Lab Alam (KHDTK dan Arboretum)

Profil Lab Alam (KHDTK dan Arboretum)

Laboratorium alam merupakan laboratorium yang tidak dibatasi oleh sekat/dinding, dapat berupa hutan, sungai, pegunungan, karst atau lingkungan lainnya yang dianggap sebagai suatu keutuhan yang bisa digunakan sebagai sumber dan sarana belajar. Pembelajaran menggunakan laboratorium alam memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa melalui praktik langsung, sehingga pembelajaran lebih bermakna. Menghadirkan suasana lingkungan dan alam sekitar dalam pembelajaran memiliki arti penting yang sangat luas, karena dengan mendekatkan pembelajaran dengan objek secara langsung, materi pembelajaran akan mudah diterima oleh mahasiswa karena objek pembelajaran bersifat konkret sehingga mahasiswa tidak hanya memperkirakan objek pembelajaran berdasarkan imajinasinya tetapi bisa secara langsung melihat benda atau fenomena yang ada di lingkungannya.  

Sehingga mahasiswa dapat menghubungkan antara konsep teori yang dipelajari di dalam kelas dengan kondisi nyata yang terjadi di lingkungan, akan menumbuhkan penguatan konsep, mahasiswa juga lebih mengenal dunia nyata, inkuiri lebih berproduksi sehingga hakikat pembelajaran akan lebih bermakna dan kegiatan pembelajaran lebih menarik serta tidak membosankan. Kegiatan belajar langsung melalui sarana benda nyata dapat merangsang kepekaan berfikir dan persepsinya di dalam memformulasikan konsep-konsep ke arah pemahaman yang lebih baik sehingga pengetahuan yang diperoleh dan dibentuk sebelumnya akan terus dilengkapi dan diperbaiki sesuai dengan kemampuan pemahamannya. 

Pendidikan sarjana (S1) dan magister (S2) Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura memiliki sarana pendidikan dan pelatihan dua laboratorium alam, yaitu KHDTK Untan dan Arboretum Sylva Fahutan. Kedua laboratorium alam mewadahi implementasi Tridharma Perguruan Tinggi berupa pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi yang telah ditetapkan oleh Fakultas Kehutanan Untan, yaitu “Menjadi pusat penyelenggara pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul berbasis sumberdaya hutan tropis untuk menghasilkan luaran yang mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional maupun internasional”. 

Profil KHDTK Untan

KHDTK terletak dikoordinat 109°14’0” BT - 109°33’0” BT dan 0°07’0” LU - 0°14’0” LU,  ditetapkan melalui SK MenLHK No. 656 Tahun 2016 seluas 19.622 ha sebagai Hutan Pendidikan dan Latihan, di Kab. Landak ±5.002 ha (26%), Mempawah ±6.117 ha (31%) dan Kubu Raya ±8.511 ha (43%). Mayoritas 70% Hutan Rawa Sekunder, 30% Hutan Lahan Kering Sekunder, berada dalam kawasan Hutan Produksi (HP) dan Hutan Produksi Terbatas (HPT).

Terdapat 14 Desa (4 Kecamatan) yang berada di dalam/sekitar areal KHDTK (Simpang Kasturi, Mandor, Kayu Tanam, Kayu Ara, Sumsum, Agak, Manggang, Sungai Segak; Peniti Besar, Peniti Dalam I, Peniti Dalam II; Retok, Kubu Padi, Padi Jaya

Profil Arboretum Sylva Fahutan

Kawasan pelestarian plasma nutfah dengan flora dan fauna di dalamnya dengan menerapkan konservasi ex-situ, yaitu konservasi yang dilakukan di luar habitat asli. Terletak pada koordinat 6°23’21” LS dan 109°21’07” BT. Luas kawasan 2,7 ha dengan 24 blok, mulai dari blok A - blok T, Camp Area dan dua blok buffer zone. Arboretum bermula dari kawasan padang ilalang dan rumput teki yang kemudian dibangun atas dasar tindak lanjut “Seminar Hutan Kota dan Hijauan Kampus” di Bogor tahun 1987. Mahasiswa kehutanan yang tergabung dalam Sylva Indonesia Pengurus Cabang Universitas Tanjungpura dengan melibatkan berbagai angkatan dari 1984 – 1988 bergotong royong dimulai pada 11 Oktober 1989 dan bangunan utama resmi dibangun sejak 1 Maret 1990. Hingga kini, Arboretum senantiasa dirawat dan dikelola dengan teknis pengelolaan oleh BEM Fakultas Kehutanan Sylva Indonesia PC Universitas Tanjungpura di bawah Divisi Arboretum. 

Personalia Lab KHDTK

Visi, Misi dan Strategi

Visi

KHDTK Untan 

Pada tahun 2025 Hutan Pendidikan dan Latihan Universitas Tanjungpura menjadi center of excellent sebagai laboratorium hutan alam tropis di Asia Tenggara untuk pengembangan ilmu pengetahuan, pemberdayaan sosial ekonomi dan budaya masyarakat. 

Arboretum Sylva Fahutan

Misi

KHDTK Untan 

Arboretum Sylva Fahutan

Strategi 

Arah pengembangan laboratorium alam Fakultas Kehutanan untuk pengelolaan ke depannya memiliki beberapa strategi operasional sebagai berikut: 

Jasa dan Produk Lab Alam 

Berita

Fakultas Kehutanan Luncurkan Arboretum Sylva Untan EduEcoForest

Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Tanjungpura (Untan) mengadakan Soft Launching Arboretum Sylva Untan EduEcoForest pada, Senin (21/11). Mengusung tema ‘Knowledge-Sustainable and Harmony’, Kegiatan ini merupakan upaya untuk memperkenalkan Arboretum Sylva Untan ke khalayak luas terkait fungsi dan manfaat kawasan.

Dalam sambutannya, Rektor Untan, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si mengatakan Soft launching ini merukan bentuk dari pengembangan arboretum menjadi Kawasan EduEcoForest yang difungsikan sebagai sarana untuk pendidikan, penelitian dan wisata ilmiah. Hal ini sejalan dengan semangat Untan untuk mewujudkan green campus.

“Keberadaan arboretum sangat relevan dengan upaya menciptakan ruang terbuka hijau, yang tidak hanya untuk kepentingan pendidikan dan penelitian mahasiswa dan dosen Universitas Tanjungpura, namun dapat dinikmati masyarakat, menjadi miniatur hutan Kalimantan Barat, menjadi sarana pendidikan lingkungan serta wisata ilmiah berbasis edutainment,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas Kehutanan Untan dan para mahasiswa yang sudah mempersiapkan dan memelihara Arboretum Sylva.


“Inisiasi yang dilakukan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungura untuk pengembangan kawasan Arboretum sebagai kawasan EduEcoForest sangat baik dan dinilai perlu untuk terus didukung dan dikembangkan,” katanya.

Selain itu, Walikota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T. mendukung Untan yang menyediakan fasilitas bagi para mahasiswa untuk melakukan penelitian serta edukasi bagi masyarakat umum tentang pepohonan yang ada di habitat Arboretum Sylva.

Ia mengajak seluruh mahasiswa Fakultas Kehutanan menjadi garda terdepan dalam melestarikan dan menjaga hutan khususnya di Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat. “Pohon-pohon yang ada di Kalimantan itu bisa dikatakan paru-paru dunia, karena pohon menghasilkan produksi oksigen khususnya di Pontianak,” terangnya.

Turut hadir dalam dalam kegiatan ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala KPH Kalimantan Barat, Dekan, Wakil Dekan Fakultas Kehutanan, Dosen, BEM Sylva Fahutan dan Mahasiswa Fahutan.