PT Bukit Makmur Mandiri Utama, atau yang sering disebut dengan BUMA, didirikan pada tahun 1998, dan saat ini merupakan kontraktor pertambangan batubara terbesar kedua di Indonesia yang beroperasi secara independen. BUMA merupakan bisnis keluarga pada saat didirikan, dan kemudian diakuisisi oleh Delta Dunia pada tahun 2009, sehingga berubah menjadi korporasi yang dioperasikan secara professional. BUMA saat ini memiliki pangsa pasar sebesar sekitar 20%, dengan menyediakan jasa pertambangan bagi beberapa perusahaan tambang terbesar dan terlama di industri batubara Indonesia, serta beberapa pemain baru yang memiliki potensi pertumbuhan masa depan yang tinggi.BUMA melakukan pekerjaan penambangan secara menyeluruh, mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup, penambangan batu bara, pengangkutan batu bara serta reklamasi dan rehabilitasi tanah. Operasional BUMA didukung lebih dari 11.300 karyawan bersama dengan tim manajemen yang solid dan berpengalaman di bidang penambangan batu bara, serta difasilitasi dengan teknologi canggih dan lebih dari 2.500 unit alat berat dari berbagai merek seperti Komatsu, Caterpillar, Hitachi, Volvo, Scania dan Mercedes. Saat ini, BUMA memiliki dua kantor perwakilan yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Selatan dan Tanjung Redeb, Kalimantan Timur.BUMA saat ini menyediakan jasa bagi 9 (sembilan) pelanggan untuk 10 (sepuluh) lokasi tambang melalui kontrak-kontrak jangka panjang, jika bukan merupakan kontrak seumur tambang. Beberapa nama-nama terdepan di industry batubara ini, seperti PT Berau Coal (“Berau”), PT Adaro Indonesia (“Adaro”), dan PT Kideco Jaya Agung (“Kideco”), merupakan pelanggan-pelanggan BUMA, yang merupakan mitra bisnis yang erat dalam 13 – 19 tahun terakhir. Beberapa tahun belakangan ini, BUMA juga memulai hubungan kemitraan dengan pelanggan yang sedang berkembang pesat, seperti Geo Energy Resources Limited (‘Geo Energy”), yang merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Singapura. Melalui Geo Energy, BUMA memiliki kontrak pada 3 lokasi tambang yang berbeda. BUMA juga memulai hubungan kerja dengan Petro Energy, yang terhitung sebagai pemain batubara yang cukup baru di ranah batubara Indonesia, serta RAIN Group, yang merupakan grup usaha pertambangan batubara di Indonesia.