Penulisan proposal penelitian merupakan salah satu langkah krusial dalam proses pembangunan gagasan dan pemecahan masalah. Masukkan Proposal Penelitian untuk MK Metodologi Penelitian Kehutanan ini pada form yang tersedia pada link ini.
Oleh: Johny S. Tasirin
Suatu proposal penelitian pada umumnya berisi gagasan dan rencana yang memiliki entri sebagai berikut:
- Latar Belakang,
- Hipotesis,
- Tujuan,
- Metodologi, dan
- Daftar Pustaka.
Beberapa variasi bisa terjadi dengan penambahan intri “Tinjauan Pustaka” sebagai kerangka pemikiran teoritis terhadap masalah yang akan diteliti. Entri “Tinjauan Pustaka” sering dimasukkan sebelum entri “Metodologi Penelitian”. Dalam laporan ini tidak ada sesi Tinjauan Pustaka.
Latar Belakang adalah pengantar tentang penelitian yang diusulkan yang berisi:
- kepentingan tentang subjek dan objek penelitian,
- review terhadap penelitian sebelumnya, dan
- perumusan masalah.
Subjek penelitian merupakan ulasan tentang bidang ilmu yang akan diteliti dan subjek lainnya yang relevan. Selain subjek penelitian, objek penelitian juga harus dibahas dengan jelas sehingga tergambar kepentingan keduanya.
Setiap penelitian ilmiah perlu dibentuk dan diarahkan berdasarkan teori dan/atau fakta yang telah terbangun. Proses tersebut diperoleh dengan melakukan review terhadap laporan penelitian sebelumnya yang telah diterbitkan dalam bentuk jurnal. Setara dengan Tinjauan Pustaka pada panduan Fakultas Pertanian UNSRAT.
Di akhir sesi “Latar Belakang” harus termuat rumusan masalah. Perumusan masalah sangat krusial mengingat rumusan ini menentukan keandalan penelitian yang direncanakan tersebut.
Dalam laporan ini tidak ada sesi Tinjauan Pustaka walaupun di Fakultas Pertanian UNSRAT, Proposal dan Laporan Akhir memiliki unsur Tinjauan Pustaka yang berisi tinjauan dan latar belakang ilmiah dari penelitian yang direncanakan.
Hipotesis adalah teori baru yang terbentuk setelah melakukan peninjauan dan peringkasan terhadap sejumlah gagasan yang diperoleh lewat kajian literatur di sesi sebelumnya. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang ringkas yang memenuhi unsur ilmiah dan yang harus bisa diuji.
Hipotesis sering diekspresikan juga dalam bentuk matematis.
Contoh hipotesis:
- Variasi struktur dan komposisi vegetasi di Cagar Alam Gunung Ambang ditentukan oleh ketinggian dari permukaan laut.
- Pertumbuhan benih angsana (Pterocarpus indicus) ditentukan oleh konsentrasi bahan organik pada media tumbuhnya.
- Salinitas air menentukan struktur dan komposisi komunitas mangrove di Desa Serei, Kabupaten Minahasa Utara
Setiap penelitian harus memiliki tujuan yang jelas dan tegas. Kejelasan suatu tujuan ditentukan oleh rumusan subjek dan objek penelitian serta keduanya memiliki unsur yang terukur.
Metodologi berisi pendekatan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. Umumnya entri ini berisi:
Waktu dan tempat penelitian,
Bahan dan alat yang digunakan,
Metode pengamatan: Bagaimana mengumpulkan data, melakukan pengukuran, menentukan apa atau siapa yang menjadi sampling, dan intensitas sampling.
Analisis data,
Jadwal, dan
Pembiayaan.
Daftar Pustaka adalah entri yang mengungkapkan literatur yang digunakan dalam membangun gagasan, merumuskan masalah maupun metodologi penelitian yang digunakan. Penulisan Daftar Pustaka harus mengikuti kaidah baku. Gunakan sekurang-kurangnya 10 literatur dengan setidaknya 5 artikel dari jurnal.
Berikut ini adalah beberapa kaidah dalam penulisan “Daftar Pustaka”.
Field adalah entri yang wajib dimasukkan dalam daftar pustaka. Setiap field dipisahkan dengan tanda “titik”.
Nama kecil selalu ditulis dengan inisial saja, nama besar ditulis lengkap. Nama besar yang menggunakan simbol “dash” juga ditulis lengkap misalnya Christina Crosthwaite-Eyre ditulis C. Crosthwaite-Eyre.
Tanda baca titik (.), koma (,), titik dua (:), dan titik koma (;) selalu diikuti dengan spasi dan tidak boleh didahului oleh spasi. Pengecualian berlaku untuk titik yang digunakan sebagai pemisah singkatan. Titik yang memisahkan huruf-huruf dalam singkatan tidak diikuti dengan spasi. Misalnya, Charles Antow Langi ditulis C.A. Langi. Catatan, banyak singkatan yang telah menjadi akronim tidak lagi menggunakan titik sebagai pemisah huruf seperti USA, ABRI, WWF, dan RCTI.
Tanda kurung tidak ditulis terpisah dari kata (atau kata-kata) yang dilingkupnya. Demikian juga dengan tanda petik “ganda” maupun ‘tunggal’.
Penulis pertama ditulis nama besar diikuti dengan “koma” lalu singkatan nama.
Penulis kedua, ketiga dan seterusnya (jika ada) ditulis mulai dengan singkatan nama depan lalu diikuti dengan nama besar. Setiap penulis dipisahkan dengan tanda “koma”. Penulis terakhir didahului dengan kata “dan”.
Kata “dan” bisa diganti dengan simbol “ampersand” (&).
Misalnya:
Cincotta, R. & R. Engelman. 2000. Nature’s Place: Human Population and the Future of Biological Diversity. Population Action International. Washington DC, USA.
Pustaka digolongkan dalam buku, bab dalam buku, terbitan berkala, materi internet, laporan, dan proceedings.
Panduan penulisan Daftar Pustaka lainnya dapat diperoleh di:
https://sites.google.com/site/ilmukehutanan/mk/metlit/tugas/daftar-pustaka
Tambahan PUEBI berdasarkan Pedoman Fakultas
Penulisan kata-kata yang tergolong partikel yang huruf pertamanya ditulis huruf kecil pada judul:
Kata depan atau Preposisi: ke, dari, pada, akan, dengan, yaitu, kepada, daripada, untuk, bagi, ala, bak, tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, di, dalam, atas, oleh, terhadap, tentang, sampai.
Konjungsi atau Kata Penghubung: dan, serta, atau, tapi, tetapi, yang, namun, selama, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, sejak, semenjak, sedari, hingga, sampai, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, melainkan, padahal, sedangkan, agar, supaya, biar, biarpun, jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala, seraya, selagi, andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya, biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguh(pun), kendati(pun), seakan-akan, seolah-olah, laksana, ibarat, daripada, alih-alih, sebab, sebagaimana, seperti, sebagai, sehingga, karena, oleh karena, oleh sebab, sampai, maka(nya).
Interjeksi atau kata seruan: dong, yuk, wow, sih, dan lho
Artikula atau Kata Sandang: para, si, sih.
Partikel lain: pun, per.