Pendidikan merujuk pada proses yang luas yang mencakup semua aktivitas dan pengalaman yang berkontribusi pada pengembangan kepribadian, kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan individu. Pengajaran, di sisi lain, merujuk secara khusus pada proses penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa atau peserta didik.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tetap relevan dalam pendidikan Indonesia saat ini. Beliau menekankan pendidikan holistik, menghargai keunikan siswa, dan beradaptasi pada perubahan zaman. Prinsip "Tut Wuri Handayani" menegaskan peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Pendidikan yang berorientasi pada murid, mengintegrasikan nilai budaya lokal, dan mengembangkan karakter luhur menciptakan generasi yang beretika dan bertanggung jawab, sesuai visi Ki Hajar Dewantara.
Secara khusus, proses pendidikan di SMP Negeri 1 Sukaresmi mulai berubah secara bertahap ketika Kurikulum Merdeka diimplementasikan di sekolah. Para guru mulai aktif dalam berefleksi dan berbagi di kegiatan Komunitas Belajar, meskipun belum konsisten dan hanya pada saat dibutuhkan. Selain itu, tema dalam kegiatan P5 diselaraskan dengan kondisi di sekitar siswa dan sekolah, seperti memperkuat budaya Cianjur dan mengenal budaya-budaya daerah lainnya secara nasional maupun internasional. Proses pembelajaran sehari-hari pun terasa perubahannya, mulai dari diagnostik non-kognitif, gamifikasi, hingga pemanfaatan teknologi. Ini semua sejalan dengan visi Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan yang berpusat pada siswa.
Meskipun belum konsisten, inilah beberapa aktivitas yang telah saya lakukan sebagai guru sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu:
Memanfaatkan Hasil Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen ini digunakan untuk mengenal karakter dan gaya belajar siswa, sehingga pendekatan pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Membebaskan Siswa Memilih Konten Pembelajaran
Dengan memberikan kebebasan ini, siswa dapat lebih aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran.
Menggunakan Gamifikasi dalam Pertanyaan Pemantik
Permainan selalu dinantikan oleh siswa. Gamifikasi bertujuan agar siswa tidak jenuh dalam proses pembelajaran.
Memberikan Tantangan yang Berdiferensiasi
Siswa dibebaskan dalam mengerjakan tugas atau tantangan sesuai dengan minat mereka, seperti membuat tulisan, gambar, atau video yang relevan dengan topik pembelajaran.
Memanfaatkan Teknologi dalam Setiap Aspek Pembelajaran
Penggunaan teknologi ini ditujukan agar siswa terbiasa dan tidak kaku ketika menggunakan teknologi baru di masa mendatang.
Saya sangat berharap dapat melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi dan berpusat pada bakat serta minat siswa. Selain itu, saya juga berharap para siswa dapat belajar dengan lebih aktif, kreatif, serta mampu berkolaborasi dengan sesama.
Dari semua kegiatan dan materi yang terdapat dalam modul ini, saya berharap dapat menjadi guru yang mampu memanfaatkan segala sesuatu di sekitar siswa sebagai bahan dan media pembelajaran. Selain itu, saya juga berharap dapat menjadi guru yang diharapkan oleh siswa, mampu melayani semua kebutuhan mereka dalam proses pembelajaran.