Bersama kepala sekolah menganalisis kasus nyata dilema etika yang terjadi di sekolah dengan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan
Nilai-Nilai sebagai Kompas Pemimpin dalam Mengambil Keputusan
Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah dan guru setiap hari membuat keputusan baik untuk dirinya sendiri atau sekolah. Dalam pengambilan keputusan tersebut terkadang kita dihadapkan pada sebuah dilema. Oleh karena itu, nilai-nilai kebajikan menjadi kompas yang sangat penting bagi seorang pemimpin dalam navigasi proses pengambilan keputusan. Nilai-nilai kebajikan berfungsi sebagai kompas moral yang membimbing pemimpin dalam menghadapi dilema dan tantangan, serta membantu mereka untuk mengambil keputusan yang tidak hanya menguntungkan secara strategis, tetapi juga etis dan berkelanjutan.
Pentingnya Nilai-Nilai Kebajikan
Nilai-nilai kebajikan, seperti kejujuran, keadilan, integritas, dan empati, merupakan fondasi yang penting bagi setiap pemimpin. Ketika pemimpin menginternalisasi nilai-nilai ini, mereka tidak hanya menjadi teladan bagi tim dan organisasi mereka, tetapi juga menciptakan budaya yang positif dan produktif. Dalam konteks pengambilan keputusan, nilai-nilai kebajikan membantu pemimpin untuk membuat keputusan yang etis dan menghadapi dilema moral.
Kasus Dilema Etika
Dalam aksi nyata kali ini, saya melakukan diskusi dengan kepala sekolah mengenai kasus dilema etika dan mencoba menganalisisnya. Kami menemukan kasus dilema etika yang berkaitan dengan siswa yang kehadirannya kurang sekali dan terancam kelulusannya mengingat dirinya sudah kelas 12. Setelah ditelaah ternyata anak tersebut memiliki permasalahan yang rumit. Singkat cerita siswa tersebut diberikan "kesempatan kedua". Dalam kasus ini, penyelesaian dilema dilakukan dengan menggunakan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care Based Thinking). Kepala Sekolah memilih menekankan pada hubungan antarmanusia, empati, dan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain dalam konteks persoalan yang dihadapi siswa tersebut. Kepala Sekolah mempertimbangkan kepentingan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat, termasuk siswa, guru, dan sekolah secara keseluruhan.
Refleksi Aksi Nyata
Setelah berdiskusi dengan kepala sekolah, keterampilan yang saya kuasai dalam pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan adalah mampu menganalisis dilema etika. Saya menyadari bahwa dalam dunia kepemimpinan, seringkali dihadapkan pada situasi di mana berbagai nilai saling bertentangan. Tekanan dari berbagai pihak dan peraturan yang ada terkadang mempengaruhi pengambilan keputusan. Dalam situasi seperti ini, diharapkan untuk tetap berpikiran tenang dan melakukan analisis mendalam terhadap berbagai alternatif keputusan dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap semua pihak yang terlibat. Saya juga belajar untuk mencari solusi yang win-win solution, di mana semua pihak merasa dihargai dan kebutuhan mereka terpenuhi.
Kasus yang saya angkat adalah pengingat bahwa pendidikan tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membangun karakter dan mendukung siswa dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam situasi seperti ini, penting bagi pendidik untuk bersikap bijaksana, mempertimbangkan semua faktor yang ada, dan berusaha untuk menemukan solusi yang adil dan manusiawi. Keputusan yang diambil harus mencerminkan nilai-nilai pendidikan yang seimbang antara empati dan tanggung jawab. (sev)