Project Power stars Jamie Foxx, Joseph Gordon-Levitt and Dominique Fishback, and follows a ragtag trio of a drug dealer, a police officer and a former soldier as they work to stop the distribution of a pill that gives the user super powers for five minutes. Chika has a small role in the film as a high school student.

Motion Media Arts Center is a 501c(3) non-profit independent film, art, and technology center that supports every aspect of production from idea to distribution. Our goal is to educate, train, and develop emerging artists of all ages to be active participants in shaping our culture. We are dedicated to the belief that film, art and technology can be and are financially accessible art forms both in and outside of the classroom. Our programs include Austin School of Film and Austin Cinemaker Space.


Chika Film Download


Download 🔥 https://urloso.com/2y3yrq 🔥



Chika (bahasa Inggris: Meet Me in Venice) merupakan film Indonesia yang dirilis pada tahun 2008 yang disutradarai oleh Rocky Soraya. Film ini dibintangi antara lain oleh Sharon Jessica, Muhammad Fardhan, Aditya Firmansyah, Kimberly Ryder, Sarah Sechan, Lula Kamal, dan Alex Komang dengan yang dirilis pada tanggal Jumat, 26 September 2008 pada saat libur Lebaran dengan lagu tema berjudul I Just Wanna Say I Love You yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw. Selama masa tayangnya di bioskop Indonesia pada tahun 2008, film Chika berhasil meraih 319.602 penonton.

Setahun kemudian. Karin meyakinkan Chika untuk pindah rumah karena lokasi rumah yang sekarang kurang strategis. Maka, Chika terpaksa membereskan barang-barang rumah yang akan dikemas beberapa minggu lagi. Keesokan harinya, Chika terbangun dengan kemarahan Karin di HP yang menanyakan buku desain Karin yang tertinggal yang padahal isinya adalah desain untuk film seorang sutradara bernama Yoza. Chika mencarinya dan menemukannya, lalu ia disuruh untuk mengantarkan buku tersebut ke butik Karin yang ada di bilangan Kemang. Saat mengambil taksi, ia memasuki taksi berpenumpang seorang cowok bernama Yoza (Muhammad Fardhan). Yoza dan Chika kemudian beradu argumen, setelah pergulatan humor di luar taksi, Chika merusak handy cam Yoza, membuatnya tertabrak, masuk rumah sakit, dan batal pergi ke New York. Chika yang pusing terserempet oleh sebuah mobil. Di rumah sakit, Chika dibangunkan oleh pengendara mobil yang namanya Danar (Aditya Firmansyah). Saat Danar pergi, Yoza siuman dan Chika disuruh untuk mengganti handy cam miliknya yang seharga 10 juta dalam waktu dua minggu. Chika menyerahkan nama, alamat, dan nomor telepon kepada Yoza, yang ternyata adalah orang yang disebut-sebut oleh Karin. Karena kesibukan Karin merancang gaun ulang tahun seorang aktris bernama Ayunda Putri (Kimberly Ryder) maka Karin meminta Chika untuk pulang dahulu. Lalu Yoza meminta untuk menginap semalam di rumah Chika.

Saat di sekolah, anak-anak sekolah sudah menggosipkan Chika sebagai peretak hubungan Ayunda-Yoza. Apalagi dengan tabloid yang di sampulnya berfotokan ciuman Yoza dan Chika. Chika langsung melabrak Yoza. Di sisi lain, Chika dan Danar mulai berdekatan, hingga akhirnya, saat mereka makan malam Chika kena alergi udang yang membuat wajahnya jadi mengerikan. Lalu hujan datang, Chika yang kunci rumahnya hilang padahal kakaknya masih bekerja di luar, dijemput Yoza untuk dirawat ibu Yoza di rumah. Saat Chika menginap di rumah Yoza, Chika menemukan sebuah album kliping yang menyatakan kakak Yoza dulunya seorang sutradara film yang ketika di Amerika kecelakaan syuting yang menewaskannya. Chika tahu hal ini dan itu sebabnya kenapa ayah Yoza tidak mengizinkan Yoza untuk membuat film, karena takut nasib Yoza berlangsung sama seperti kakaknya. Keesokan harinya, Chika terbangun saat sekolah nyaris usai. Chika menjelajahi rumah Yoza dan menemukan handy cam Yoza yang seharusnya hancur masih bagus dan bisa dipakai. Chika menuduh Yoza sebagai pemeras dan langsung pulang ke rumahnya. Di rumah ia bertemu Karin yang di jalan bertemu Danar. Danar lewat surat menyatakan bahwa komik Chika belum bisa diterima.

Sejak itu Chika menjadi pemurung. Ia selalu menghindar setiap bertemu dengan Yoza, Yoza sendiri merasa bersalah atas kejadian itu, bahkan setelah Yoza mengembalikan uang Chika pun, Chika tetap tidak mau memaafkannya. Saat Danar menjemput Chika untuk pergi bersama ke acara ulang tahun sekolah, Karin yang baru kembali dari rumah Yoza mengatakan bahwa ada yang mau ke New York dan tinggal di sana selama sebulan. Fakta itu membayangi Chika sampai di ulang tahun sekolah. Di sana, Danar yang tahu perasaan Chika menyuruh Chika pulang untuk bertemu Yoza, sebelumnya Danar juga bilang kalau sebenarnya naskah Chika diterima, penolakan tempo hari diartikan sebagai kesalahan teknis. Setelah kepergian Chika, Danar dan Ayunda mulai dekat. Di rumah Yoza, Chika menunggu di kamar Yoza dan melihat sebuah film tentang dirinya yang berjudul Chika: 1000 Bunga, film itu menceritakan perasaan cinta Yoza kepada Chika secara tidak langsung, juga menjelaskan alasan Yoza tidak memberitahu kalau handy camnya tergaransi karena takut apabila masalah Chika dengan Yoza selesai, maka mereka tidak bisa dekat seperti biasanya. Lalu Yoza datang, ternyata yang pergi bukanlah Yoza tetapi ayahnya. Tiba-tiba Yoza pergi dari rumah dan pergi ke sebuah tanah yang tertutup bertuliskan "Dilarang Masuk", Chika mengikutinya dan saat itu lampu dinyalakan. Ternyata tanah itu adalah taman bunga yang selama ini ditutup pihak kompleks karena sempat dirusak oleh anak-anak kecil. Lalu Chika dan Yoza saling mengungkapkan perasaan mereka di sana.

Dua tahun kemudian, Chika berada di Venesia, Italia. Di sana ia mendapat beasiswa untuk belajar di sekolah seni. Gurunya yang melihat satu eksemplar komik Chika tertarik dan mengajak Chika bertemu dengan kenalan gurunya yang merupakan pemilik penerbitan komik yang besar. Karin juga mendapat karier bagus dengan para fashion designer di sana, yang akhirnya Karin berhasil membuat fashion show pertamanya. Yoza juga kini diperbolehkan ayahnya untuk sekolah film di New York, dan tepat saat itu Karin menelepon dan menyuruh Chika untuk mengambil buku desainnya yang tertinggal di sebuah kafe milik teman mereka, Paulo. Di sana Paulo berkata seseorang sudah mengambilnya dan orang itu pergi ke San Marco. Chika mencari orang tersebut, yang ternyata adalah Yoza. Mereka menaiki taksi kapal dan ketika akan melewati sebuah jembatan, mereka berciuman, kata Yoza pasangan yang berciuman tepat di bawah jembatan itu maka cinta mereka akan abadi selamanya. Setelah berciuman, mereka pergi makan di sebelah sungai yang memantulkan matahari terbenam di Venesia.

Chika Kanamoto is an actress, from Osaka Japan. Chika started her career as a dancer, worked in major productions. Her exceptional dance talent lead to her getting noticed by major producers, who then asked her to be in their films, and led to the development of her acting career. Chika was cast as the Japanese Flight Attendant for the Disney motion picture, Old Dogs. Chika was directly booked by the casting director who had seen Chika act before. Chika performed for the role speaking both Japanese and English. She acted alongside the stars of the movie, John Travolta and Robin Williams."The art of suicide" A dark tale about a suicidal man who meets the devil incarnate Paula. Chika Portrayed the role of Paula. The film Won "Award of Merit" and "Paris Cinema Festival".With more than 40 years in the industry as a successful director/actor/writer, Austin Pendleton(Tony Award nominated for best direction of a play for The little foxes starring Elizabeth Taylor) selected Chika to act as his scholarship student at his acting studio in New York. Austin has had time to watch Chika develop and says the following: Someone who can sing, dance, and act provides the versatility producers die for and Chika is one of such performer... Ms.Kanamoto's combined triple threat talents with her Japanese background produce an exceptionally unique and desired performer.

Chika Hashimoto bases her rather simple narrative to a trope, since no one seems particularly surprised that a girl that is dressed unlike anything they have seen before, is suddenly walking among them, along with the fact that when she reveals her true identity and the future of the protagonists, no one seems even remotely surprised by the fact or even questions what she says. This aspect gives a general lightness to the whole film, which in combination with a few elements that could be described as slapstick humor, particularly regarding the cross dressing geisha Oryo, end up with a rather different perspective of these quite dark times.

And while the friendships and the slight romances work quite well, along with the humor, the costumes and set design and the locations the film takes place in, the same does not apply to the action scenes, which are equally badly shot, edited, and choreographed, highlighting the low budget of the movie, particularly regarding its visuals, in the worst fashion. Especially the finale is almost laughable in the way the editing is implemented in order to induce the actors' actions with a sense of speed.

Another of Japan's zero-to-hero movies set to music, this one easily suffers from its comparability to similar-themed films such as Linda Linda Linda and Swing Girls (and perhaps Tokyo Pop). The formulaic recruitment scenes and the infighting among members of the band are cliches that disappoint those who see it for the story and not only because of the novel it's based on and/or for the popular newcomer Kanna Hashimoto. Several scenes are draggy. But the ending saves the film--a triumph, not of the competitive nature but the momentary success of one with the help of all. 2351a5e196

download black design background

download ninja beat

o level english notes pdf free download

tubidy app

download flash light uptodown