Resolusi Gunung Tumpa
Resolusi Gunung Tumpa
Resolusi Gunung Tumpa adalah hasil kerjasama BIOCOP dengan WARNA Sulawesi Utara. Resolusi disusun melalui Semiloka yang bertema “Masih Bisakah Hutan Kita Diselamatkan” Bentuk akhir dari workshop ini adalah flyer dan booklet Gunung Tumpa Resolution yang berisi “Potensi sumber daya alam Sulawesi Utara untuk pengembangan pariwisata dan strategi pelestariannya”. Kegiatan diadakan pada Rabu, 17 September 2019 di Tahura Gunung Tumpa. Pendekatan kegiatan ini, banyak menggunakan media sosial seperti IG dan FB dan juga live streaming. Koneksi Internet disponsori oleh Infotek.
Acara dihadiri oleh Dinas Kehutanan Daerah Prov. Sulawesi Utara, Dinas Lingkungan Hidup Daerah Prov. Sulawesi Utara, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se Sulut, Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se Sulut, UPT Kementerian Kehutanan di Sulawesi Utara, Balai Taman Nasional Bunaken, UPTD KPH se Sulut, Pelaku Pariwisata Sulawesi Utara, Pemerhati Lingkungan Sulawesi Utara, Pemerhati Pembangunan Sulawesi Utara, serta Akademisi dan Teknokrat Pembangunan Berkelanjutan.
Pengantar
Motivasi pelaksanaan semiloka ini adalah munculnya keraguan mengenai kapasitas kelembagaan dan intelektual untuk mengelola hutan dan sumber daya alam lainnya di Sulawesi Utara. Pemahaman tentang kekayaan sumberdaya alam di Sulawesi Utara menyangkut bentang alam dan unsur hayati yang ada di dalamnya baik itu di darat maupun di lautan.
Isu yang berkembang di media sosial dan masyarakat luas antara lain:
Pengelolaan sampah urban yang memprihatinkan.
Kualitas dan kuantitas air permukaan dan air tanah menurun.
Deteksi terjadinya pembersihan dan penguasaan lahan hutan yang tak terkendali.
Kebakaran hutan di dalam kawasan hutan.
Akumulasi sampah di ekosistem perairan Sulut termasuk danau, sungai, dan laut.
Kerusakan terumbu karang di dalam Taman Nasional dan perairan lain di Sulut
Bukit Kasih tidak terawat, Mahawu terlantar. Adakah objek wisata lain yang berjalan baik dan berkelanjutan yang dikelola pemerintah?
Kandungan formalin dan bahan berbahaya lain di buah dan sayuran.
Perlu pelurusan fakta dan strategi penanganan atas isu yang faktanya adalah masalah di Sulawesi Utara. WARNA dan BIOCOP memfasilitasi pengumpulan pendapat dan fakta mengenai isu-isu yang terkait pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Utara terutama yang terkait dengan penyelamatan hutan. Program Semiloka adalah salah satu strategi yang dianggap penting untuk dilaksanakan.