Materi Pengayaan Topik 2: Konduksi, Radiasi dan Konveksi

Perpindahan kalor terdiri dari tiga cara yaitu: (1) Pancaran atau radiasi,
(2) Konduksi, dan (3) Konveksi.

A.   Perpindahan panas

Perpindahan kalor ada tiga cara yaitu dengan pancaran atau radiasi, dengan hantaran atau konduksi. Kalor mengalir dari benda bertemperatur tinggi menuju benda yang bertemperatur lebih rendah. Kamu dapat merasakan panas ketika berada di dekat tungku karena panas dari api dipancarkan ke segala arah yang disebut perpindahan kalor secara radiasi.

B. Perpindahan kalor secara radiasi

Letak matahari dari planet kita ini sangat jauh, yaitu sekitar 152.100.000 km (Seratus lima puluh dua juta seratus ribu kilometer). Akan tetapi, panas dari matahari dapat berpindah atau merambat ke planet kita sehingga kita dapat merasakan hangatnya sinar matahari. Hangatnya cahaya matahari di bumi merupakan peristiwa radiasi. 


Perpindahan kalor secara radiasi diartikan sebagai perpindahan kalor tanpa memerlukan zat perantara karena kalor dipancarkan secara langsung oleh sumbernya. Contoh perpindahan kalor secara radiasi ialah panas matahari sampai ke bumi, panas dari nyala api unggun.

C. Perpindahan kalor  secara konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi disebut juga perpindahan kalor secara hantaran, yaitu perpindahan kalor tanpa memindahkan zat perantaranya. Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, yang berpindah hanya energi kalornya saja. Umumnya, perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat padat.


Panci yang digunakan untuk merebus air juga lama kelamaan menjadi panas karena adanya peristiwa konduksi atau hantaran . Konduksi diartikan sebagai perpindahan kalor dimana hanya energi panasnya saja yang berpindah sedangkan molekul zat perantaranya tetap.


Konduksi dapat terjadi pada zat padat. Benda benda yang menghantarkan kalor atau panas disebut konduktor. Contoh konduktor aluminium tembaga, besi dan bahan logam lainnya. Sedangkan benda benda yang sulit menghantarkan kalor disebut isolator. Contoh isolator plastik, kayu, karet, karpet.


Contoh peristiwa konduksi lainnya ialah ketika memegang ujung sebuah besi dan ujung yang lain dipanaskan maka lama kelamaan ujung yang dipegang juga akan terasa panas. ketika membuat teh panas, sendok yang dipegang untuk mengaduk ngaduk teh panas juga akan terasa panas.

D. Perpindahan kalor secara konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Umumnya peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.


Zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas. Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas, molekul zat yang ada di atasnya akan menggantikannya. Perpindahan secara konveksi dapat diumpamakan dengan kegiatan memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain. Ketika kamu memindahkan buku tersebut ke tempat lain, tentu kamu akan ikut bersama dengan buku-buku tersebut. Jika buku-buku itu diumpamakan sebagai energi panas dan kamu adalah medianya, maka perpindahan kalor dengan cara konveksi akan menyertakan perantaranya.


Air di dalam panci yang awalnya dingin jika dipanaskan lama kelamaan juga akan menjadi panas, karena peristiwa konveksi atau aliran. Konveksi diartikan sebagai perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan molekul zat-zat perantaranya.


Peristiwa konveksi tidak hanya terjadi pada zat cair tetapi juga terjadi pada gas. Peristiwa konveksi pada gas dijumpai pada cerobong cerobong asap pabrik-pabrik, proses sirkulasi udara dirumah dengan memanfaatkan ventilasi. 


Peristiwa konveksi pada gas menyebabkan terjadinya angin darat dan angin laut. Angin darat merupakan angin yang berhembus dari darat ke laut dan terjadi pada malam hari. Angin darat dimanfaatkan oleh nelayan untuk berangkat melaut. Sedangkan angin laut merupakan angin yang berhembus dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari. Angin laut dimanfaatkan nelayan untuk kembali ke darat.