Kebalikan teorema Pythagoras pada dasarnya merupakan sutu cara untuk menentukan jenis segitiga jika panjang sisi-sisinya diketahui. Dengan kata lain, kebalikan teorema Pythagoras digunakan untuk melihat apakah segitiga itu siku-siku, lancip, atau tumpul. Untuk menentukan jenis-jenis segitiga berdasarkan panjang sisi-sisinya, maka kita harus menentukan sisi terpanjangnya terlebih dahulu. Sisi terpanjang inilah yang kemudian kita jadikan patokan untuk menentukan jenis segitiga.
Pada segitiga ABC jika panjang a, b, dan c diketahui, maka untuk menyelidiki jenis segitiganya kita dapat menggunakan prinsip kebalikan teorema Pythagoras, yaitu:
Untuk segitiga siku-siku, kita bisa menentukan letak siku-sikunya berdasarkan tiga kemungkinan berikut:
Diketahui ΔABC dengan AB = 4 cm, AC = 3 cm dan BC = 6 cm. Tentukan jenis segitiga ABC, apakah segitiga lancip, siku-siku, atau tumpul.
Jawab:
BC adalah sisi terpanjang ΔABC.
BC² ↔ AC² + AB²
6² ↔ 3² + 4²
36 ↔ 9+16
36 > 25
Maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul.
Diketahui ΔKLM dengan KL = 13 cm, LM = 12 cm dan KM = 5 cm. Tentukan jenis segitiga KLM, apakah segitiga lancip, siku-siku, atau tumpul.
Jawab:
KL adalah sisi terpanjang ΔKLM.
KL² ↔ LM² + KM²
13² ↔ 12² + 5²
169 ↔ 144 + 25
169 = 169
Maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku.