Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. (Matius 25 : 35-36)
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Matius 25 : 40)
Diakonia adalah PELAYANAN KASIH, yaitu tentang memperhatikan orang sekitar kita yang membutuhkan pertolongan ketika lapar, haus, terasing, butuh pakaian, sakit, dipenjara dan lain-lain. Tujuan utamanya adalah agar mereka merasakan pertolongan Kasih Allah ketika mengalami kondisi yang sangat membutuhkan bantuan. Dan pertolongan itu didapat melalui kita, umatNya, sehingga mereka merasakan kehadiran Tuhan ketika dalam kesesakan.
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. (Galatia 6 : 2)
Pelayanan dalam KKS, Sektor, Cabang dan Wilayah pun sudah mengerjakan semua hal diatas dalam hal perkunjungan, penghiburan, peneguhan, mengajak beribadah, mendoakan dan lain sebagainya. Namun ada kondisi ketika beberapa Wilayah/Cabang belum mampu menanggulangi pemenuhan pelayanan dasar, seperti pelayanan kematian (penguburan) dan kesehatan atau pandemi. Karenanya Sidang Tuhan GKII Sejabodetabek membentuk badan pelayanan baru yang dinamakan DIAKONIA TERPUSAT sejak tahun 2021.
Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! ... Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. (Mazmur 133 : 1 - 3)
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. (Galatia 6 : 10)
Disampaikan kepada seluruh jemaat GKII Sejabodetabek untuk mengumpulkan persembahan Diakonia, dan kemudian disalurkan kepada Wilayah / Cabang yang membutuhkan, sehingga kesatuan antar jemaat menjadi lebih terasa.
Namun diingatkan kembali kepada kita semua agar melakukan pemberian persembahan dengan benar, dengan tangan dan hati yang bersih dan berkenan kepada Tuhan.
Berikut ini tulisan di Alkitab tentang pemberian dan sikap hati dalam mengerjakan pelayanan. Agar jangan salah (tidak berkenan) ketika melakukan ibadah dihadapan Tuhan. Kita beribadah karena kita butuh Tuhan.
Ibadah = berdoa, membaca dan mendengar Firman Tuhan, memuji dan menyembah, melakukan pelayanan, dan memberi persembahan.
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. (Matius 5 : 23-24)
Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.“ (Lukas 18 : 9-14)
Manusia sejak zaman Yesus sampai sekarang --> tidak berubah. Orang Farisi itu berdoa dalam hatinya sambil meninggikan diri dan menjelekkan orang lain. Jadi kalau kita memandang rendah, gosip yang buruk-buruk, bahkan mencemooh orang lain -> tidak akan diperhatikan Tuhan, walaupun rajin melayani, walaupun banyak persembahannya, walaupun rajin memberi diakonia. Karenanya kita harus murni dihadapan Tuhan, harus jujur seperti Pemungut Cukai itu. Dia menyadari dirinya, menyesalinya, dan mohon ampun pada Tuhan. Dan Tuhan mendengar dia. Berarti Tuhan berkenan atas pemungut cukai itu.
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2 Korintus 9 : 7)
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. (Ibrani 13 : 16)
Kalau sudah rela, maka tidak akan menuntut. Karenanya, bila sudah memberi, maka harus penuh dengan kerelaan. Doakan terlebih dahulu persembahan itu, agar berkenan di hadapan Tuhan. Berperkaralah di hadapan Tuhan. Cari perkenanan Tuhan selalu.
Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru. (Amsal 21 : 13)
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. (Matius 5 : 7)
Kiranya kita tidak menutup mata terhadap orang-orang lemah disekitar kita. Baiklah kita hidup dalam kemurahan, dan kasih akan semua orang. Dan jangan hitung-hitungan dengan Tuhan.
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7 : 21 - 23)
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa pada akhir zaman, banyak orang yang akan ditolak masuk Kerajaan Sorga walaupun mereka menyatakan diri sudah mengerjakan banyak perkara rohani. Bahkan melakukan hitung-hitungan dengan Tuhan, merasa sudah berjasa bagi Tuhan. Tapi Tuhan tidak berkenan akan mereka, karena mereka tidak mengerjakan kehendak Tuhan. Lalu, apakah kehendak Tuhan itu?
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (2 Petrus 3 : 9)
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28 : 19 - 20)
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” (Markus 12 : 30 - 31)
Kita mendapat perintah dan hukum untuk mengasihi. Dan bila kita menjadi berkat bagi sesama kita, bukankah akan lebih mudah bagi kita untuk bersaksi tentang Kristus dan memenangkan mereka serta menjadikan mereka murid Kristus.
Karena itu, marilah ikut mendukung program pelayanan Diakonia ini.