Materi 1

Peranan Bioteknologi untuk Mendukung Kelangsungan Hidup Manusia

Pengertian Bioteknologi

Tadi sudah kita singgung mengenai bioteknologi yang bisa dimanfaatkan untuk membuat produk-produk yang sering kita konsumsi.

Jadi, bioteknologi merupakan gabungan kata bio, teknos, dan logos. Bio memiliki arti hidup, teknos (teknologi = penerapan), dan logos (ilmu). Sehingga dapat disimpulkan bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip biologi. Secara lebih menyeluruh bioteknologi dapat didefinisikan sebagai teknologi dengan memanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan organisme makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia, maupun meningkatkan potensi organisme.

Pernahkah Anda berpikir, bagaimana cara seorang peternak memiliki sapi yang banyak untuk menghasilkan susu? Tentu kamu juga pernah mendengar atau membaca tentang tanaman atau makanan hasil rekayasa genetika (Genetically Modified Plants atau Genetically Modified Foods). Salah satunya adalah tempe, tanaman yang tahan terhadap serangan hama penyakit, sapi yang mampu menghasilkan banyak susu, tanaman dan makanan hasil rekayasa genetika merupakan hasil dari bioteknologi.

Bioteknologi telah dipraktikkan orang ribuan tahun yang lalu dengan cara-cara yang masih sangat sederhana. Sejalan dengan perkembangan zaman yang semaklin maju, bioteknologi mengalami kemajuan yang kini telah diterapkan pada bidang industri pangan, kesehatan, pertanian, dan peternakan.

Untuk mengetahui perkembangan bioteknologi dari zaman dahulu hingga sekarang yuk kita bahs mengenai sejarah singkat bioteknologi !

Sejarah Singkat Bioteknologi

Bioteknologi telah dilakukan sejak zaman prasejarah, antara lain untuk menghasilkan minuman beralkohol dan makanan yang difermentasikan. Semenjak awal diterapkan, sampai dengan tahun 1857 disebut era bioteknologi non-mikrobial. Disebut bioteknologi era non-mikrobial karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme. Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobial) dimulai sejak 1857 setelah Louis Pasteur menemukan bahwa fermentasi yang terjadi dalam pembuatan anggur merupakan hasil kerja mikroorganisme.

Kemudian, Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh mikroorganisme mulai diguna-kan untuk memproduksi zat-zat seperti aseton, butanol, etanol, dan gliserin. Fermentasi juga digunakan untuk memproduksi asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat dengan menggunakan jasa bakteri.

Secara singkat sejarah bioteknologi dapat diringkas pada tabel berikut ini :


Macam-Macam Bioteknologi

Berdasarkan perkembangannya bioteknologi dibagi menjadi 2 :

  1. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang mengandalkan jasa mikroba untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan manusia melalui proses fermentasi (proses peragian). Di dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang secara optimal.

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan.

Adapun contoh penerapan bioteknologi konvensional adalah pembuatan tempe, kecap, yoghurt, oncom, tape, dan lain-lain.

  1. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern (khususnya rekayasa genetika) berusaha mengubah sifat organisme sehingga memiliki kemampuan seperti yang diinginkan. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik adalah dengan membuat organisme transgenik.

Sebagai contoh misalnya, bakteri pada masa dahulu tidak mampu menghasilkan insulin yang diperlukan oleh manusia, pada saat sekarang orang sudah berhasil menambah sifat baru kepada bakteri tersebut, sehingga mampu menghasilkan insulin.

Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat menghasilkan produk dalam jumlah besar secara efektif dan efisien, dengan menggunakan peralatan canggih. Dalam bioteknologi modern selain menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan bagian-bagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.