Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

Ada banyak penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di antaranya adalah:

Penyakit difteri adalah penyakit infeksi akut pada saluran nafas bagian atas, dominan menyerang pada anak anak, dengan ciri khusus pada difteri adalah terbentuknya lapisan yang khas pada selaput lendir pada saluran nafas serta adanya kerusakan otot jantung dan saraf. Penyebab dari difteri adalah corynebacterium diphteriae yang ditularkan melalui saluran nafas pada saat penderita berbicara, batuk atau bersin dan ditularkan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pertusis adalah infeksi saluran nafas yang disebabkan oleh bakteri bordetella pertusis yang dapat menular melalui percikan udara saat penderita batuk dan bersin. Anak yang terkena paparan kuman pertusis biasanya menjadi sakit dalam waktu 7 hari sampai 3 minggu setelah infeksi. Penyakit pertusis dibagi menjadi 3 stadium yaitu stadium kataral yang berlangsung satu sampai dua minggu, stadium paroksismal yang berlangsung tiga sampai enam minggu, dan stadium konvalesens yang berlangsung lebih dari enam minggu.

Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. Gejala ini bukan disebabkan oleh kuman secara langsung, tetapi sebagai dampak eksotoksin (tetanoplasmin) yang dihasilkan oleh kuman pada sinaps ganglion sambungan sumsum tulang belakang, sambungan neuro muskuler (neuro muscular junction) dan saraf outonom.

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Kuman ini pada umumnya menyerang paru paru dan sebagian lagi dapat menyerang di luar paru paru seperti kelenjar getah bening, kulit, usus, saluran pencernaan, selaput otak. Pengobatan TBC memerlukan waktu yang lama yaitu enam sampai delapan bulan.

Campak atau morbili adalah penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh infeksi virus umumnya menyerang pada anak. Campak memiliki tiga stadium klinis khas yaitu stadium masa tunas berlangsung kira kira 10 sampai 12 hari, stadium prodromal (kataral) dengan gejala pilek dan batuk yang meningkat dan ditemukan enentem pada mukosa pipi (bercak koplik), faring dan peradangan mukosa konjungtiva serta stadium akhir dengan keluarnya ruam mulai dari belakang telinga menyebar ke muka, badan, lengan dan kaki.

Poliomeilitis adalah penyakit menular oleh infeksi virus yang bersifat akut. Predileksi virus ini adalah merusak sel sel neuron motorik kornu anterior masa kelabu medula spinalis (Anterior Horn Cells Of The Spinal Cord) dan batang otak (Brain Stem) yang berakibat kelemahan atau kelumpuhan otot (Paralisis Flaksid akut) dengan distribusi dan tingkat yang bervariasi serta bersifat permanen.

Hepatitis B adalah peradangan pada liver atau hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.

Influenza adalah iritasi atau peradangan dari selaput lendir hidung akibat masuk angin, atau infeksi dengan satu virus. Selaput lendir yang memproduksi lebih banyak lendir dan mengembang sehingga hidung akan menjadi tersumbat dan menyebabkan pernafasan sulit atau sulit untuk bernafas.

Human Papiloma Virus (HPV) adalah virus yang paling sering dijumpai pada penyakit menular seksual dan diduga berperan dalam proses terjadinya kanker. HPV merupakan virus yang menginfeksi kulit (epidermis) dan membran mukosa manusia seperti mukosa oral, esofagus, laring, trakhea, konjungtiva, genital dan anus. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual termasuk oral sex, anal sex, dan hand sex. Virus ini juga bisa ditularkan melalui kontak non seksual misalnya transmisi vertikal dari ibu ke bayinya, Penggunaan alat alat yang terkontaminasi seperti handuk, sarung tangan, dan pakaian.

Hepatitis A adalah hepatitis yang disebabkan virus heptitis A, HVA dan merupakan jenis hepatitis yang paling ringan, namun sangat menular. Virusnya ditemukan dalam tinja penderita hepatitis A sekitar dua minggu sebelum dan tujuh hari sesudah infeksi