Yukk belajar !!
Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan berbagai kondisi daerah beserta lingkungan budayanya yang khas. Tari tradisi adalah tari yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat yang diturunkan atau diwariskan secara terus-menerus dari generasi ke generasi menjadi bagian penting dari budaya daerah yang bersangkutan. Dengan kata lain, selama tarian tersebut masih sesuai dan diakui oleh masyarakat pendukungnya maka dapat dikategorikan sebagai tari tradisional
Tari tradisi bernafas Islam terdapat di pulau Sumatra dan sekitarnya, kecuali di kalangan suku Batak (Sumatra Utara) yang lebih dominan penganut agama Protestan. Corak-corak tari tradisi bernuansa Islami dapat diamati pada nyanyian-nyanyian pengiringnya atau yang langsung dinyanyikan oleh para penari.
Tari tradisi pengaruh Katolik dan Kristen menonjolkan ekspresi nyanyian-nyanyian dalam suatu tarian. Misalnya saja di kepulauan Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara. Bentuk-bentuk koreografi taritari tradisi di Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara tampak sederhana, dan sebagian besar bertemakan kegembiraan dan beberapa lain bertemakan kesuburan.
Tari tradisi pengaruh Hindu dan Budha lebih banyak berkembang di Jawa dan Bali. Sebagai bukti didirikannya bangunan candi Borobudur dan Prambanan. Posepose tari dan adegan tari secara fragmentaris ada kemiripan dengan bentuk tari tradisi Jawa dan Bali.
Tari-tari tradisi dari budaya asli terdapat pada beberapa kelompok suku masyarakat yang menunjukkan keaslian budayanya. Hal tersebut seperti terdapat pada tari-tarian upacara di pelosok Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Nusa Tenggara, Jawa, dan Bali yang menunjukkan sisa-sisa totem, animisme dan dinamisme.