Selasa, 23 Mei 2023 19:50 WIB
Jakarta (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa bayi dan anak-anak merupakan populasi yang rentan mengalami insiden tenggelam ketika berenang sehingga orang tua perlu memerhatikan keselamatan anak agar terhindar dari risiko tenggelam.
"Bayi dan anak adalah populasi yang rentan terhadap kejadian tenggelam karena keterbatasan fisik dan kemampuan kognitifnya," kata ketua Unit Kerja Koordinasi Emergensi dan Rawat Intensif Anak IDAI, dr Ririe Fachrina Malisie SpA(K), pada kegiatan pengarahan media dengan tema "Pertolongan Pertama pada Anak Berenang: Apa yang Harus Diwaspadai saat Anak Berenang?" di Gedung IDAI, Jakarta Pusat pada Selasa.
Ririe menjelaskan beberapa kiat yang bisa diterapkan oleh orang tua ketika menemani anaknya berenang baik di air terbuka (laut, danau, sungai), kolam renang, dan bak mandi agar keselamatan anak terjaga dari insiden tenggelam.
Dia menekankan pentingnya pengawasan orang tua atau orang dewasa ketika anak sedang berenang dan jangan sampai aktivitas anak di dalam air luput dari penjagaan orang tua.
"Selama di dalam air anak harus berada dalam pengawasan orang dewasa dan pastikan selalu ada, artinya jangan sampai lengah," kata Ririe.
Ketika anak berenang di air terbuka seperti laut, danau, dan sungai selain perlunya pengawasan dan penjagaan orang dewasa yang siaga di sekitar anak, orang tua juga perlu mengajari teknik berenang yang benar kepada anak.
Kemampuan berenang yang baik selain penting bagi anak, juga penting bagi orang tua karena ketika anak tenggelam orang pertama yang siaga dan harus menyelamatkan anak tersebut adalah orang tuanya.
Dengan mengutip riset yang dilakukan American Academy of Pediatric pada 2021, Ririe mengungkapkan sebanyak 70 persen kasus kematian anak akibat tenggelam berkaitan dengan ketidakmampuan orang tua untuk berenang sehingga kemampuan berenang merupakan hal yang sangat penting baik bagi anak maupun orang tua.
"Anak-anak juga perlu diajarkan dan dilatih kemampuan bertahan hidup di air (water survival skill) agar anak mengetahui langkah yang harus dilakukan ketika berenang untuk menghindari risiko tenggelam. Selain itu pastikan anak memakai jaket pelampung ketika berenang di air terbuka," kata Ririe.
Ketika berenang di kolam renang hal yang penting untuk diperhatikan adalah pastikan kondisi keamanan kolam renang yang akan digunakan. Periksa keamanan serta kelengkapan keselamatan yang tersedia di kolam tersebut seperti penjaga kolam yang siaga, pelampung, dan kelengkapan lainnya.
Orang tua dikatakan Ririe juga perlu memperhatikan kedalaman kolam dengan memastikan kolam yang akan digunakan anak memiliki kedalaman sesuai dengan umur dan tingginya. Jika anak belum mampu berenang dengan baik hindari kolam dengan kedalaman di atas satu meter.
"Jika anak masih berusia di bawah empat tahun pastikan orang tua selalu memegang tangan anak saat berenang meskipun anak tersebut sudah mahir berenang," tambah Ririe.
Sebelum turun ke kolam renang, kenakan pelampung pada anak yang sesuai dengan ukuran tubuh dan umurnya serta hindari membawa mainan ke dalam kolam renang karena dapat mengalihkan fokus anak ketika berenang serta dikhawatirkan anak akan terpeleset ketika mengambil mainan ke dalam kolam renang.
Sebagai antisipasi jika anak tenggelam, orang tua perlu mempelajari teknik pemberian nafas buatan serta melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika anaknya memiliki kondisi kesehatan khusus.
Oleh sebab itu Ririe mengingatkan kemampuan berenang juga perlu dimiliki oleh anak-anak ketika berenang di kolam renang. Teknik renang dasar seperti cara bernapas, bergerak maju, dan mengambang perlu diajarkan kepada anak sejak dini.
Kemudian pastikan kondisi anak sehat saat akan berenang dan hindari mengkonsumsi obat yang dapat mengganggu keseimbangan dan koordinasi tubuh anak ketika berenang.
Sementara kiat untuk menjaga keselamatan anak ketika berenang di bak mandi yang umumnya dilakukan oleh anak usia bayi dan balita antara lain selalu mengawasi dan memperhatikan bayi ketika berada di bak mandi.
"Perhatian orang tua jangan sampai teralihkan ketika anak berenang di bak mandi dan jangan meninggalkan anak di bak mandi sendiri tanpa pengawasan orang dewasa," kata Ririe.
Setelah selesai mandi, segera kosongkan air dalam bak mandi karena dikhawatirkan anak akan kembali masuk ke bak mandi yang terisi air ketika orang tua sedang tidak mengawasinya.
Ririe juga mengingatkan keselamatan anak saat berada di dalam air haruslah menjadi prioritas utama orang tua serta pentingnya peran orang tua dalam mencegah insiden tenggelam pada anak.
Ilustrasi - Berenang bareng anak @ Batavia Splash Water Adventure
Sabtu, 1 Oktober 2022 20:27 WIB
Jakarta (ANTARA) - Anak usia di bawah satu tahun tidak direkomendasikan untuk berenang di kolam renang, demikian penjelasan dokter anak dari RS Hermina Kemayoran dr. Reza Fahlevi, Sp.A.
Namun Reza menjelaskan bahwa di Indonesia belum ada rekomendasi khusus terkait usia yang tepat untuk batita berenang di kolam renang.
“Tapi kalau dari AAP (American Academy of Pediatrics) dulu direkomendasikan anak itu berenang di kolam renang, bukan baby spa ya, itu di atas usia 4 tahun,” kata Reza saat dijumpai di Jakarta Barat, Sabtu.
Reza kemudian menjelaskan bahwa seiring dengan berkembangnya penelitian, banyak anak usia satu hingga empat tahun yang tenggelam di kolam renang karena belum bisa berenang. Oleh sebab itu rekomendasi AAP kemudian diubah.
Reza juga mengatakan untuk bayi usia empat hingga enam bulan sudah direkomendasikan untuk berendam di kolam baby spa. Sebab menurut Reza, usia tersebut sudah memungkinkan bayi untuk mengangkat kepalanya.
Manfaat berenang
Reza juga menjelaskan manfaat berenang pada anak yang beberapa diantaranya adalah untuk melatih motorik anak hingga menambah tinggi badan anak.
"Berenang termasuk ke dalam olahraga atau aktivitas fisik pada anak. Jadi manfaatnya banyak seperti untuk melatih motorik anak salah satunya. Kemudian juga menjaga kesehatan anak secara umum,” jelas Reza.
"Tinggi badan itu kan salah satunya dipengaruhi oleh faktor kesehatan anak secara umum ya. Artinya, gerakan fisik dan lain-lain. Jadi bisa secara tidak langsung menyebabkan anak tinggi dengan aktivitas fisik yang teratur,” tambahnya.
Tak hanya itu, Reza pun menjelaskan bahwa berenang juga dapat melatih keseimbangan pada anak, melatih pernapasan sehingga aman untuk anak-anak yang menderita penyakit asma.
"Kemudian, anak-anak juga bisa jadi ceria dengan berenang. Oleh sebab itu, berenang bisa meningkatkan ikatan antara anak dengan orang tua. Itu juga penting,” pungkas Reza.
Ilustrasi - Menyusuri lazy river @ Batavia Splash Water Adventure
Jumat, 8 Januari 2016 00:24 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Mengunjungi taman hiburan air, waterpark, menjadi salah satu pilihan saat anak sedang libur sekolah.
Orang dewasa, khususnya orang tua, perlu mendampingi anak-anak agar mereka tetap aman saat asyik bermain air.
General Manager Departemen Tirta PT Taman Impian Jaya Ancol Ellen Gaby Tulangow, menyatakan bila anak berusia di bawah 5 tahun, sebaiknya satu anak didampingi oleh satu orang dewasa.
Anak yang lebih besar, usia sekolah dasar, satu orang dewasa dapat mengasuh dua atau tiga anak bersamaan saat bermain.
"Ikuti ketentuan tiap wahana," kata Ellen.
Tiap wahana memiliki peraturan yang berbeda. Dragon Slide, wahana terbaru di Atlantis Water Adventure misalnya, memberlakukan tinggi badan minimum 122 centimeter.
Gunakan baju renang agar nyaman saat bermain air dan pakaikan anak tabir surya sekitar 20 menit sebelum bermain air.
Ellen menyarankan beri jeda 15 menit setiap satu jam bermain air agar kulit dapat beristirahat.
Kulit yang lama terendam air akan keriput dan rentan terluka. Ia menyarankan menggunakan sandal saat berjalan di pinggir kolam agar kulit tidak terluka karena menginjak sesuatu.
"Kalau perlu pakai sandal, asal tidak dimasukkan ke air," tutupnya.
Ilustrasi - Menyusuri lazy river @ Batavia Splash Water Adventure
Jumat, 8 Januari 2016 00:24 WIB
Manfaat Berenang bagi Tubuh dan Mental
Selain meningkatkan metabolisme, renang diketahui dapat membantu memperbaiki masalah postur tubuh sekaligus melatih ketahanan otot.
Namun, tidak hanya sampai disitu, manfaat berenang adalah hal yang tak boleh terlewatkan, karena bukan hanya untuk kesehatan tubuh saja, tetapi juga mental.
Pasalnya, renang juga berguna sebagai pengalihan dari stres. Untuk manfaat renang selengkapnya akan dibahas berikut ini.
1. Membangun Massa Otot
Manfaat renang yang pertama adalah membangun massa otot, hal ini karena dalam gerakan renang, hampir seluruh otot tubuh bergerak melawan tekanan air
Dari situlah, kekuatan dan kelenturan massa otot tubuh terlatih. Renang juga baik dilakukan untuk mengecilkan betis dan membuatnya lebih kencang.
2. Menurunkan Berat Badan
Selanjutnya, manfaat berenang adalah menurunkan berat badan. Diketahui bahwa berenang selama satu jam mampu membakar sekitar 400-700 kalori, tergantung pada intensitas renang yang dilakukan.
Nah, bagi Anda yang sedang dalam masa diet dan ingin menurunkan berat badan lebih cepat, maka bisa menjadikan renang sebagai pilihan olahraga rutin.
Selain itu, manfaat berenang bagi tubuh adalah mengurangi jaringan lemak di perut sehingga dapat membantu mengecilkan perut.
3. Kesehatan Jantung dan Paru-paru
Meski tidak seberat ketika Anda berlari atau senam aerobik, namun manfaat berenang adalah setara dengan olahraga kardio lainnya.
Jenis olahraga ini akan membantu melancarkan aliran oksigen dan darah sehingga baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru.
Hal tersebut didukung oleh sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa perenang cenderung mempunyai paru-paru lebih sehat dibandingkan atlet lain.
4. Mengendalikan Stres
Tidak hanya untuk kebugaran jasmani saja, tetapi yang dapat Anda peroleh dari manfaat berenang adalah kesehatan mental.
Pasalnya, berenang terbukti mampu memperbaiki suasana hati serta menurunkan risiko stres dan depresi. Selain itu, manfaat renang juga dapat memperlambat demensia hingga penurunan fungsi berpikir.
Bagi pengidap gangguan kecemasan dan depresi, renang diketahui dapat membantu mengurangi gejala stres dan membuat pikiran lebih tenang jika dilakukan secara rutin.
5. Mengatasi Saraf Kejepit
Saraf kejepit merupakan kondisi yang cukup mengganggu dan dapat menghambat aktivitas Anda sehari-hari.
Akibatnya, pengidap saraf kejepit tidak bisa banyak bergerak dan lebih sering beraktivitas di tempat tidur, di mana hal ini justru dapat melemahkan otot.
Nah, salah satu manfaat berenang adalah untuk mengatasi saraf kejepit. Gerakan dalam renang dapat membuat tulang belakang dan otot-otot punggung lebih rileks.
Anda dapat berkonsultasi dengan pelatih atau dokter guna mendapatkan saran mengenai gaya berenang yang tepat.
6. Mengurangi Nyeri Sendi
Renang termasuk olahraga yang dianjurkan bagi pengidap arthritis, karena olahraga ini dapat mengurangi rasa nyeri akibat peradangan sendi.
Dalam penelitian lain juga ditemukan bahwa pengidap osteoporosis yang berenang dengan rutin mengalami penurunan nyeri sendi.
7. Mengatasi Insomnia
Renang termasuk salah satu jenis olahraga tersebut dapat menjadikan tubuh lebih bugar dan membuat tidur lebih nyenyak, sehingga cocok untuk mengatasi insomnia.
Rutin berenang akan meningkatkan kualitas tidur seseorang. Hal tersebut karena, berenang dapat mengurangi stres yang sering kali dapat menyebabkan insomnia.
8. Baik bagi Penderita Asma
Selanjutnya, manfaat berenang adalah meningkatkan kapasitas paru-paru dan melatih mengontrol pernapasan.
Dengan begitu, olahraga ini sangat baik bila dilakukan secara rutin oleh penderita asma untuk melatih pernapasan.
Namun, hal ini perlu konsultasi lebih lanjut dengan dokter, pasalnya beberapa studi menyebutkan bawah kolam renang yang mengandung kaporit justru dapat memicu asma.
Seperti yang sudah dijelaskan, manfaat berenang adalah hal yang sangat sayang dilewatkan. Karena itu, tidak ada salahnya Anda rutin melakukan olahraga renang 2-3 kali seminggu.
Rutin berenang akan membantu Anda menjaga kesehatan, terlebih melatih otot yang dapat melemah seiring berjalannya usia.
Selain berolahraga, menjaga kesehatan juga dapat dimaksimalkan dengan rutin melakukan medical check up.