Zydan & Chrono sudah pergi menuju ke Snowmens, namun keadaan desa masih kacau akibat serangan Demon Mob barusan. Dan semua yang ada di desa harus membersihkan semua kekacauan yang terjadi.
Kyu : “Susah amat sih cairnya, api gua gak cukup buat ngelelehinnya.” (sembari menyemburkan api)
Hew : “Karena ini gabungan dari tiga elemen, ketahanannya juga lebih kuat ketimbang es biasa.”
Ribel : “lu yakin dam Chrono bakal aman ?”
Hew : “Percaya aja, Zydan itu temen lama gua, seharusnya sih aman dia”
Hew dalam hati : (“semoga dia ga kenapa-napa, lebih lagi jalan ke utara bukan jalan yang mudah.”)
Ribel : “bisa-bisanya gua ga diajak, padahal gua kan juga pengendali es... UAARGH” (kesel sambil berusaha menghancurkan sisa es yang ada di tanah)
Ayumi : “sudah.. Chrono juga kan tadi sudah coba ngebawa kamu juga, tapi mungkin karena Zydan cuma bolehnya ngebawa Chrono saja, jadi kita tunggu mereka kembali saja.”
Ribel : “bukan itu masalahnya, masalahnya tuh gua selama gua disini gua bener bener sendirian, makanya gua seneng banget waktu ada dia pulau ini. Apalagi sekarang gua punya perasaan ke dia...”
Kyu : “LAH ?! Lu berdua jadian !?”
Ribel : “NGGA !!!”
Chrono : “Jadi... Kita bakal jalan kaki ini sampe sana (Snowmens) ?”
Zydan : “Ya kalau hoki nemu kuda, kita naik kuda.”
Chrono : “Hemmm -__-.”
Zydan : “Chrono, apa bener kamu yang ngebuka segel SPECTRALUS Waktu kamu pertama kali dateng kesini ?”
Chrono : “iya, tapi ga sengaja”
Zydan : “heheh, lu orang pertama yang di hari pertamanya langsung buat masalah yang gede, gua antara salut sama takut sama lu nih...” (nada ketawa kecil)
(Chrono ketawa malu)
Sudah tengah malam, Chrono dan Zydan masih melanjutkan perjalanan mereka. Mereka berada di tengah padang rumput yang luas di dekat hutan yang memiliki daya sihir yang sangat kuat, Enchanted Forest.
Chrono (sambil ngos-ngos an) : “luh... Ga cape apa... Jalan dari siang sampai sekarang.. Ga berhenti samsek... Haaaaaahhh....”
Zydan : “oiya gua lupa.” (ngelempar ramuan stamina)
Chrono : “hah... Mendingan nih, kenapa ga daritadi ?”
Zydan : “Lupa aku.”
Chrono : “Ya deh...”
Tiba-tiba ada suara aneh dari belakang mereka.
Zydan (menoleh ke Chrono): “denger kan?”
Chrono : “ya. Sepemikiran ?”
Zydan : “ya.”
Keduanya pun mengeluarkan senjata mereka, suara tersebut semakin dekat ke arah mereka. Zydan dan Chrono memasang kuda-kuda untuk menyerang.
Tiba-tiba segerombolan Demon Mob langsung menyergap mereka berdua di tengah lapang luas, mau tidak mau mereka berdua harus lari sambil membantai pasukan iblis yang menyerang.
Chrono : “Ni iblis kembang biaknya cepet amat sih !!”
Zydan : “dikira kucing kembang biak !”
Chrono menyerang para demon menggunakan kapaknya, dan Zydan dengan kemampuan ahli pedangnya yang di kombo dengan gelombang Clay untuk menghasilkan serangan yang efektif.
Zydan : “kalau gini terus.. Kita bakal kalah..”
Chrono : “kita harus kabur sih.” (melihat salah satu Demon terbang)
Chrono : “Dan, liat atas” (nunjuk ke arah flying demon)
Zydan : “Nice, itu jalan keluar kita !”
Chrono membuat seluncuran untuk membuat mengejar monster terbang tersebut.
Zydan : “CHRONO ! Tunggu” (mengeluarkan tali dan melemparkannya ke arah Chrono)
Chrono : “moga lu suka atraksinya” (mulai mengikat kan tali nya ke pinggang)
Chrono mulai memacu kekuatan esnya untuk mengejar monster
Zydan : “Cepet !!!!”
Chrono : “berisik ! Lu tuh berat tau.”
Sementara itu di Snowmens.
Safira : “Fross, gua rasa Zydan udah deket, tapi dia lagi dalam bahaya, apa gua harus bantu ?”
Fross : “Jangan, biarin dia bawa orang baru kita sendirian. Lagi pula, dia kan Warrior berpengalaman..”
Safira : “Mmmm...” (jalan pergi)
Sementara itu, masih di Enchanted Forest.
Chrono & Zydan : “WAAAAAA !!!!” (bergelantungan di kaki monster terbang)
Zydan : “GA LAGI-LAGI DAH IKUT NGELAKUIN HAL BEGINIAN !”
Chrono : “LU KIRA GUA MAU APA ?!”
Tiba-tiba datang sebuah panah melesat ke arah kepala monster yang membuatnya hilang kendali dan menukik cepat ke dataran bukit, beruntung bagi Zydan dan Chrono, mereka mempunyai efek slow fall dari kekuatan es Chrono.
Chrono : “dan, gua punya dua pertanyaan sekarang. Pertama, kenapa kita bisa terbang ? Kedua, Siapa yang nembak monster tadi ?”
Zydan : “ya mana aku tau, yang pasti ada yang nyelametin kita dari wahana setan tadi.”
Saat mendarat, mereka pun langsung disambut oleh Seorang Ksatria wanita.
Safira : “Aloo Zydaan~ lama juga lu pergi.”
Zydan : “biasa lah, tau sendiri aku kalau kelayaban gimana.”
Safira : “ini pasti Chrono, kan ?”
Chrono : “eee iyya..? Ko lu tau nama gua ?”
Safira : “hihi, ada deh~”
Zydan : “Chrono, kenalin, ini Safira, salah satu Warrior Snowmens.”
Chrono : “ooowh, halo !”
Safira : “aloo juga~”
Zydan : “oke, karena Snowmens udah deket dari sini, ayo jalan No, Fir..”
Chrono dalam hati : (“ooh panggilannya Fira...”)
Safira : “Iyaaa, yuk jalan, ditungguin lu pada sama Fross...”
Zydan : “ya dah ayo.”
Malam itu, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak, namun karena cuaca yang dingin, mereka semua tertidur. selama tidur, Chrono mendapatkan mimpi yang aneh..
Frodwe : “ITU DIA ! CEPET KEJAR !”
Chrono terus berlari ke dalam Enchanted Forest yang dikejar oleh Safira, Frodwe, Malik, dan Shira. Tanpa mereka ketahui, Chrono sudah menyiapkan perangkap maut di sekitar area tersebut.
Chrono : “maafin gua, tapi harusnya kalian ga ngejar gua.” (nyalain korek dan dilempar ke arah sumbu dinamit)
Malik : “Itu dia !”
Safira : “eh bentar, kok ada bau yang kebakar yak”
Safira menyadari kalau Chrono sudah menyiapkan perangkap untuk menghalangi mereka untuk menangkapnya. Tetapi ia tidak tahu bahwa perangkap yang disiapkan oleh Chrono adalah tumpukan dinamit yang sudah ditanam dibawah tanah dalam radius 100m.
Chrono : “dan... Pertunjukan sesungguhnya dimulai..”
Sesaat Chrono sudah berada jauh dari area ledakan, dinamit langsung meledak dengan daya ledak yang cukup untuk membunuh sebuah Tricloneus. Sambil memasang topeng nya, Chrono sudah sepenuhnya dikendalikan oleh SPECTRALUS.
Chrono/Spectralus : “sekarang... Waktunya mulai dari awal lagi..”
..........
Chrono terbangun dengan keringat dingin di sekujur tubuhnya.
Ternyata Chrono baru mendapatkan mimpi buruk, dan langsung mengecek keadaan Safira.
Chrono : “Ohh bagus masih hidup”
Safira : “hmm.. (bangun) kenapa Chrono ?”
Chrono : “ah ? Oh ngga apa apa...”
Zydan : “ey kenapa ? Sampe teriak gitu mimpi doang..”
Chrono : “gatau, mimpi buruk lagi kek biasa..”
Safira : “utututu~ ada yang mimpi buruk nih, sini gua peluk”
Chrono : “WOISH !!! (mengelak) JANGAN SENTUH SAYA...”
Safira : “ya ilah peluk doang.. Masa gaboleh...”
Chrono : “TETAP TIDAK !”
Safira : “hemmmm, yaudah gua peluk Zydan aja kalo begitu.”
Zydan : “ngapa bawa bawa aku coba....”
Safira : “yaudah gua ngambek ah.. Hm” (ngambek beneran jir :v)
Chrono : “eh eh iya iya iya boleh boleh...” (panik)
Safira : “gajadi, gua ngambek, hm”
Zydan : “Hayolooooh, aku gak ikut" an ya..”
Chrono : “ya ilaaah...”
Chrono sedang mengecek semua perlengkapannya, sampai tiba-tiba...
Safira : “Hayoo kena juga akhirnya..” (meluk Chrono dari belakang)
Chrono : “WOI ! Apa nih, lepasin ! Dan bantu lepasin orang ini !!”
Zydan : "aku gak ikut" an..”
Chrono : “ZYDAAAAAAAAN !”
Zydan : “oke Chrono, jadi sebelum lanjut jalan, kamu punya mantel atau jubah gitu kan? Soalnya di Snowmens bakal dingin banget kalo kamu gak ada baju lapisan"
Chrono : “oooh tentu saja... Gapunya :v”
Safira : “nah, udah gua duga pasti dia gak bawa apa-apa selain bawa diri”
Chrono : “ekhem...”
Safira : “makanya gua bawa mantel ini.” (mengeluarkan mantel warna coklat)
Chrono : “seriusan buat gua ini ?”
Safira : “yaa sebenernya buat gua sih tadinya... Tapi kalo lu mau gapapa kok”
Chrono : “oooowwwhhh.... Makasih ya hehe, aku pinjem dulu, nanti aku balikin kok.”
Zydan ngelirik ke Chrono : (inget, lu udah ada. Masa mau dua !)
Chrono dalam hati tau kode Zydan : (mana ada gua punya !)
Safira : “hayoo mikirin apa lu berdua ? Hm”
Zydan : “hayang nyaho wae sia..”
Chrono pun memakai mantel yang diberi oleh Safira. Warna coklat tua dari mantel dan biru gelap dari jaketnya, ia merasa dirinya terlihat keren saat memakai mantelnya.
Chrono : “anjay, keren.”
Zydan : “hmmm bolehlah”
Safira : “cakep sih, tapi biru sama coklat gak kontras warnanya”
Chrono : “gak peduli, yang penting keren ini mantel. Gua bisa ngikutin jalan gaya gaya anime yang mantelnya ketiup angin gitu”
Safira dalam hati : (anime?)
Zydan : “STOP ngehalu dan ayo jalan lagi ! aku udah laper pengen makan.”
Safira : “gua bawa permen nih, tapi yakin lu gak bakal kenyang makan banyak juga”
Chrono : “lah lu punya permen ? Bagi dong”
Safira : “nih No.”
Zydan dalam hati : (kayaknya Chrono dah ada temen yang bisa dia percaya selain gua, baguslah kalau begitu.. Yaa moga aja dia ga lepas kendali aja sih kayak yang dibilang Hew...)
Ketiga nya pun melanjutkan perjalanan mereka. Setelah berjam jam menaiki bukit, akhirnya mereka pun sampai di Snowmens.
Zydan : “Chrono, selamat datang di Snowmens.”
Chrono terkesima dengan pemandangan yang disajikan oleh Snowmens, dibalik daerah pegunungan yang ditutupi salju, ternyata tersimpan daerah yang penuh dengan lahan hijau yang tidak beku atau tertutup salju.
Chrono : “anjay keren....”