Sejak konsep komputer ditemukan oleh Alan Turing tahun 1940an dunia berkembang ke arah digital. Begitu juga dengan dunia animasi. Dari mulai sketsa dan pergerakan karakter hingga proses pewarnaan, pencahayaan semuanya bisa diatur melalui aplikasi-aplikasi yang telah disiapkan oleh pengembang aplikasi. Pada dunia layar lebar, film Toy Story (1995) yang dibuat oleh Pixar menjadi film animasi komputer pertama yang menembus di layar lebar dan setelahnya film layar lebar berkembang.
Dalam perkembangannya di dunia digital, animasi mulai sering digunakan sebagai Visual Efek (VFX) pada film-film. Jika kamu menonton film bertema sci-fi VFX ini sangat sering digunakan. Baik untuk membangun environment atau pun background film sampai ke ledakan-ledakan VFX sangat membantu produksi film.
Selain untuk VFX pada produksi film, animasi yang berkembang setelahnya adalah teknologi Computer Generated Imagery (CGI). Jika kamu ingat film Fast Furious (2015), kita sama-sama tahu bahwa Paul Walker meninggal saat produksi film masih berlangsung. Tetapi teknologi CGI berhasil merekonstruksi wajah Paul Walker pada pemeran lain.
Namun, tanpa terobosan yang dilakukan Avatar (2009) mungkin proses rekonstruksi wajah belum sefamiliar itu. Film Avatar memperkenalkan metode Motion Capture dimana pemerannya tampil didalam sebuah set kecil dan pergerakan para talent pada dunia nyata langsung diproses komputer agar menjadi animasi 3D seutuhnya.
Indonesia sebelum masuk dunia VFX masih sangat sering menggunakan Praktikal Efek atau efek yang digunakan pada dunia yang sebenarnya. Maka dari itu tidak banyak film indonesia yang menggunakan latar ruang angkasa atau ledakan-ledakan dahsyat di dalam kota.
Tetapi industri film indonesia sudah sangat berkembang lewat film animasi 3D Meraih Mimpi/Sing to the Dawn (2009) karya Phil Mitchell dan Nia Dinata. Dunia animasi Indonesia berkembang. Teknologi CGI juga sudah banyak digunakan pada film layar lebar Indonesia. Jika kita lihat film seperti Tenggelamnya kapal Van der Wick, Merantau series, Java Heat, Gundala, dan masih banyak lagi. Indonesia perlahan menyusul melalui CGI dan animasi yang ada.
Maka dari itu kita perlu terus mendukung dan mengapresiasi karya sineas-sineas Indonesia dalam usahanya menyuguhkan tontonan yang baik dan mendidik.
Untuk layout dasar animasi 2D ada beberapa aplikasi pada komputer yang sering digunakan.
Aplikasi ini biasa digunakan untuk membuat dan merancang baik latar belakang maupun karakter secara 2D baik secara vektor maupun bitmap
Sementara untuk animasi 2D sendiri ada beberapa aplikasi yang biasa digunakan.
Dalam aplikasi flash/animate ini kita bisa mendesain animasi untuk kebutuhan web yang lebih kecil ukuran keluarannya.
Sementara untuk yang lebih advance kita bisa menggunakan Adobe after effect.
Sedangkan untuk animasi 3D sendiri ada beberapa aplikasi yang biasa digunakan.
Aplikasi blender fungsinya lebih banyak dan umum seperti terdapat fitur untuk modeling, animating, simulating, rigging, rendering, motion tracking hingga composing.
Sementara 3Ds Max lebih ke terdapat fitur untuk modeling, animating, simulating, rigging, rendering, motion tracking hingga composing.
Untuk 3Ds Maya mengembangkan game atau membuat efek 3D pada film. Maya memiliki beberapa fitur yang canggih mulai dari untuk modeling, animation, hingga coloring.