Mitigasi Banjir
https://bit.ly/wta07banjir
https://bit.ly/wta07banjir
Kota utama termasuk ibukota kabupaten.
Pembimbing: TJO SFB
Latar Belakang. Kejadian banjir disebabkan terutama oleh limpasan air permukaan yang jauh melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air yang datang. Kelebihan air ini diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi, berkurangnya daya serap lahan, dan kiriman banjir bandang. Dalam kondisi bukan banjir bandang, untuk mitigasi bencana banjir, maka faktor yang perlu diperhatikan adalah daya serap lahan terhadap air hujan.
Pertanyaan penelitian. Bagaimana peta sebaran daerah resapan yang optimum dalam satu DAS di kota sasaran? Apakah ruang terbuka hijau yang ada cukup memadai untuk mengendalikan banjir? Berapa curah hijan minimum yang dapat mengakibatkan banjir di medan banjir yang teridentifikasi?
Metodologi. Penelitian menggunakan pendekatan modelling SIG dalam lingkup DAS fisik. Pengamatan menggunakan citra Geoearth maksimum 3 tahun terakhir yang tersedia lewat software Google Earth. Klasifikasi lahan berdasarkan interpretasi citra kedalam pemukiman, pusat bisnis, lahan terbuka, semak belukar, dan hutan. Faktor kemiringan lahan dan curah hujan dimasukkan sebagai variabel untuk menguji sensitivitas dari model.
Hasil. Tabel distribusi luas lahan berdasarkan kemiringan. Peta klasifikasi kebutuhan ruang terbuka hijau atau daerah resapan.
Pustaka