BANTUR CREATIVE NETWORK (BCN) mengundang seluruh pelaku ekonomi kreatif, UMKM, komunitas seni, kreator digital, pegiat pariwisata, Fashion, Kriya, Kuliner, Fotografi, Videografi dan pengrajin pengrajin lokal di Kecamatan Bantur dan sekitarnya untuk bergabung dalam jejaring kreatif desa yang solid, produktif, dan berdampak.
BCN adalah wadah kolaborasi dan pemberdayaan ekonomi kreatif desa—tempat di mana ide-ide kecil dari pelosok desa tumbuh menjadi kekuatan besar yang membangun ekonomi lokal dan memperluas dampak hingga tingkat nasional dan global.
💡 Bersama BCN, Anda akan mendapatkan akses ke:
✅ Pelatihan rutin (offline & online)
✅ Kolaborasi lintas sektor (fashion, kriya, pariwisata, desain, digital)
✅ Ruang produksi dan pengembangan ide
✅ Pendampingan usaha & pemasaran digital
✅ Jaringan kolaborator dan mitra lokal hingga nasional
✨ Mari kita wujudkan desa yang kreatif, mandiri, dan berdaya saing tinggi!
📍 Bergabunglah dan jadilah bagian dari gerakan besar:
“Kekuatan Kreatif dari Akar Desa - Dari Desa, Untuk Dunia.”
📞 Informasi & Pendaftaran:
WhatsApp: 0822-5235-8901
Lokasi: Jl. Kyai Rajiman RT.06 RW.02, Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang
Facebook: @bcnXutbex @utbexArt
Email: reyzareyza87@gmail.com
NGALAM CORET CREATIVE NETWORK DAN UNIVERSITAS KEPANJEN PERKOKOH KOLABORASI HEXAHELIX UNTUK EKONOMI KREATIF KABUPATEN MALANG
Kepanjen, 10 Juli 2025 – Komitmen Ngalam Coret Creative Network (NCCN) dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif Kabupaten Malang kembali ditegaskan melalui audiensi strategis bersama jajaran akademisi Universitas Kepanjen. Pertemuan yang menjadi pertemuan ke-3 dalam enam bulan terakhir ini membahas secara mendalam model kolaborasi hexahelix—yakni sinergi antara akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, media, dan sektor kreatif—sebagai pendekatan utama dalam penguatan industri kreatif lokal.
Audiensi ini disambut hangat oleh Rektor Universitas Kepanjen, Bapak Tri Nurhudi Sasono, S.Kep, yang menilai pentingnya menghadirkan koneksi yang konkret antara dunia akademik dan pelaku industri kreatif. “Kabupaten Malang punya potensi luar biasa, kita harus bergerak bersama dengan pendekatan lintas sektor agar bisa bersaing secara nasional, bahkan global,” ujarnya.
Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai perwakilan sektor ekonomi kreatif dari Kabupaten Malang, mulai dari pelaku seni, budaya, fashion, kriya, musik, kuliner, media lokal, hingga sektor yang kini makin krusial yakni desain grafis dan digitalisasi. Berkumpulnya elemen-elemen penting ini menunjukkan bahwa semangat kolaborasi sudah mulai mengakar dan siap menjadikan Kabupaten Malang sebagai rumah besar ekonomi kreatif yang berdaya saing tinggi.
NCCN sendiri lahir sebagai inisiatif dari akar rumput pelaku kreatif di Kabupaten Malang, menjawab tantangan ketertinggalan infrastruktur kolaboratif di tingkat kabupaten. Jika Kota Malang telah memiliki Malang Creative Center (MCC) melalui payung besar Malang Creative Fusion (MCF), dan Kota Batu dengan Batu Creative Hub (BCH), maka kini Kabupaten Malang menjawabnya melalui NCCN – Ngalam Coret Creative Network, yang bertujuan menjadi wadah utama penguatan jejaring, edukasi, kolaborasi lintas sektor, hingga pemberdayaan berbasis potensi lokal.
Dengan memperkuat jalur komunikasi antara pelaku kreatif dan akademisi, pertemuan ini membuka peluang kerja sama riset, inkubasi produk kreatif, serta integrasi program digitalisasi dan teknologi informasi sebagai pendorong kemajuan ekonomi kreatif di wilayah pedesaan hingga perkotaan Kabupaten Malang. _red
BCN Bantur Creative Network dan UTBEX Indonesia Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif Melalui Pelatihan Branding Digital Berbasis AI
Bantur, 12 Juni 2025 – Dalam rangka memperkuat daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Malang Selatan, BCN (Bantur Creative Network) berkolaborasi dengan UTBEX Indonesia sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk:
"Peningkatan Daya Saing UMKM Melalui Strategi Branding Digital Marketing Menggunakan AI".
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang didukung oleh Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang, dan menjadi salah satu langkah nyata menyambut tantangan Business AI Era 2025.
Dilaksanakan pada:
🗓 Sabtu, 03 Mei 2025
🕗 Pukul 09.00 WIB – selesai
📍 Workshop UTBEX Indonesia Group, Jl. Kyai Rajiman RT.06 RW.02, Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang
(±300 meter dari Balai Desa Bantur arah utara – menuju Desa Pringgondani)
Diikuti 30 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM se-Kecamatan Bantur dan sekitarnya hadir dan antusias mengikuti pelatihan ini. Para peserta mendapatkan ilmu praktis dan aplikatif langsung dari para dosen Universitas Negeri Malang yang ahli di bidang branding dan digital marketing dengan pendekatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Tak hanya GRATIS dan terbuka untuk umum, peserta juga mendapatkan:
✨ Sertifikat Pelatihan
✨ Pendampingan implementasi branding digital
✨ Inspirasi dan jejaring antar pelaku usaha lokal
Menurut Arik Dwi Asmara, Founder UTBEX Indonesia sekaligus penggagas BCN, kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan kolektif membangun ekosistem ekonomi kreatif desa yang berdaya, tangguh, dan adaptif terhadap era digital.
“Kami percaya, UMKM adalah tulang punggung ekonomi desa. Dengan pendekatan teknologi seperti AI, branding digital kini bukan lagi hal mahal atau rumit. Pelaku usaha desa pun bisa bersaing hingga level global,” ujar Arik.
Kegiatan ini juga menjadi simbol sinergi antara dunia akademik, komunitas kreatif, dan masyarakat, yang sejalan dengan visi besar menuju Indonesia Emas 2045.
Untuk informasi lebih lanjut dan dokumentasi kegiatan, silakan kunjungi:
📱 Instagram: @utbex.indonesia
📞 WhatsApp: 0822-5235-8901
Malang, 12 Juni 2025 – "DATA PRIBADIMU BISA DIBOBOL CUMA GARA-GARA SATU KLIK!"
Peringatan ini bukan sekadar kalimat promosi, tapi realita ancaman digital yang kini semakin brutal dan nyata. Menanggapi meningkatnya kasus kejahatan siber yang menyasar masyarakat umum, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah, Rumah BUMN Kota Malang menggelar pelatihan bertajuk:
Pelatihan Cybersecurity: Aman Berinternet, Bebas dari Ancaman Siber
Berlokasi di Jl. Raya Langsep No.2 – 4 Kota Malang (Sebelah Benang Raja), kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 20 pelaku UMKM Malang Raya yang antusias belajar tentang cara menjaga keamanan digital mereka. Acara dimulai pukul 10.00 WIB hingga selesai dan dipandu langsung oleh fasilitator profesional di bidang keamanan siber.
Di tengah masifnya penggunaan internet dan teknologi digital untuk promosi, transaksi, hingga komunikasi bisnis, banyak pelaku usaha masih belum sadar bahwa satu kesalahan kecil di dunia maya bisa berakibat fatal.
Mulai dari akun media sosial yang diretas, rekening yang dikuras, hingga data pribadi yang dijual ke pasar gelap digital — semua bisa terjadi dalam hitungan detik.
Arik Dwi Asmara Owner UTBEX Indonesia Group, yang turut hadir dan memberi dukungan dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa keamanan digital adalah pondasi utama bagi pelaku usaha di era 5.0.
“Jangan remehkan satu klik. UMKM kita harus bukan hanya melek digital, tapi juga tahan serangan siber. Ini bukan soal teknologi tinggi, ini soal kesadaran dan kebiasaan aman berinternet,” ujar Arik.
“Sebagai bagian dari gerakan ekonomi kreatif desa, kami di UTBEX dan BCN ingin UMKM di desa sekalipun punya bekal digital yang tangguh dan mandiri. Karena ancaman siber itu tidak pilih tempat, tapi kita bisa pilih untuk siap,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam mendorong literasi keamanan digital di kalangan pelaku UMKM, sebagai upaya mencegah potensi kerugian besar akibat kejahatan siber. _red
Bantur, 14 Juni 2025 – Bertempat di Markas UTBEX Indonesia yang berlokasi di Jl. Kyai Rajiman, Desa Bantur, Pagi ini sebuah diskusi yang tidak terencana namun penuh makna terjadi antara Owner UTBEX Indonesia, Arik Dwi Asmara, dengan BATITUUD (Bintara Tinggi Tata Urusan Dalam) Koramil 0818-12 Bantur, Peltu Tomy.
Diskusi yang berlangsung tanpa agenda resmi ini justru menjadi ruang lahirnya gagasan besar tentang pembangunan masa depan ekonomi kreatif desa. Dibuka dengan secangkir kopi hangat, keduanya membahas pemetaan potensi wilayah Malang Selatan yang sangat kaya – mulai dari keindahan wisata pantai, potensi ekonomi lokal, hingga pengembangan sektor pariwisata.
Namun, di balik peluang besar tersebut, keduanya menyoroti tantangan nyata: kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) desa yang masih perlu pendampingan intensif, serta pentingnya membangun kolaborasi antarsektor, beriringan dengan pembangunan infrastruktur seperti pelebaran jalan nasional yang saat ini masih berlangsung di kawasan selatan.
Sebagai penggerak sosial dan ekonomi kreatif desa, UTBEX Indonesia menyuarakan ajakan kuat kepada seluruh elemen – komunitas ekonomi kreatif, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan pemerintahan – untuk bersinergi membangun jejaring pemberdayaan desa berbasis potensi dan kreativitas lokal.
“Kami percaya bahwa kekuatan ekonomi kreatif berasal dari akar desa. Maka dari itu, sinergi dari semua pihak adalah kunci untuk membawa desa menjadi pusat pertumbuhan, bukan sekadar pelengkap,” ungkap Arik Dwi Asmara, Owner UTBEX Indonesia.
Ngopi pagi ini menjadi lebih dari sekadar pertemuan biasa – melainkan langkah awal membuka ruang kolaborasi menuju masa depan desa yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing. _red
Bantur, 14 Juni 2025 – Masih di tempat yang sama, Markas Kreatif UTBEX Indonesia, sore ini dilanjutkan dengan diskusi strategis bersama para mahasiswa dari Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Diskusi ini menjadi babak lanjutan dari rangkaian pertemuan lintas sektor yang digelar hari ini.
Fokus diskusi kali ini adalah persiapan program Pengabdian kepada Masyarakat (PMM) yang akan dilaksanakan mahasiswa UMM di wilayah Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Dalam diskusi hangat ini, dibahas pemetaan potensi wilayah desa, strategi pendekatan kepada masyarakat, serta kolaborasi aktif antara akademisi dan praktisi ekonomi kreatif desa.
UTBEX Indonesia, sebagai penggerak sosial dan ekonomi kreatif, menyambut baik inisiatif akademik ini. Kolaborasi ini menjadi perwujudan dari optimalisasi pendekatan HEXAHELIX – sinergi antara akademisi, komunitas, bisnis, pemerintah, media, dan masyarakat – yang menjadi kunci membangun desa secara inklusif dan berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa kolaborasi antara kampus dan pelaku lapangan akan menjadi akselerator perubahan di desa. PMM bukan hanya tentang hadir, tapi tentang membangun dan meninggalkan dampak nyata," ungkap Arik Dwi Asmara, Owner UTBEX Indonesia sekaligus Inisiator BCN (Bantur Creative Network).
Harapannya, program PMM ini tidak sekadar formalitas akademik, namun benar-benar mampu membawa ilmu pengetahuan terapan ke masyarakat desa – terutama untuk generasi muda, agar siap menghadapi tantangan ekonomi di era mendatang.
UTBEX Indonesia tetap teguh dalam komitmennya: membangun ekosistem ekonomi kreatif desa melalui kolaborasi strategis dan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. _red
Di sebuah sudut desa pesisir selatan Malang, lahirlah sebuah gagasan yang berbeda: Bagaimana jika desa tak hanya menjadi penonton pembangunan, tapi justru menjadi pusat kreativitas dan perubahan? Gagasan ini bukan hanya pertanyaan, tapi telah menjelma menjadi UTBEX Indonesia — sebuah gerakan, sebuah rumah, dan kini sebuah harapan nyata bagi masa depan desa.
UTBEX Indonesia berawal dari sesuatu yang sederhana: kaos lukis tanpa tinta petama di Indonesia — sebuah inovasi lokal yang kemudian membuka jalan lebih luas bagi gerakan ekonomi kreatif desa. Di balik karya seni itu, tersembunyi misi besar: membangkitkan potensi desa yang selama ini tersembunyi, memberdayakan pemuda yang selama ini tidak didengar, dan menciptakan sistem ekonomi yang tidak hanya menguntungkan, tapi juga berdampak sosial.
Kami percaya, setiap desa punya kekuatan. Bukan hanya pada kekayaan alamnya, tapi juga pada manusianya. Di sanalah UTBEX hadir, untuk menggali, mengasah, dan mengangkat potensi lokal menjadi karya bernilai global.
Seiring waktu, UTBEX Indonesia tak hanya dikenal sebagai produsen produk kreatif. Kami tumbuh menjadi lembaga sosial enterprise yang:
Mendidik pemuda desa menjadi wirausahawan lokal
Mengembangkan UMKM fashion, kriya, kuliner, hingga digital kreatif
Menjadi wadah bagi pelatihan, kolaborasi, dan inovasi sosial
Menyuarakan pentingnya ekonomi berbasis kreativitas & kolaborasi
Kami mengembangkan program-program seperti Peluex Creative Tourism, Bantur Creative Network (BCN), SCoVIL (Scool of Village Learning), dan membangun inkubator UMKM desa yang tidak hanya fokus pada profit, tapi juga pada pemberdayaan dan pertumbuhan berkelanjutan.
Kami percaya bahwa berpikir di luar kebiasaan adalah awal dari perubahan besar. Dan tagline kami, “From Ideas to Impact”, bukan sekadar slogan — itu adalah semangat kami setiap hari.
Kami ingin membuktikan bahwa ide dari desa pun bisa mengguncang dunia.
Kami sadar, membangun ekonomi kreatif desa tidak bisa dilakukan sendiri.
Butuh tangan-tangan yang terulur, butuh mitra, butuh sahabat perjuangan.
Jika Anda adalah:
Pemerintah atau lembaga publik yang peduli pemberdayaan desa
Perusahaan atau CSR yang ingin berdampak langsung pada masyarakat
Lembaga pendidikan yang ingin menanamkan nilai-nilai kewirausahaan sosial
Komunitas yang ingin belajar dan berbagi praktik terbaik
Atau individu muda yang ingin tumbuh bersama gerakan ini
Kami membuka ruang kolaborasi.
Mari bersama menjadikan desa sebagai pusat inovasi, bukan sekadar objek pembangunan.
📩 Bergabunglah Bersama Kami
📞 0822-5235-8901
📧 reyzareyza87@gmail.com
🌐 IG/FB: @utbexindonesia.group
📍 Desa Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur
“Bersama kita bangun desa bukan hanya dengan alat, tapi dengan ide, jiwa, dan semangat kolaborasi.”— UTBEX INDONESIA
Melalui pemetaan sektor pendidikan dari SD hingga SMK dan pemberdayaan UMKM serta pemuda desa, UMM dan UTBEX Indonesia membangun model pengabdian berkelanjutan berbasis kolaborasi akademisi dan praktisi lokal.
Bantur, 6 Juli 2025 – Bertempat di Markas Kreatif UTBEX Indonesia, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melanjutkan proses perencanaan program Pengabdian kepada Masyarakat (PMM) yang sebelumnya telah dibahas bersama pelaku ekonomi kreatif desa. Hari ini, fokus diskusi terarah pada pemetaan sektor pendidikan dan potensi wilayah desa sebagai fondasi utama program pengabdian lanjutan.
Mahasiswa dari Program Studi Teknik Industri, Managemen, Informatika dan Prodi Akutansi UMM, bersama UTBEX Indonesia selaku pendamping lokal, mulai menyusun rencana aksi di lapangan. Dalam pemetaan awal, sektor pendidikan menjadi perhatian utama dengan menyasar lembaga pendidikan formal di wilayah Kecamatan Bantur – mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMK. Kegiatan pengabdian akan diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, motivasi siswa, dan pemanfaatan teknologi pendidikan secara sederhana namun berdampak.
Tidak berhenti di sektor pendidikan, tim juga menetapkan UMKM lokal dan pemuda desa sebagai sasaran utama berikutnya. Potensi besar yang dimiliki desa – baik dari sisi produk lokal, kreativitas pemuda, hingga geliat wirausaha – dinilai sangat penting untuk diberdayakan secara langsung melalui pendekatan partisipatif.
“Kami ingin membawa program pengabdian yang tidak sekadar seremonial, tapi benar-benar menyentuh kebutuhan dan potensi masyarakat desa. Bersama UTBEX Indonesia, kami ingin menjadi bagian dari gerakan pemberdayaan desa berbasis pengetahuan dan kolaborasi nyata,” ujar salah satu mahasiswa UMM yang terlibat.
Sebagai mitra lokal, UTBEX Indonesia siap mendampingi proses ini dengan pendekatan berbasis ekonomi kreatif dan kearifan lokal. Dalam hal ini, sinergi antara kampus dan komunitas desa menjadi bagian dari model HEXAHELIX yang terus didorong UTBEX dalam berbagai gerakan sosial-ekonomi di wilayah Malang Selatan.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya menjadi proyek akademik semata, namun menjadi langkah berkelanjutan yang mampu memperkuat kapasitas SDM desa, membuka ruang usaha baru, serta menumbuhkan semangat generasi muda untuk menjadi pelaku perubahan dari desa, untuk Indonesia. _red