Di sisi lain, Chrono & Kyu sedang duel.
Chrono : “ayo dong Kyu, cuma segitu doang kah?” (menggunakan gelombang es)
Kyu : “nih makan panah gua luh” (charge fire arrow ke arah Chrono)
Chrono : (mengelak) “Wuess, yahaha ga kena..”
Kyu : “yakin?”
Panah Kyu tiba-tiba tercabut dari tanah
Chrono : “loh?”
Tiba-tiba panah terbang ke arah Chrono.
Chrono : “loh? Loh?! LOOOH! KOK BISA GITU PANAH NYA !”
Kyu : “Panah elemen, selama panahnya masih ada di jangkauan gua sejauh 20 meter, panahnya bakal bisa mengejar musuh sebelum dia mati.”
Chrono : “Wey curang !! Elemen gua cuma bisa seluncuran.”
Ribel : “eh Kyu, awas lu ngebunuh Chrono, gua cincang juga lu !”
Kyu : “santai, maksud gua bukan sampai orangnya yang mati, tapi panahnya yang mati sendiri. Range attack panahnya cuma sampai 20 meter dari posisi gua, dan tiap panah butuh elemen buat ngehasilin efek burst, diluar jangkauan panahnya cuma jadi panah biasa.”
Ribel : “jadi panah lu ini kayak semacam baterai?”
Kyu : “ya begitu deh.”
Chrono : “RIBEL!! PINJEM KAPAK LU!”
Ribel melempar kapak punyanya.
Chrono berhasil menangkap kapaknya dan mencoba menyerang panahnya Kyu dengan menyalurkan kekuatan es nya ke kapak yang membuat mata kapaknya dilapisi lapisan es tebal.
Chrono : “anjay keren cok !”
Kyu : “boleh juga tuh..”
Dengan sekali hantaman, Chrono berhasil menghancurkan panahnya. Tetapi kedua elemen sedang dalam tahap burst, dan menciptakan kabut asap yang sangat banyak yang menutupi setengah desa.
Chrono : “ummm...”
Kyu : “jir...”
Dari kejauhan. (terdengar suara ledakan)
Hew : “apa lagi yang mereka buat sekarang!?” (nada kesel)
Tak lama kemudian
Hew : “jadi, berapa lama efek asapnya bakal hilang ?”
Ayumi : “Mmm. Perkiraan kalau sebanyak ini, besok baru hilang.”
Chrono : “hadeh, harusnya gua gak pake jurus tadi. Mana gua tau kalau bakal gini.”
Hew : “tapi dari sparing tadi kita jadi tau kalau kekuatan es kamu juga bisa digabung sama senjata.”
Ribel : “itu kapaknya buat lu aja Adz, gua bisa bikin yang baru.” (nada senang)
Chrono : “oiya kah ? Makasih kalau gitu.”
Kyu : “mending kalian berdua cari rumah kosong dulu, udah mau malem ini.”
Chrono : “gua sama Ribel ?”
Kyu : “lu sama Hew lah bego. Ya kali lu berdua serumah.”
Ayumi : “Ribel bisa tidur di rumah aku, ayo Ribel.”
Ribel : “okeh, dadah Adz~”
Chrono : “hemmm...”
Di tengah malam disaat semua sudah tidur, Chrono tidak bisa tidur karena ia merasa bahwa dirinya telah mengacau di desa Sundeins. Ia pun berjalan-jalan sendirian di tengah kabut.
Chrono : “hadeeeh, baru juga dateng, udah bikin masalah aja gua nih.”
Chrono : “bego.. bego...” (menendang batu)
Tiba-tiba batunya mengenai sebuah besi.
Chrono (berbisik): “suara besi ?”
Tiba-tiba muncul sebuah perisai yang bergerak keluar dari balik kabut.
??? : “Jadi... kamu yang namanya Chrono ?” (suara dibalik kabut)
Chrono : “Iya ? Lu siapa ?”
Zydan : “Salam kenal, aku Zydan. Prajurit dari faksi Snowmens. Faksi yang tinggal diatas Gunung es SnowFall.”
Chrono : “SnowFall ? Salju jatuh ?”
Zydan : “Cuma nama aja kok, gak ada artinya..”
Chrono : “Apa yang lu mau?”
Zydan : “Gak banyak, aku hanya ingin menjemputmu, itu saja.”
Chrono : “Menjemput ? maksudnya ?”
Zydan : “Aku ingin mengajakmu bergabung dengan Snowmens, kami bisa melatihmu menggunakan kekuatanmu.”
Chrono : “Melatih ? kayak masih ada aja pengguna kekuatan es lain.”
Zydan : “Kayaknya kamu tidak tahu, masih ada pengguna es di dunia ini, banyak bahkan.”
Chrono : “Banyak ? tapi kenapa banyak yang bilang es kekuatan langka.”
Zydan : “Karena mereka selalu muncul di gunung SnowFall. Jarang kasusnya seseorang bisa dapat kekuatan es di luar lingkup area SnowFall. Tapi, es memang benar elemen langka, kamu tahu kenapa ?”
Chrono mengangkat pundaknya karena tidak tahu.
Zydan : “Karena es bukan termasuk kategori elemen utama. Es itu pecahan dari dua elemen, air dan angin.”
Chrono : “Wah ? Berarti pengguna air bisa jadi pengguna es juga.”
Zydan : “Sayangnya nggak”
Chrono : “ohh... apa gua boleh tau elemen apa aja yang ada di dunia ini ?”
Zydan : “Yang pasti 4 elemen utama, yaitu api, air, tanah, dan angin. Di dunia ini juga ada yang namanya Sub-elemen. Yaitu elemen pecahan dari elemen utama, contohnya ya... elemen kamu.”
Chrono : “Elemen utama ya.. tapi gua gak pernah denger tentang pengguna elemen angin, bukannya harusnya banyak ya ? ”
Zydan : “sebenernya gak ada penjelasan pasti, tapi banyak yang bilang kalau semua pengguna angin habis dibantai oleh pasukan Spectralus. Beberapa dari mereka yang selamat memilih untuk meninggalkan pulau ini dan pulang ke dunia asal mereka. Beberapa juga memilih untuk menyimpan warisan elemen mereka jauh di atas puncak gunung Dongrond.” (sambil menunjuk ke puncak gunung)
Chrono : “oke, tapi.... Itu masih belum ngejawab rasa penasaran gua. Kenapa lu dateng kesini buat nemuin gua ?”
Zydan : “untuk mengajak kamu bergabung ke Snowmens. Di sana aku bisa melatih kamu untuk mengendalikan kekuatan es kamu yang... Katanya selalu lepas kendali itu.”
Chrono : “bentar-bentar, setau gua Snowmens ada di Utara. Jadi lu mau gua, sama temen” gua buat muterin pulau... Cuma buat ke Snowmens ?”
Zydan : “kurang lebih iya.”
Chrono : “GILA LU, gak deh. Gua belum bisa nerima ajakannya.”
Zydan : “tidak usah terburu-buru. Nanti jawabannya akan datang sendiri kok.”
Pagi hari tiba, dan Chrono terbangun dengan perasaan aneh, rupanya semua tadi adalah mimpinya yang memberikan pilihan untuk pergi ke Snowmens ataupun tidak.
Hew : “tumben bangunnya siang.”
Chrono : “gatau nih. Mimpi gua aneh bet sumpah...”
Hew : “aneh gimana ?”
Chrono : “ada orang namanya Zydan yang ngomong ke gw, dia nyuruh gua pergi ke tempat yang namanya Snowmens...”
Hew Terdiam.
Hew : “Zydan ?!”
Chrono : “lu tau kah ?”
Hew : (nada ngebohong) “oh ng- ngga kok”
(Dalam hati) “itu bukan mimpi, ngapain Zydan minta dia buat pergi ke Snowmens... Moga bukan macem-macem...”)
Chrono : “Dam, apa perlu gua jalan ke Utara ?”
Hew : “bukan pilihan aku, tapi kamu..”
Di siang harinya, Chrono sedang duduk di tepi sungai.
Ribel : “Aaaadz!!”
Chrono : “.....”
Ribel : “oi Adz !”
Chrono : “....”
Ribel : “oi Adz ! Lu gapapa kan ?”
Chrono : “oh ga, gapapa...”
Ribel : “terus kenapa muka lu datar begitu ?”
Chrono : “gua... Lagi punya pikiran..”
Ribel : “soal ?”
Chrono (dalam hati) : (“mungkin Ribel jangan tau dulu”)
Ribel nyenderin kepalanya ke pundak Chrono
Chrono : “Mmm, sebenernya tadi malem.....”
Tiba-tiba ada suara ledakan dari desa, Chrono dan Ribel terkejut mendengar suara tadi.
Chrono : “apa itu tadi !?”
Kyu : “Chrono, cepet bantu !”
Suara ledakan tadi berasal dari para Demon Mob yang menyerang desa Sundeins. Salah satu demon Gloomfang berlari ke arah Ayumi yang sedang lengah, dan membuatnya terluka parah. Beruntung Hewsuzi datang tepat waktu untuk membunuh iblis tersebut.
Hew : “YUMI, TAHAN SEBENTAR...”
Ayumi : “aku gapapa, kamu coba jag- HEW DIBELAKANG KAMU !”
Demon gloomdriller muncul kembali dari bawah tanah. Untungnya Hew berhasil menghindar kali ini.
Hew : “gua gak akan ilang tangan satu lagi !”
Gelombang es datang dari arah kiri yang membuat Demon Warden membeku.
Hew : “akhirnya.. Ka, urus yang dateng dari sayap kiri. Kyu, bagian belakang. Ribel, cepet bantuin Ayumi.”
Chrono : “siap bos”
Chrono : “MAKAN NIH !” (Chrono mengeluarkan jurus barunya, FROZEN WAVE !)
Kyu : “buset. Selow !”
Chrono : “awokawok, ya maap.”
Kyu : (charge fire bow) “neh liat gua.” (ngarahin bow nya ke langit)
Tiba-tiba terjadi hujan panah api di arah serbuan Demon Mob.
Chrono : “untung lu ga pake itu jurus kemaren.”
Kyu : “tadinya mau, tapi kasian aja lu masih cupu”
Chrono : “oooooh cupu yaa....”
Chrono menghantam kapak esnya ke tanah, memunculkan banyak cucuk es keluar dari tanah.
Chrono : “wuset, baru lagi nih !”
Hew : “AWAS !” (Sambil mengeluarkan serangan tanah dengan range yang sangat luas).
Chrono : “ati-ati blok!”
Hew : “Ka, cepet bekuin serangan batu gua ke arah depan!”
Chrono : “emang bisa ?!”
Hew : “coba aja dulu !”
Dengan ragu, Chrono mencoba membekukan serangan tanah Hew yang mengarah ke Demon Mob.
(tapi gagal :v)
Chrono : “tuh...”
Hew : “aduh gimana yak... Makin rame nih.”
Tiba-tiba ada serangan lain yang datang, kali ini berupa lumpur yang jatuh dari langit.
Hew : "Lumpur?"
Hew melihat ke arah Chrono.
Chrono : “bukan gua.”
Zydan : “Hew... Long time no see ya.”
Hew : “Zydan... Masih aja lu maenin Clay.”
Zydan : “daripada main-in hati cewek kan.”
Chrono : “sip saya catat.”
Hew : “Dan, Clay lu lebih kuat kan, coba lu gabungin sama gua sama Chrono.”
Zydan : “agak gila, tapi boleh dicoba.”
Chrono : “Ayo !”
Hew mulai membuat serangan lagi, kemudian Zydan meluncurkan semacam lumpur ke tanah yang merupakan bomb Clay yang bisa ia kendalikan. Hew dan Zydan pun melancarkan serangan gabungan dua elemen tersebut. Kemudian Chrono melancarkan esnya yang berhasil membuat pasukan Demon Mob membeku dalam sekejap.
Hew : “Akhirnya beres juga nih serbuan.”
Chrono : “tau, capek gua...”
Zydan : “setidaknya monsternya abis kebekuan”
Chrono : “btw, lu Zydan kan?”
Zydan : “Iya bener."
Kyu : “itu tadi apaan dah?”
Hew : “itu.. Pasukan iblis, tapi kenapa mereka bisa tau kita ada disini ?”
Chrono : “mungkin Spectralus lagi ngemantau semua area di sekitar nya ?”
Hew : “bisa jadi, tapi kan jauh dari sana kesini.” (ngerujuk ke kuil)
Ayumi : “ga penting jauh nggak nya, yang lebih penting kenapa dia tiba2 nyerang lagi ? Bukannya dia ke segel yak di kuil kuno ?”
Chrono : “ya masalah ituuuu...” (panik)
Ribel : “ Chrono gak sengaja masuk ke kuil, terus dipengaruhi Spectralus buat ngehancurim segelnya.”
Chrono : “yaa maaf, ga sengaja kan.”
Zydan : “btw tadi keren tuh serangan es kamu, tapi sayangnya kamu belum bisa ngendaliin pengeluaran energinya”
Chrono : “ya maklum, baru dapet.”
Zydan : “gimana kalo aku bantu lu buat ngendaliin kekuatan kamu ?”
Chrono : “biar gua tebak, ke Snowmens ?”
Zydan dalam hati: (“jadi dia dapet pesan gua, bagus lah.”)
Ribel : “Snowmens ? Apaan itu ?”
Zydan : “Faksi pengendali es, terletak di sebelah Utara pulau Nambawa.”
Chrono : “waktu malem gua punya semacam penglihatan kayak mimpi gitu, gatau mimpi atau bukan, tapi yang pasti dia (Zydan) dateng buat kasih ajakan gabung ke Snowmens.”
Zydan : “Kalau mau, kita bisa jalan sekarang.”
Chrono : “Mmm... Boleh deh. Ribel, Dam, ayo.”
Zydan : “Maaf Chrono, tapi ini khusus buat kamu sendiri, gak ada yang boleh ikut selain orang yang dipilih.”
Chrono : “Tapi Ribel juga punya elemen es, dia ga boleh ikut ?”
Zydan : “aku gamau ambil risiko kalau bawa orang lain selain kamu ke sana. Jadi lebih baik ikutin aja arahannya.”
Dengan perasaan bimbang, Chrono tidak memutuskan apakah ia harus pergi atau tidak. Tapi Hew meyakinkan dia untuk tetap pergi.
Hew : “udah Ka, pergi aja. Tingkatin kekuatan kamu juga penting. Lagian kita disini aman kok. Kita bakal netap disini buat bantu-bantu.”
Chrono : “yakin gapapa ini ? Ribel gimana ?”
Hew : “tenang aja, janji kok aku sama Ayumi bakal ngejaga dia.”
Ribel : “iya Adz, lagi juga kak Ayumi juga perlu disembuhin dari serangan tadi. Gua juga mau minta latihan sama dia biar skill es gua bisa digabung sama penyembuhan gua.”
Chrono : “oke... ”
Ribel memberikan beberapa resources dan kompas yang mengarahkan ke desa.
Ribel : “jangan lakuin hal bodoh ya, jaga diri lu baik-baik...”
Chrono : “iya.. Gua janji, lu juga jaga diri yak...”
Chrono dan Zydan pun pergi menuju utara untuk menjalani latihan di Snowmens. Ribel menganggukkan kepala sebagai tanda perpisahan kepada Chrono, dan Chrono juga menganggukkan kepalanya sebagai pesan bahwa ia berjanji akan kembali dengan selamat.