Kuota yang ditentukan pemerintah kerajaan Arab Saudi berbeda beda masing-masing negara. Indonesia menempati urutan pertama dengan kuota terbanyak. Tetapi, meskipun begitu belum mencukupi untuk memberangkatkan seluruh calon jamaah yang telah mendaftar.
Daftar tunggu keberangkatan haji kian tambah tahun kian lama. Sedangkan kita telah mempunyai dana tunai dan siap membayar lunas seluruh administrasi haji, bukan berarti kita akan segera berangkat ke tanah suci. Kitapun sepatutnya menunggu bersamaan dengan orang-orang yang telah mendaftar lebih dulu padahal mereka membayarnya dengan menyicil. Tentu yang Anda fikirkan sebelum menetapkan untuk mendaftar ialah “Kalo aku daftar saat ini, berapa tahun lagi aku bisa berangkat ke tanah suci?”
Biaya Naik Haji atau dalam kata lain disebut ONH (Ongkos Naik Haji) pada Haji Reguler memang paling murah diantara program-program haji yang ada. Tahun lalu (2017), pemerintah telah menetapkan berapa besar nominal yang sepatutnya dibayarkan para calon jamaah untuk berangkat ke tanah suci. Pemerintah telah menetapkan sebesar Rp.34.890.312 yang disebut sebagai direct cost.
Biaya yang termurah ini tentu lebih gampang dijangkau masyarakat dari bermacam-macam kalangan, sehingga tidak jarang disetiap event haji selalu ada saja media yang berhasil meliput calon haji dari bermacam-macam latar belakang ekonomi.
Oleh sebab tarif yang relatif murah juga pelunasan bisa dilunasi secara berjangka dengan rentang waktu yang cukup lama, banyak calon jamaah yang rela mengantri hanya untuk mengorder posisi. Kuota yang terbatas dengan animo masyarakat untuk melakukan Ibadah Haji kian tinggi menjadikan masa antre keberangkatanpun kian lama.
Pada bulan Agustus 2017, media online Republika telah mengabarkan sebuah informasi bahwa masa tunggu Jamaah Haji Reguler berkisar antara 17-26 tahun. Lama antrian masing-masing provinsi berbeda-beda, yang jelas berada diantara 17-26 tahun.
Masa antrian itu benar-benar lama. Sehingga tak heran kalau ada banyak orang yang rela membayar lebih hanya untuk ingin segera berangkat ke tanah suci untuk beribadah Haji dengan bergabung menjadi calon jamaah haji plus.
Haji Plus memang memberikan banyak keistimewaan daripada Haji Reguler. Selain masa antrian jauh lebih singkat, fasilitas istimewapun akan diperoleh para jamaah selama menunaikan Ibadah Haji. Hotel bintang lima, pelayanan yang ekstra, jaminan akomodasi dan konsumsi yang memuaskan dan menyenangkan, seluruhnya akan diperoleh para calon jamaah haji plus.
Dengan keistimewaan-keistimewaan itu, tentunya tarif yang dikeluarkan untuk bergabung menjadi calon jamaah haji plus tidak setara dengan tarif haji reguler. Biaya haji plus dalam rupiah bisa menempuh angka ratusan juta. Nominal itu ditentukan oleh para biro travel-biro travel yang mempunyai keabsahan untuk menyelenggarakannya. Karena Haji Plus ini cara kerja dan pengawasannya dikerjakan oleh biro travel tetapi, seluruh kebijakan berada pada otoritas Pemerintah Republik Indonesia.
Salah satu keistimewaan Haji Plus yang telah disebutkan sebelumnya ialah masa antre yang jauh lebih singkat daripada Haji Reguler. Calon Jamaah Haji Reguler tidak perlu antre sampai belasan atau puluhan tahun. Jika masa antre haji reguler berkisar antara 17-26 tahun, calon jamaah haji plus hanya perlu menunggu paling lama sekitar 7-8 tahun.
Tetapi, ada saja yang merasa bahwa masa antrian itu juga cukup lama. Banyak yang tidak sabar menunggu antrian tahunan itu dengan menempuh jalan yang berbeda beda. Intinya ialah bagaimana caranya agar mereka bisa sampai ke tanah suci tanpa harus mengantri. Memang ada jalan untuk pergi haji tanpa antre, tetapi Anda perlu memahami dengan benar seperti apa program haji tanpa antre yang sah dan menangkan hati, agar Anda tidak terjebak menjadi korban pembohongan travel-travel nakal.
Haji Plus Non Kuota menjadi solusi bagi Anda yang tidak sabar menanti antrian untuk berangkat haji. Dari namanya, telah jelas bahwa program haji ini diluar kuota depag RI yang berarti diluar campur tangan pemerintah Indonesia. Lalu, siapa yang mengendalikan dan mengawasi program haji ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda sepatutnya memahami, program-program haji apa saja yang termasuk dalam program haji plus non kuota.
Selama ini, program haji plus non kuota yang umum ditawarkan oleh biro travel-biro travel antara lain:
Anda pasti mengerti bahwa yang dibutuhkan seseorang untuk masuk ke dalam kawasan suatu negara ialah surat izin masuk atau yang disebut dengan Visa. Bagi para jamaah haji reguler dan plus (Kuota Depag RI), telah ditentukan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk masuk ke tanah suci memakai visa haji.
Seandainya kita melihat topik kita kali ini, karenanya jelaslah bahwa program haji plus ini memanfaatkan visa ziarah sebagai jalan masuk masuk ke tanah suci. Sebetulnya apa siih Visa Ziarah itu, dan apa kegunaannya? Apakah memang dijadikan untuk ibadah haji?
Visa Ziarah ialah visa yang disediakan pemerintah kerajaan Arab Saudi untuk warga negara asing yang ingin masuk ke kawasan otoritas pemerintah kerajaan Arab Saudi dengan tujuan berziarah atau mengunjungi kerabat, hubungan bisnis, dan lain-lain. Dari situ sudah jelas kan kalau visa ziarah bukan dimaksudkan untuk menunaikan Ibadah haji? Anda pasti bisa menyimpulkan bagaimana konsekwensinya kalau memanfaatkan visa yang tidak sepatutnya ini untuk menunaikan ibadah haji.
Oleh sebab itu, jangan coba-coba bergabung menjadi jamaah haji plus visa ziarah kalau tidak ingin mengalami resiko gagal berangkat, dideportasi, kerugian materi atau malah dikejar-kejar petugas haji saat di tanah suci.
Saat musim haji, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kewalahan mengurusi persiapan untuk menyukseskan event akbar ibadah haji. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menggandeng perusahaan-perusahaan swasta untuk membantunya.
Baik dari perusahaan-perusahaan penyedia akomodasi, perusahaan catering dan konsumsi, sampai perusahaan penyedia layanan transportasi. Tetapi, perusahaan-perusahaan swasta itu juga tidak mampu sendirian menangani tugas dari pemerintah kerajaan itu. Mereka mengharapkan bantuan tenaga asing.
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah kerajaan Arab Saudi menerbitkan sebuah visa khusus tenaga kerja musiman itu yang disebar ke seluruh negara di dunia. Visa itu sebagai izin masuk para pekerja dari luar negeri ke dalam tanah suci dengan tujuan untuk bekerja. Bukan untuk beribadah haji. Visa itu dikenal dengan sebutan visa ammil.
Kemudahan mendapatkan visa ummal ini seringkali disalahgunakan perusahaan travel nakal untuk membuka program haji non kuota. Dengan iming-iming segera berangkat tarif murah, tidak jarang banyak calon haji yang terjebak pembohongan ini. Oleh sebab itu, Anda sepatutnya hati-hati dengan pembohongan dengan modus haji tanpa antre.
Haji Furoda ialah satu-satunya haji plus non kuota yang sah dan teregistrasi dalam kuota pemerintah kerajaan Arab Saudi. Iya, benar! Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga mempunyai jatah kuota sendiri yang diperuntukkan bagi tetamu kerajaan dengan visa khusus yang disebut Visa Furoda.
Tidak terlalu susah untuk mendapatkan visa furoda ini. Calon Hajipun juga tidak perlu waktu yang lama untuk mendapatkannya. Mereka hanya perlu menghubungi biro travel-biro travel yang mempunyai keabsahan untuk melakukannya.
Memang tidak banyak biro travel yang mempunyai keabsahan untuk melakukan Haji Furoda ini, salah satu Biro Travel yang konsisten melakukan program Haji Furoda ialah EL-SAPRAM Tour & Travel. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Program Haji Furoda, silahkan kunjungi halaman website kami tentang haji tanpa antri.