Tumbuhan kepel (Stelechocarpus burahol) adalah pohon penghasil buah hidangan meja yang menjadi flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Kepel tumbuh liar pada tanah lembap dan dalam, di hutan-hutan sekunder di Jawa. Dibudidayakan sebagai pohon buah pada ketinggian mencapai 600 m dpl dan mau berbuah di Queensland. Buahnya yang matang dimakan dalam keadaan segar. Disebutkan bahwa dagingnya yang berwarna jingga dan mengandung sari buah itu memberikan aroma seperti bunga mawar bercampur buah sawo pada ekskresi tubuh (seperti air seni, keringat, dan napas). Dalam pengobatan, daging buahnya berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal dan menyebabkan kemandulan. Kepel ini oleh para wanita bangsawan digunakan sebagai parfum dan alat KB.