Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk lebih dari 275 juta jiwa memiliki sistem pendidikan yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan yang berkualitas sangat penting bagi kemajuan bangsa karena berperan sebagai agen perubahan serta pencipta transformasi nyata dalam masyarakat. Namun, dalam pelaksanaannya, sistem pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan yang memengaruhi kualitas dan aksesibilitas pendidikan bagi seluruh rakyatnya.
Beberapa masalah utama dalam pendidikan di Indonesia meliputi akses terbatas bagi anak-anak di daerah terpencil, ketimpangan pendidikan antara perkotaan dan pedesaan, serta rendahnya kualitas guru dan tenaga pendidik. Selain itu, kurikulum yang kurang relevan, fasilitas dan infrastruktur yang tidak memadai, serta kesenjangan digital juga menjadi hambatan dalam mencapai sistem pendidikan yang berkualitas. Sistem evaluasi yang terlalu fokus pada ujian standar nasional juga dinilai kurang memperhatikan pengembangan holistik siswa. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan melalui berbagai kebijakan, seperti peningkatan akses pendidikan, peningkatan kompetensi guru, reformasi kurikulum, serta investasi dalam infrastruktur dan teknologi pendidikan.
Untuk memperbaiki permasalahan pendidikan di indonesia banyak hal hal yang harus di perhatikan lagi dari segi mana pun. Dalam meningkatkan akses pendidikan, pemerintah membangun sekolah-sekolah yang bisa di akses oleh seluruh masyarakat terumata di daerah terpencil agar akses lebih dekat dengan sekolah, tidak hanya membangun sekolah tapi juga menjaga dan meningkatkan kualitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah. Mengatasi ketimpangan pendidikan antara kota dan perdesaan, seperti menyetarakan fasilitas sekolah seperti di perkotaan, menyiapkan guru-guru yang berkualitas untuk di kirimkan ke daerah-daerah yang kurang berkembang. Meningkatkan tenaga pendidikan dan kualitas guru, mewajibkan pelatihan dan sartifikasi berkala kepada guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam metode pengajaran yang lebih inovatif, mengurangi sistem kontrak bagi guru honorer dengan memperbanyak pengangkatan guru menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Reformasi kurikulum agar lebih relevan dengan dunia kerja, seperti mengembangkan skill-based learning yang lebih aplikatif dengan menekankan penguasa teknologi, serta soft skill seperti berpikir kritis dan komunikasi, meningkatkan kerja sama antar industri agar anak-anak lebih tahu kehidupan dalam dunia kerja yang menjadi awal mula terbentuknya suatu survival skill.
Selain hal-hal di atas pemerintah juga perlu meningkatkan infrastruktur dan fasilitas sekolah, seperti yang sering kita lihat di sosial media atau media lainnya banyak sekali sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan fasilitas di daerah nya, hal ini menjadi permasalahan besar bagi pendidikan di indonesia. Maka dari itu, pemerintah harus meningkatkan infrastruktur dan fasilitas di sekolah dengan mengalokasikan anggaran lebih besar untuk memperbaiki atau mencukupi fasilitas sekolah di daerah daerah. Selain fasilitas, dunia sekarang sudah memasuki jaman yang maju, ada nya perkembangan teknologi pesat di antara sekolah-sekolah, sehingga harus adanya upaya mengatasi kesenjangan digital dalam pendidikan seperti menyediakan subsidi batuan perangkat elektronik seperti lab komputer agar siswa/i dapat mengikuti pembelajaran digital, dan juga memperluas jaringan internet di daerah pelosok dengan membangun infrastruktur telekomunikasi serta menyediakan wi-fi gratis di sekolah-sekolah. Hal terakhir yang kami rasa butuh perbaikan adalah sistem evaluasi dan ujian nasional seperti mengurangi ketergantungan pada ujian standar nasional sebagai satu-satunya metode evaluasi dengan menambahkan sistem penilaian yang berbasis portofolio dan proyek, mengembangkan metode asesmen yang lebih inklusif dengan mempertimbangkan keterampilan individu serta kreativitas. Dengan meningkatkan segala aspek ini permasalahan pendidikan di Indonesia dapat perlahan-lahan terselesaikan, dengan kualitas yang semakin maju.