Pernahkan kalian makan agar-agar? Bagaimanakah rasanya? Menurut kalian agar-agar itu berwujud padat atau cair? Atau setengah padat dan setengah cair?
Kalian tentu juga pernah membuat segelas teh manis dan segelas susu hangat. Perbedaan apakah yang bisa kalian dari keduanya?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan campuran. Campuran digolongkan menjadi 3, yaitu larutan, koloid, atau suspensi. Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Contoh larutan: larutan gula, larutan garam, spritus dan alkohol 70%. Koloid merupakan campuran antara homogen dan heterogen. Contoh koloid: susu, santan, sabun, selai, mentega, dan mayonnaise. Sedangkan suspensi adalah campuran yang bersifat heterogen. Contoh suspensi: air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir.
Untuk mempelajari perbedaan larutan, koloid dan suspensi, putarlah dan cermati vidio berikut ini!
Jikalau dalam larutan dikenal adanya zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang melarutkan, sedangkan pelarut adalah zat yang melarutkan. Misalnya dalam larutan gula, zat terlarutnya adalah gula, sedangkan zat pelarutnya adalah air.
Dalam koloid ada istilah zat terdispersi dan pendispersi. Analogi dalam larutan, fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan medium pendispersi adalah zat pelarut. Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi).
Macam-macam koloid dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Efek tyndall
Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Berikut contoh adanya effek Tyndal dalam kehidupan sehari-hari:
Terjadinya warna biru di langit pada siang hari dan warna merah atau jingga di langit pada saat matahari terbenam di ufuk barat.
Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok.
Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut.
Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut.
sorot lampu mobil pada jalan yang berkabut, merupakan salah satu contoh effek Tyndal
2. Gerak Brown
Gerakan partikel koloid terus-menerus dengan gerak patah-patah (zig-zag), yang diakibatkan oleh adanya tumbukan antara partikel-partikel koloid dengan medium pendispersinya.
3. Elektroforesis
Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik. Contoh penyaringan asap/debu pada cerobong asap dengan menggunakan alat pengendap Cottrel.
4. Adsorpsi
Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu zat di permukaan zat lain.
Contoh pemanfaatan adsorpsi :
Penyembuhan sakit perut yang disebabkan bakteri patogen dengan serbuk karbon atau norit. Di dalam usus, norit akan menjadi koloid yang dapat mengadsorpsi zat racun(bakteri patogen)
Penjernihan air keruh dengan tawas Al2(SO4)3. Dalam air tawas terhidrolisis menjadi Al(OH)3 yang berbentuk koloid dan mampu mengadsorpsi kotoran dalam air khususnya zat warna.
Penjernihan air tebu pada pembuatan gula pasir dengan tanah diatome dan arang tulang (pemutihan gula). Zat warna dalam gula akan diadsorpsi sehingga diperoleh gula yang putih.
Adsorpsi gas oleh zat padat, misalnya pada masker gas.
Adsorbsi keringat oleh alumium stearat yang terdapat dalam rol on deodorant.
Partikel koloid mampu mengadsorpsi ion positif dan ion negatif sehingga koloid menjadi bermuatan listrik. Koloid yang bermuatan positif contohnya Fe(OH)3 dan yang bermuatan negatif contohnya As2S3.
5. Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa pengendapan partikel-partikel koloid
Contoh :
Proses pengolahan karet dari bahan mentah (lateks) dengan menambahkan asam formiat atau cuka.
Pembentukan delta di muara sungai
Proses penjernihan air dengan menambahkan tawas. Tawas digunakan untuk menggumpalkan partikel koloid dalam air.
6. Dialysis
Penghilangan muatan koloid dengan cara memasukkan koloid ke dalam membrane semipermeabel dan kemudian dimasukkan ke dalam aliran zat cair. Cotoh pencucian darah
7. Koloid pelindung
Koloid yang dapat menstabilkan system koloid lain. contoh penambahan gelatin agar es krim tidak mudah mencair.