Buku dengan judul Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa ini memuat beragam reminder bagi para pembaca yang seringkali merasa takut dan khawatir akan masa depan, takut jika ia tidak mampu menjadi sesuai yang diharapkan. Yuk, simak beberapa quotes dalam buku ini! Semoga beberapa di antaranya mampu memberikan secercah harapan pada kamu yang membaca, ya!

Dalam proses mencapai sebuah kesuksesan, kita perlu sadari bahwa kemudahan dan kesulitan merupakan dua hal yang akan selalu ada menyertai. Kita tidak boleh secara keras mengharapkan hanya kebahagiaan yang akan diraih, sebab dimana pun dan kapan pun akan selalu ada tantangan atau kesulitan yang perlu dilewati. Tantangan itulah yang akan membuat diri berkembang menjadi lebih baik.


Download Buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa Apa Pdf


Download 🔥 https://geags.com/2y4Ci4 🔥



Jika kita tak pernah jadi apa-apa, well, ya sudah. Toh kita sudah berjalan sejauh ini dan mengumpulkan pelajaran berharga. Namun, sesungguhnya kita selalu menjadi apa-apa. Kita pernah menjadi bayi yang menyenangkan hari orang tua, pernah menjadi sahabat karib dari seseorang yang punya masalah, dan lain sebagainya.

Nah, terakhir sebagai penutup, tidak perlu khawatir bila sampai saat ini kita seringkali belum mencapai mimpi yang diharapkan, selalu gagal ketika memperjuangkannya, atau bahkan menemui banyak rintangan dalam proses perjalanan mencapai mimpi itu. Yang terpenting kita telah berusaha secara optimal dengan cara-cara yang baik. Dan yang paling penting kita juga perlu menyadari bahwa kehidupan di dunia tidak lebih penting dibanding kehidupan di akhirat, jadi jangan kejar dunianya saja ya!

Buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa menceritakan tentang kondisi yang mana terkadang realita yang terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi kita, tetapi ketika menghadapi kondisi tersebut, kita harus terus bergerak dan terus menjalani hidup.

Bermula dari kemenangannya itu, Alvi semakin produktif untuk menulis hingga saat ini. Berbagai karyanya bahkan meraih kesuksesan dengan menjadi buku best-seller. Beberapa contoh karyanya yang lain, yakni Insecurity Is My Middle Name, Swiss: Little Snow in Zurich, Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta, Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja, dan Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa.

Ada juga yang bilang, jika kamu mau sukses, jadi PNS aja, hidupmu dijamin akan aman sampai kamu tua dan pensiun nanti. Ada yang bilang juga, jika kamu mau sukses, mending jadi pengusaha. Kamu akan punya penghasilan yang sangat besar, dengan banyak waktu luang.

Jalan ini mungkin dapat membawa ia untuk mewujudkan sejumlah mimpinya dan akhirnya mendapat kebahagiaan. Dari kejadian ini, kita dapat melihat bahwa kehidupan seseorang telah diatur sedemikian rupa oleh Tuhan, dengan cara yang terbaik, dan dalam waktu yang terbaik. Dibalik segala hal yang terjadi, terdapat nilai atau hikmah yang dapat dipelajari.

Sebab, kita tidak akan pernah mengetahui kesuksesan datang dari mana. Mungkin kesuksesan akan datang dari bidang yang kamu ambil ketika kuliah, mungkin juga datang dari bidang yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kuliahmu. Penting untuk kamu dapat bersyukur atas segala yang sudah ada di hadapanmu dengan kepercayaan bahwa itu adalah jalan yang telah ditetapkan bagimu, dan menekuninya.

Namun, pernahkah kamu berpikir bahwa banyak orang lain juga yang memandang sebaliknya? Melihat bahwa kehidupan kita lebih baik dibanding kehidupan mereka. Jadi, selama ini kita saling berprasangka. Memang yang dimiliki orang lain akan selalu terlihat lebih baik.

Contohnya, ketika kita masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, pasti ada kalanya kita bosan dengan sekolah yang begitu saja aktivitasnya selama bertahun-tahun. Lalu, kita melihat bahwa mereka yang sudah menjadi mahasiswa terlihat hidupnya lebih bebas ketika kuliah.

Setelah akhirnya lulus, hidup juga tidak kemudian menjadi indah secara seketika. Ternyata, begitu susah untuk mencari pekerjaan. Ingin menjadi pengusaha, tapi realitanya tidak semudah kutipan motivasi yang sering kita dengar.

Setelah sudah mendapatkan kerja, kita terpaku oleh tanggung jawab, dikejar deadline, terkadang merasa gaji yang diberikan tidak sesuai dengan pekerjaan dan pengorbanan yang telah kita lakukan. Kejadian seperti ini nampaknya tidak ada habisnya dan akan terus terjadi.

Cerita keenam, aku hanya ingin membuat orang tuaku bangga kepadaku. Ada saatnya kita memiliki keinginan yang sekiranya terlalu muluk-muluk, dan pada saat itu, seringkali kita jadikan orang tua kita sebagai alasannya.

Alvi Syahrin menuliskan buku Jika Kita Tidak Pernah Jadi Apa-Apa ini dengan gaya bahasa sehari-hari yang santai layaknya sedang bercerita kepada seorang teman. Cerita yang dipaparkan Alvi Syahrin juga merupakan cerita pendek yang berdasarkan pada pengalaman sehari-hari. Kedua hal ini menjadikan buku ini sebagai buku bacaan yang ringan dan mudah untuk dimengerti.

Buku ini tidak hanya menyodorkan cerita yang relevan saja dengan kehidupan para pembacanya, tetapi buku ini juga bersifat reflektif. Alvi Syahrin menyelipkan beberapa pertanyaan yang dapat direnungkan dan menjadi refleksi bagi para pembacanya.

Waktu kecil seringkali kita diberi pertanyaan ingin menjadi apa kita suatu saat nanti, waktu itu kita dengan semangat menjawab bahwa kita ingin menjadi dokter, polisi, pilot, guru, dan sebagainya. Namun seiring waktu berjalan kita sampai di satu titik dan kita bertanya suatu saat nanti kita akan menjadi apa.

Pernahkah Anda merasa bahwa Anda harus menjadi seseorang seperti orang itu dan ini? Akankah semuanya berubah jika Anda menjadi apa yang dianggap oleh masyarakat? Ternyata, semua itu tidaklah mudah. Dengan menjadi seperti dia atau tidak, Anda tetaplah menjadi diri Anda sendiri.

Sebelum mengenal bukunya, marilah kita mengenal lebih jauh siapa sosok dibalik buku terkenal ini. Buku ini ditulis oleh Alvi Syahrin, pria kelahiran Ambon pada 20 Januari 1992. Alvi kini menetap di Surabaya dan telah menempuh pendidikan di salah satu universitas di Jawa Timur dengan jurusan Teknik Informatika. Meskipun tidak ada kaitan dengan dunia tulis-menulis, Alvi telah berhasil menarik para pembaca melalui kata-katanya.

Mungkin, tuntutan dan harapan-harapan tersebut pada awalnya tidak terpikirkan oleh kita yang pada saat itu masih remaja, namun saat telah meninggalkan bangku sekolah, secara tiba-tiba semua tuntutan dan harapan meledak di depan mata kita. Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Alvi Syahrin dengan cakap mampu menangkap keresahan tersebut dan menuliskannya di dalam buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa yang bisa mengingatkan kita akan kehidupan fana dan tidak sempurna tentang menjadi dewasa.

Faktanya, Alvi menjelaskan jika semua standar tersebut hanya merupakan sebuah ilusi bagi kehidupan kita yang fana dan sementara ini, sehingga tiada artinya untuk kita terlalu memusingkan hal tersebut.

Buku ini mampu mengingatkan kita akan ketidaksempurnaan selama menjadi manusia dan buku ini juga akan cocok untuk kamu yang baru lulus SMA, karena hampir semua materinya membahas perihal dunia setelah lulus SMA.

Lihatlah bahwa sebelum mencapai posisi itu mereka semua juga berawal dari seorang pemula yang tidak punya pengalaman dan tidak pernah membayangkan akan jadi sosok apa suatu hari nanti. Namun mereka selalu berusaha melakukan sesuatu dan menekuninya.

Sedari dulu kita pernah mendengar peribahasa ini, hal tersebut memang benar adanya. Dengan membaca buku, pikiran dan pengetahuan bertambah dan semakin luas. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi saat ini, membaca buku semakin dipermudah dengan adanya buku digital (ebook), sehingga kita tak perlu lagi membawa-bawa buku yang berat untuk membacanya.

Penulis sendiri sebenarnya lebih senang membaca buku cetak, karena bagaimanapun juga membaca buku cetak memang ada kenyamanannya tersendiri. Namun karena penulis juga seorang yang mobile, jadi punya beberapa koleksi buku digital yang dapat dibaca saat di kendaraan umum.

Berbicara mengenai masa depan, apa itu masa depan? Bahkan, sedikit pun kita belum merancang kehidupan seperti apa yang kita inginkan di masa yang akan datang itu. Karena itulah, kita menjadi takut akan masa depan. Tidak. Tepatnya, kita mengkhawatirkannya.

Dan, masih banyak lagi kalimat-kalimat yang berusaha menjatuhkan serta merendahkan kita. Seolah, kita harus menjadi sama seperti mereka. Kita harus kuliah di universitas negeri. Kita harus bekerja kantoran.

Buku ini juga menunjukkan bahwa jika seseorang hidup sambil terus berusaha memuaskan ekspektasi orang lain dan mempercayakan pilihan hidupnya pada orang lain maka itu sama saja dengan membohongi diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Kamu harus berani mengambil pilihan sendiri meskipun nantinya berbeda dengan apa yang disukai orang lain.

Rekomendasi buku self healing selanjutnya adalah Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa karya Alvi Syahrin. Buku ini menunjukkan bahwa ada kondisi di mana ekspektasi tidak selalu sesuai dengan realita yang terjadi.

Disajikan dengan gaya bahasa sehari-hari yang ringan dan mudah dipahami, buku ini cocok dibaca oleh berbagai kalangan, termasuk murid sekolah menengah, mahasiswa, fresh graduate, hingga para pekerja di usia pertengahan dua puluhan yang sedang khawatir akan masa depan.

Untuk kamu yang selain overthinking juga sering merasa insecure, buku self healing satu ini mungkin dapat menjadi jawaban. Insecurity is My Middle Name akan mengajak kamu berpikir mengenai konsep insecurity, memperbaiki, dan menerima, bukan menghilangkan insecure yang kamu alami.

Sebenarnya pikiran negatif yang muncul belum tentu salah karena hal tersebut juga bisa dijadikan sebagai antisipasi, namun penting untuk menyadari bahwa kamu memiliki kendali atas pikiran-pikiran tersebut. Semoga 7 rekomendasi buku self healing ini dapat membantu kamu, ya. Selamat membaca! e24fc04721

download widget red clock

moments song download

download with a smile by chronical deep

pc logo turtle download for windows 10

3cu sinif ingilis dili pdf