Kediri memiliki beberapa budaya yang cukup menarik seperti :
Seni Jaranan Kediri adalah jenis kesenian kuda lumping mulai muncul sejak abad ke-11 di Wengker atau Ponorogo yang diciptakan oleh Raja Ponorogo pada masa itu, tepatnya pada tahun 1045 masehi, seusai bunuh dirinya puteri Daha atau Kediri.
Di Petilasan Sri Aji Joyoboyo, setiap 1 Suro selalu diadakan upacara tradisional untuk mengenang dan menghormati Raja Sri Aji Joyoboyo yang pernah memerintah di Kerajaan Khadiri.
Tradisi larung sesaji di Gunung Kelud rutin dilakukan satu tahun sekali, tepatnya pada bulan Suro dalam penanggalan Jawa. Tradisi ini diinisiasi oleh warga Desa Sugihwaras dan sekitarnya. Desa Sugihwaras merupakan desa yang memiliki akses paling dekat sekaligus paling mudah menuju Gunung Kelud, Kediri.
Cerita Panji merupakan kumpulan kisah dari era Kerajaan Kediri. Isinya mengenai kepahlawanan dan cinta yang menyoroti dua tokoh utamanya. Yakni Raden Inu Kertapati (Panji Asmarabangun) dan Dewi Sekartaji (Galuh Candrakirana).
Pagelaran event tahunan ini diselenggarakan di area SLG Kediri dan even tahunan ini memasuki kali ke-4 dan di ikuti sedikitnya 2.383 orang penari barong dari anggota PASJAR Kediri beserta perwakilan Duta Wisata dari Kota/Kabuputen se-Indonesia. Pagelaran ini merupakan puncak acara dari rangkaian Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri, serta Festival Panji Nasional (FPN) yang dihelat di Kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) ,dan ribuan penonton berjubel, tampak antusias menyaksikan tarian kepala yang berbentuk naga ini. Barongan sendiri merupakan bagian dari seni jaranan kesenian budaya tradisional asli bumi panji Kediri.