Trigonometri berasal dari dua kata pada bahasa Yunani, yaitu trígōnon (segitiga) dari treîs/tri (tiga) + gonia (sudut) dan metrein/métron (pengukuran)
Trigonometri berhubungan dengan segitiga. Memahami trigonometri dapat dimulai dengan memperhatikan suatu segitiga siku-siku. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku terhadap salah satu sudut lancipnya dikenal dengan perbandingan trigonometri. Diperoleh enam perbandingan trigonometri yang diberi nama sinus, cosinus, tangen, cotangen, secan, dan cosecan.
Untuk membahas perbandingan trigonometri dari sudut yang tidak lancip (sembarang besar sudut) dapat dengan menggunakan unit lingkaran satuan. Hal ini dengan memperhatikan posisi atau koordinat titik yang terletak pada lingkaran. Misalkan titik A terletak pada lingkaran yang berpusat di O(0,0) dan berjari-jari 1 satuan serta θ adalah sudut yang dibentuk oleh OX+ dan OA. Koordinat titik A terkait dengan perbandingan trigonometri untuk sudut θ, yaitu A(cos θ, sin θ). Perihal ini dapat dilihat pada pembahasan pada materi Perbandingan Trigonometri.
Trigonometri digunakan untuk mendeskripsikan suatu fungsi. Penggunaan trigonometri dapat ditemukan dalam permasalahan yang melibatkan manipulasi aljabar atau analitis. Permasalahan menentukan kesamaan trigonometri dan penyelesaian persamaan trigonometri. Pada blog ini hanya akan membahas lingkup materi trigonometri di SMA. Pada sesi ini lebih khusus lagi, yaitu untuk kelas X. Penggunaan trigonometri yang akan dibahas yang berkaitan dengan permasalahan geometri, yaitu yang berhubungan dengan bidang datar segitiga.
Permasalahan yang dapat dimodelkan menjadi permasalahan menentukan panjang sisi atau besar sudut suatu segitiga dapat diselesaikan dengan trigonometri.
Contohnya:
a. Menentukan tinggi
b. Menentukan lebar
c. Menentukan panjang