Capaian Pembelajaran Fase F : Peserta didik pada akhir fase F diharapkan memiliki kemampuan berbahasa daerah (Jawa dan Madura) sesuai dengan unggah-ungguh basa/onḍhâgghâ bhâsa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa daerah (Jawa dan Madura) yang melibatkan banyak orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa daerah (Jawa dan Madura) di berbagai media untuk memelihara, melestarikan dan mengembangkan bahasa dan budaya daerah (Jawa dan Madura) sehingga memajukan peradaban bangsa.
Capaian Pembelajaran berdasarkan Elemen
Menyimak
Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari menyimak berbagai jenis teks geguritan/puisi, sandiwara, drama (tradisional dan/atau modern) dalam bentuk monolog, dialog. Peserta didik mampu mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi teks geguritan/puisi, sandiwara dan drama (tradisional dan/atau modern) yang disimak dalam bentuk visual dan audio visual.
Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu membaca dan merespon berbagai macam teks geguritan/puisi, tembang macapat/tembhâng macapat, seni pertunjukan/tatèngghun, teks anekdot/palegghirândi media cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi dan mengevaluasi berbagai macam jenis teks fiksi dan nonfiksi berbentuk cetak atau digital.
Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran, dan kreativitas dalam berbahasa daerah (Jawa dan Madura) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara sesuai unggah-ungguh basa/ onḍhâgghâ bhâsa, pewara dan pidato/sesorah/ ḍhâḍhâbun secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif; mampu menyajikan karya sastra secara kreatif dan menarik. Peserta didik mampu mengkreasi teks kidung/kèjhung sesuai dengan norma kesopanan dan budaya daerah (Jawa dan Madura). Peserta didik mampu menyajikan dan mengapresiasi seni pertunjukan. Peserta didik mampu menyajikan dan mengapresiasi upacara adat.
Menulis
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis berbagai teks fiksi dan non fiksi. Peserta didik mampu menulis teks beraksara carakan Jawa/carakan Madhurâ dan cerkak/carèta panḍâ’. Peserta didik mampu menerbitkan tulisan hasil Karyanya di media cetak maupun digital.
Semester 1
Unggah-ungguh basa yaiku tata krama utawa sopan santun basa kang digunakake kanggo ngetokaké rasa hormat marang wong liya miturut tingkat sosial, umur, utawa hubungan antarane penutur lan lawan tuturé.
Teks cerita cekak yaiku karangan fiksi kang ringkes utawa cerkak (cerita cekak) sing nduweni struktur cerita kaya teks naratif, nanging kanthi basa Jawa lan dawane cekak (pendek).
Anekdot yaiku cerita pendek sing nyritakake kejadian nyata utawa rekaan sing sifaté nghibur, lucu, nanging ngandhut kritik sosial utawa pesan tertentu.
Semester 2
Seni pertunjukan Jawa yaiku karya seni sing dipentasaké kanggo ditonton umum, kang asale saka budaya masyarakat Jawa. Seni iki nggabungaké unsur gerak, suara, dialog, musik, lan lakon, lan biasane ngemot nilai-nilai tradisi, spiritualitas, lan sosial masyarakat Jawa.