahkan kepadaku. Semoga aku dapat senantiasa mencintai Engkau dan memikul salib-salibku demi Nama-Mu.
Hening.......
Tuhan, kasihanilah kami.
Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini.
Kayu salib Dia panggul,
Mari kita pun memikul
salib kita di dunia.
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
O Yesus, Engkau jatuh karena beratnya penderitaan-Mu di bawah Salib dan kebangkitan-Mu dengan cepat mengajarku untuk menyesali dan bangkit seketika bila aku melupakan kasih-Mu dan kembali melakukan dosa. Semoga aku cukup kuat untuk mengalahkan nafsu-nafsu jahatku.
Tuhan Yesus, tolong kami bila kami jatuh lagi, kar’na salib yang berat.
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
O Yesus, Ibunda-Mu yang berduka menerima penderitaan-Mu karena ia juga ibuku. Maria pun ingin melihatku hidup dan mati sebagai anak Allah. Berikan kepadaku kasih yang lembut terhadap Engkau dan Ibunda-Mu yang suci.
O Maria, bunda kudus, yang setia ikut Yesus, Kau teladan hidupku.
Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepadaMu.
Sebab dengan salib suciMu, Engkau telah menebus dunia.
O Yesus, pada awalnya Simon merasa enggan membantu-Mu membawa Salib. Berkenanlah membuat diriku lebih memahami nilai-nilai penderitaanku yang seharusnya mendekatkan diriku kepada-Mu, seperti Simon yang dipersatukan dengan Engkau melalui Salib.
Apa pun yang kau lakukan, bagi para penderita,
pada Tuhan berkenan.
O Yesus, dengan karunia kasih-Mu Engkau memberikan hadiah yang tak ternilai kepada wanita pemberani itu. Ketika aku berpihak kepada-Mu dalam melawan dosa dan godaan, Engkau pasti akan menambah keindahan jiwaku dan mengisi hatiku dengan kegembiraan dan kedamaian. Yesus, berilah keberanian kepadaku.
Perhentian 7: Yesus Jatuh untuk Kedua Kalinya
O Yesus, kendati keinginan baikku, aku kembali melakukan dosa. Tetapi penderitaan-Mu meyakinkan diriku akan pengampunan, kalau saja aku mengembalikannya kepada-Mu dengan penuh penyesalan. Aku menyesal karena telah menyakiti hati-Mu. Bantulah aku untuk menghindari dosa di hari-hari mendatang.
Bilamana kami goyah,
dan tercampak kar’na salah, ya Tuhan, tegakkanlah.
O Yesus, Engkau berkata kepada perempuan-perempuan di Yerusalem untuk menangisi dosa-dosa mereka, bukannya untuk menangisi Engkau. Buatlah aku menangisi dosa-dosaku yang membuat Engkau sangat menderita, mengakibatkan penderitaan yang mengerikan dan hilangnya persahabatanku dengan Engkau.
Dalam tobat yang sejati, kini akan kuratapi
dosa dan pelanggaran.
O Yesus, Aku melihat-Mu tersungkur di tanah, mengalami penderitaan yang tak terlukiskan. Semoga aku tidak pernah merasa putus-asa pada saat menghadapi kesulitan dan kekecewaan spiritual. Biarkan aku datang kepada-Mu untuk memohon bantuan dan penghiburan.
Bila hatiku gelisah kar’na dosa dan derita, tanganMu ulurkanlah.
Perhentian 10: Pakaian Yesus Ditanggalkan
O Yesus, Engkau mengizinkan orang menanggalkan pakaian-Mu. Tanggalkan dosa-dosaku dan kenakan bagiku kekudusan-Mu. Semoga aku dapat mengorbankan semua keterikatan melawan perintah-Mu, bukannya membahayaan kehidupan suci jiwaku.
PakaianMu dibagikan, martabatMu direndahkan; Kau tinggikan harkatku.
O Yesus, bagaimana aku dapat mengeluh seandainya dipaku pada perintah-perintah Allah yang jelas-jelas memberikan keselamatan, bila kulihat Engkau dipaku di kayu salib. Kuatkan imanku dan tingkatkan cintaku kepada-Mu. Bantulah aku mempertahankan perintah-perintah-Mu.
Dari salib Kau melihat
tak terbilang yang menghujat, berapakah yang taat.
O Yesus, kendati tergantung di kayu salib, Engkau mengajarkan kasih dan pengampunan. Semoga aku tahu bersyukur bahwa Engkau telah menjadikan diriku anak Allah. Bantulah aku untuk mengampuni semua orang yang merugikan diriku, dengan demikian aku akan dapat memperoleh pengampuan.
Biji mati menghasilkan buah yang berkelimpahan; wafatMu menghidupkan.
O Yesus, tombah kesedihan menancap jantung Ibunda-Mu ketika Engkau terbaring mati dalam pelukannya. Semoga aku melalui perantaraannya dapat menjalani kehidupan sebagai anak Maria yang setia, dengan demikian aku dapat diterima olehnya pada saat aku mati.
Hening.......
Salib tanda kehinaan
jadi lambang kemenangan kar’na Tuhan t’lah menang.
O Yesus, musuh-musuh-Mu merasa menang ketika mereka menutup batu kubur-Mu. Tetapi kemenangan-Mu yang abadi mulai pada pagi hari Paska. Kuatkan kehendak baikku untuk hidupbagi-Mu sehingga kehidupan suci jiwaku diwujudkan di surga.
Hening.......
Tuhan Yesus dimakamkan,
masuk alam kematian,
sampai bangkit mulia.
Saudara-saudari, dalam jalan salib ini kita melihat berbagai contoh semangat berbagi dalam diri orang-orang yang terlibat dalam perjalanan Yesus menuju Golgota; Bunda Maria, Simon dari Kirene, Veronika, perempuan-perempuan Yerusalem, dan puncaknya adalah Tuhan Yesus sendiri. Marilah kita mohon kepada Tuhan, agar kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi, mau diutus untuk berbagi sehingga semangat berbagi semakin membara dalam diri kita dengan lebih ikhlas dan tulus membantu sesama yang membutuhkan.
Marilah kita berdoa. (Hening)
Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur karena boleh mengikuti jalan salib Tuhan kami Yesus Kristus. Terlebih kami bersyukur karena Ia berkenan memberikan teladan unggul semangat berbagi di sepanjang jalan salib ini. Tumbuhkanlah dan teguhkanlah iman kami akan Yesus Kristus, sehingga kami dapat meneladan dia sebagai Gembala yang Baik, semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi.
Biarlah Roh Kudus mengobarkan semangat kami untuk menjadikan setiap orang dari seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan masyarakat kami.
Ini semua kami mohon dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.
Indulgensi sebagian dikaruniakan bagi umat yang menjalankan Ibadat Jalan Salib dengan penuh iman. Mereka yang berhalangan mendapatkan indulgensi yang sama jika mereka membaca dan merefleksikan Sengsara dan Kematian Tuhan Kita Yesus Kristus selama 1 jam.
Enchiridion Indulgentiarum, no 63.
Berlutulah dibawah Altar, daraskanlah Doa Tobat dan mohonkanlah rahmat indulgensi bagi diri anda ataupun bagi jiwa-jiwa yang ada di Api Penyucian.
Oh Tuhan-ku, aku menyesal telah menyakiti-Mu. Aku membenci segala dosa-ku bukan hanya karena Engkau Maha-Adil, namun terlebih lagi karena dosa-ku menghina-Mu, yang maha baik dan layak dikasihi sepenuhnya. Aku berjanji, dengan rahmat-Mu untuk tidak berbuat dosa lagi and untuk menghindari praktik-praktik yang membuat-ku berdosa. Amin.
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah bagaimana Yesus Kristus, setelah dicambuk and dimahkotai duri, dijatuhkan hukuman mati oleh Pilatus secara tidak adil untuk mati di Kayu Salib.
Marilah Berdoa...
Yesus-Ku yang amat manis, itu bukanlah Pilatus: bukan! Namun, itu adalah dosa-dosa-ku yang menjatuhi hukuman mati bagi-Mu. Aku mohon kepada-Mu, melalui rahmat dalam menjalankan Jalan Salib ini, tuntunlah jiwa-ku kepada jalan kekekalan. Aku mencintai-Mu, Oh Yesus-Ku,
Aku mencintai-Mu lebih daripada diri-ku sendiri. Dengan hati yang penuh penyesalan, aku menyesal telah menyakiti-Mu. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U. Amin: Kemuliaan
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Anakdomba tak bersalah
ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-Mu
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah bagaimana Yesus berjalan dan memanggul salib-Nya pada bahu-Nya, memikirkan kita, mempersembahkan kematian yang keji yang akan Ia derita atas kehendak Bapa-Nya di Surga.
Marilah berdoa...
Yesus-Ku yang amat kukasihi, aku menerima segala penderitaan yang Engkau telah rancang untuk-ku hingga kematian-ku. Aku mohon kepada-Mu, dengan seluruh penderitaan-Mu dalam memikul Salib-Mu, agar Engkau membantu-Ku untuk memanggul salib-ku dengan penuh kedamaian dan penyerahan seperti-Mu.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Kayu Salib Dia panggul
mari kita pun memikul
salib kita di dunia
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah jatuh-nya Yesus yang pertama kali. Ia kehilangan darah yang amat banyak setelah dicambuk dan dimahkotai duri. Ia amat sangat lemah hingga Ia tidak mampu untuk berjalan, namun Ia tetap teguh untuk memikul salib yang amat berat dibahu-Nya. Saat para serdadu menyiksa-Nya dengan keji, Ia jatuh berkali-kali dibawah kayu salib.
Marilah berdoa...
Yesus-Ku tercinta, bukanlah beban salib yang membuat-Mu menderita, namun beban dosa-dosaku lah yang menjadi penyebabnya. Dengan rahmat yang Engkau peroleh bagi kami melalui jatuh-nya diri-mu yang pertama kali, selamatkanlah daku dari dosa berat.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Tuhan Yesus tolong kami
bila kami jatuh lagi
karena salib yang berat
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah bagaimana Sang Putra bertemu dengan Ibu-Nya dalam perjalanan-Nya ke Golgota. Yesus dan Maria bertatap muka. Tatapan mereka penuh dengan cinta akan satu sama lain, namun bagaikan seribu panah yang melukai hati mereka.
Marilah berdoa...
Yesus-ku, Engkau begitu mencintai umat-Mu. Melalui kesedihan yang Engkau derita dalam pertemuan bersama Bunda-Mu, anugerahkanlah kepada diri-ku rahmat agar aku mengasihi Bunda-Mu yang amat suci. Dan engkau, Ratu-Ku yang amat berduka, mohonkanlah bagi-ku rahmat untuk mengenang sengsara Putra-Mu yang Ilahi melalui doa-doa-Mu.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
O Maria bunda kudus
yang setia ikut Yesus
Kau teladan hidupku
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah seberapa besar rasa letih dan lemah-nya Yesus sampai Ia hampir mati disetiap langkah-Nya. Para serdadu takut jika Ia akan mati sebelum Ia sampai di Golgota dan mati di Kayu Salib. Maka dari itu, mereka memaksa Simon dari Kirene untuk membantu-Nya memikul salib Tuhan kita.
Marilah berdoa...
Yesus-Ku yang kucinta, aku tidak akan menolak salib-Mu sebagaimana Simon lakukan. Aku menerima-nya dan memeluk-nya. Aku menerima rencana-Mu akan ajal yang Engkau sudah takdirkan bagi-ku, bersama dengan seluruh rasa sakit yang Engkau kehendaki disaat ajal-ku. Aku persatukan ajal-ku dengan kematian-Mu dan aku persembahkan kepada-Mu. Engkau terlah mati karena cinta-mu kepada-ku. Dan aku akan mati karena cinta-ku kepada-Mu dan untuk menyenangkan hati-Mu.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Apa pun yang kau lakukan
bagi para penderita
pada Tuhan berkenan
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah cinta kasih Veronica, wanita kudus itu. Melihat Yesus yang amat menderita; dengan wajah-Nya yang penuh dengan keringat dan darah, Ia memberikan kain untuk membersihkan wajah-Nya. Yesus menerima-Nya dan meninggalkan gambar wajah-Nya yang kudus dikain tersebut.
Marilah berdoa...
Yesus-Ku yang amat kucinta, Wajah-Mu yang kudus amatlah indah sebelum Engkau memulai jalan penderitaan ini; namun sekarang ini, tidak sedemikian; Wajah-Mu penuh dengan luka dan darah. Sebagaimana jiwa-ku jugalah indah diawal pembaptisan-ku, namun aku telah merusaknya dengan dosa-dosa-ku. Hanya Engkau saja, penyelamat-Ku, yang dapat mengubah-nya menjadi indah seperti semula.
Anugerahkanlah kepada-ku hal ini melalui rahmat dari penderitaan-Mu, dan lakukanlah kepada-Ku sebagaimana Engkau kehendaki.
U: Amin. Kemuliaan..
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Bila kita meringankan
duka orang yang sengsara
Tuhan Allah berkenan
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah seberapa besar sakit-nya luka-luka yang ada di kepala dan tubuh Yesus saat Ia jatuh yang kedua kali-nya.
Marilah berdoa...
Yesus-ku yang amat murah hati, seberapa sering Engkau telah mengampuni-ku dan seberapa sering aku telah jatuh dan menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-Mu hingga akhir hayat-ku, terutama disaat-saat aku dicobai, agar aku terus menerus kembali kepada-Mu.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Bilamana kami goyah
dan tercampak karena salah
ya Tuhan, tegakkanlah
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah bagaimana para wanita menangis sedih melihat Yesus yang sangat menderita, penuh dengan darah saat Ia berjalan melewati mereka. Namun Yesus mengatakan “Janganlah Engkau menangisi-Ku, namun tangisilah anak-anakmu.
Marilah berdoa...
Yesus-Ku yang amat menderita, aku menangisi dosa-dosa yang telah aku lakukan kepada-Mu. Aku sadar bahwa aku patut dihukum karena-nya, terlebih karena dosa-dosa-ku telah melukai hati-Mu yang mencintai-ku dengan cinta yang tanpa tara. Cinta-Mu lah, dan bukanlah rasa takutku akan neraka, yang membuat-ku menangisi dosa-dosaku.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Dalam tobat yang sejati
kini akan kuratapi
dosa dan pelanggaran
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah jatuh-Nya Yesus yang ketiga kali. Ia amat lemah, namun para serdadu semakin keji. Ia mencoba agar Yesus berjalan lebih cepat walaupun Ia tidak memiliki kekuatan untuk berjalan.
Marilah berdoa...
Yesus-ku yang dibenci, dengan perantaraan penderitaan-Mu, anugerahkanlah kepada-ku kekuatan untuk menghalau keinginan-ku untuk dihormati seluruh umat manusia dan segala keinginan jahat-ku yang menyebabkan diri-ku menjauh dari-mu.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Bila hatiku gelisah
karna dosa dan derita
tangan-Mu ulurkanlah
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah bagaimana Yesus dilucuti oleh para serdadu. Bagian dalam pakaian-Nya yang telah menyatu dengan luka-Nya merobek kulit-Nya saat para serdadu melucuti-Nya dengan kasar. Kasihanilah penyelamat-Mu yang telah disiksa sedemikan rupa dan katakanlah kepada-Nya…
Marilah berdoa...
Yesus-Ku yang murni, dengan segala siksaan yang telah Engkau derita karena dilucuti dari pakaian-Mu, bantulah aku agar aku dapat melucuti segala kelekatan-ku dengan hal-hal duniawi, sehingga aku dapat meletakkan segala rasa cinta-ku kepada-Mu.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Pakaian-Mu dibagikan
martabat-Mu direndahkan
Kau tinggikan harkatku
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah bagaimana Yesus didorong dengan paksa ke kayu salib. Ia merentangkan tangan-Nya di kayu salib dan mempersembahkan kurban Diri-Nya kepada Bapa-Nya di Sorga demi keselamatan kita. Tangan dan kaki-Nya dipaku, dan kayu salib ditegakkan agar Ia mati dalam derita.
Marilah berdoa...
Yesus-ku yang dibenci, pakulah hati-ku ke salib agar ia menetap disana untuk mencintai-Mu dan agar aku tidak meninggalkan-Mu lagi.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Dari Salib Kau melihat
tak terbilang yang menghujat
berapakah yang taat
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah bagaimana Yesus, setelah tiga jam dipaku di Kayu salib, merasakan penderitaan-Nya dan akhirnya menyerahkan jiwa-Nya, menundukkan kepala-Nya dan mati di Kayu Salib.
Marilah berdoa...
Yesus-Ku yang telah mati, dengan teguh aku mencium Kayu Salib dimana Engkau mati karena cinta-Mu kepada-ku. Dosa-dosa-ku membuat aku layak untuk mati dengan penuh derita, namun, kematian-Mu adalah harapan-ku. Dengan rahmat akan kematian-Mu di Kayu Salib, anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mati dengan penuh cinta yang membara kepada-Mu. Aku memeluk kaki-Mu dibawah Kayu Salib dan aku serahkan jiwa-ku kedalam tangan-Mu.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
Semua berlutut dan mendaraskan doa Bapa Kami 3x
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Biji mati menghasilkan
buah yang berkelimpahan
wafat-Mu menghidupkan
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah bagaimana, setelah Tuhan kita mati, Ia diturunkan dari Kayu Salib oleh kedua murid-Nya, Yoseph dan Nikodemus, dan diletakkan ditangan Ibu-Nya yang berduka. Ia menerima-Nya dengan penuh kelembutan dan memeluk-Nya dengan sangat erat.
Marilah Berdoa...
Bunda yang sangat berduka, dengan cinta kepada Putera-Mu, terimalah diri-ku sebagai hamba-Mu dan doakanlah aku kepada-Nya. Dan Engkau, penyelamat-Ku, karena Engkau telah mati bagi-ku, biarkanlah aku mencintai-Mu dengan sepenuh hati-ku.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Salib tanda kehinaan
jadi lambang kemenangan
karena Tuhan t’lah menang
P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
Renungkanlah bagaimana para murid mengangkut Tubuh Yesus sebelum memakamkan jenazah-Nya. Ibu-Nya yang kudus pergi bersama mereka dan merebahkan jenazah-Nya dengan kedua tangan-nya. Mereka lalu menutup makam dan pergi.
Marilah berdoa...
Oh Yesus-ku yang telah dikubur, aku mencium batu yang menutup jalan ke makam-Mu. Namun, Engkau dengan penuh kemuliaan, bangkit pada hari ketiga. Aku mohon kepada-Mu, melalui kebangkitan-Mu, aku juga dapat dibangkitkan pada hari akhir, agar aku dapat bersatu dengan-Mu di Surga, untuk memuliakan-Mu dan mencintai-Mu selamanya.
Aku mencintai-Mu, oh Yesus-Ku, dengan seluruh hati-ku, Aku mohon ampun karena telah sering menghina-Mu. Janganlah Engkau membiarkan aku untuk menyakiti hati-Mu lagi. Anugerahkanlah kepada-ku rahmat untuk mencintai-mu dan laksanakanlah kehendak-Mu kepada-ku.
U: Amin. Kemuliaan…
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Tuhan Yesus dimakamkan
masuk alam kematian
sampai bangkit mulia
Untuk menutup Jalan Salib, doakanlah Bapa Kami, Salam Maria dan Kemuliaan selama 5x untuk menghormati 5 luka-luka dan penderitaan Yesus dan untuk mempersatukan doa dengan intensi Bapa Suci.
Doa kepada Yesus yang Disalib
Yesus-ku yang maha baik dan maha penyayang, Aku berlutut dihadapan-Mu, untuk memohon kepada-Mu agar aku memiliki hati yang penuh dengan iman, harapan, kasih dan penyesalan akan dosa-dosaku agar aku dapat memperbaiki-nya. Saat aku merenungkan kelima luka-mu, aku merasakan kesedihan dan cinta yang mendalam. Aku teringat, Oh Yesus-ku yang manis, kata-kata hamba-Mu Daud, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku” (Mzm 22:16-17)
Bagi umat katolik yang mendaraskan doa ini setelah menerima komuni didepan gambar Yesus Disalib (perhentian 12) pada hari Jumat Agung akan mendapatkan indulgensi penuh. Dan jika didaraskan dihari-hari biasa akan mendapatkan indulgensi sebagian, dengan tambahan mendoakan intensi Bapa Suci.
Enchiridion Indulgentiarum no 22