Pengalaman yang berkesan bagi saya pada Pertemuan Ke-10 (07/06) kemarin adalah, Materi yang dibawakan mengingatkan saya kembali pada pengalaman saya dalam pelajaran Agama dimasa SMP - SMA. Sejak awal mengikuti KEP saya merasa materi yang di ajarkan terasa sama dengan apa yang saya telah pelajari pada masa sekolah di SMP sampai dengan SMA, namun akhirnya pada Pertemuan ke-10 Kemarin akhirnya pikiran saya benar-benar terbuka dan mengingat kembali tentang apa yang saya telah pelajari dan jalani semasa sekolah dulu ternyata berpusat pada evangelisasi kedalam dan keluar.
Sehingga materi tentang tahapan-tahapan yang harus kita jalani, alur urutan dalam pengevangelisasian, dan berbagai macam bentuk pengevangelisasian menurut alur urutan nya menjadi materi yang sangat menarik bagi saya, kareana saya merasakan bernostalgia kembali dengan pengalaman saya pada masa sekolah dulu. Mulai dari proses Evangelisasi yang masuk ke dalam diri saya yang membantu saya untuk mengetahui tentang ke katolikan dan ajaran Kristus, membuat renungan harian tiap satu minggu sekali yang membantu saya untuk lebih memahami ajaran dan perintah Kristus, secara bergantian membawakan dan sharing renungan yang telah kita buat dalam pertemuan Bina Iman Remaja sehingga kami semua makin menguasai kabar suka cita bagi kristus, yang kemudian ditutup dengan mengadakan retret untuk memperbaharui dan memperkuat iman kami kepada Kristus.
Aksi jangka pendek yang sedang saya jalankan sekarang adalah saling bertukar pengalaman dengan Ibu saya. Kami sering Kontak setiap hari dan sharing mengenai Homili yang kami dengarkan dari masing masing misa yang telah kami hadiri, saling mengingatkan untuk berdoa sekaligus saling mendoaakan. Terutama setelah mengikuti KEP ini saya mampu menjelaskan lebih banyak tentang ke Katolikan dan Kristus kepada ibu saya, yang di barengi dengan sharing tentang apa yang kami rasakan dan temukan dalam renungan harian.
Aksi jangka panjang yang saya sedang bangun adalah berusaha untuk mengajak adik saya untuk kembali datang mengikuti Misa secara langsung. Karena adik saya merasa sibuk dengan kehidupan dan aktifitasnya sehari-hari, sehingga merasakan misa secara online sudah lah cukup karena toh yang penting sudah misa dan tidak di tanya-tanya lagi. kesulitan yang saya alami dalam rencana aksi saya tersebut adalah mencari waktu yang tepat dimana dia tidak sedang mengerjakan sesuatu di rumah atau sedang dalam mood yang kurang baik, sehingga yang sudah saya kerjakan sampai saat ini adalah menceritakan pengalaman iman saya saat kami makan malam bersama di rumah, dengan harapan, sharing pengalam iman saya tersebut dapat membangkitkan kembali semangat dan kerindual kepada Allah.