Pemilu 2024 Yang Ditunda
Karya : R.Muhammad Sultan Arief
KADER IMM BPP
Pro dan kontra tentang pemilu 2024 yang ditunda terjadi di masyarakat, pendapat yang pro mengatakan bahwa penundaan karena alasan hak berpolitik yang tidak didapat salah satu partai politik, sedangkan pendapat yang kontra mengatakan bahwa masa jabatan presiden dan wakil presiden akan habis pada 2024 jika ditunda maka akan terjadi “vacuum of power” atau kekosongan kekuasaan, ada alternatif yakni menunjuk plt presiden akan tetapi ini juga banyak mendapat pendapat kontra dari masyarakat karena presiden harusnya terpilih dari proses pesta demokrasi yakni pemilu .
Saya sendiri sebagai penulis karya opini ini kontra terhadap pemilu 2024 selain karena alasan akan terjadinya “vacuum of power” yakni tertundanya juga ajang pesta demokrasi yang menjadi bagian dari hak bidang politik yakni ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum juga ikut tertunda. Belum lagi masalah siapa yang akan mengisi kekosongan kekuasaan Ketika masa jabatan presiden dan wakil presiden habis.
Harapan saya agar KPU terus berupaya dalam bidang hukum yakni banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda Pemilu 2024, karena menunda pemilu juga menunda hak saya sebagai warga negara untuk menjadi pemilih pada pemilu 2024.
Referensi : Penundaan Pemilu Serentak 2024 melalui Putusan Pengadilan Negeri (hukumonline.com)
Esensi Lagu Pesawat Kertas 365 Hari dalam Self Development
Oleh Dedy Setiawan
Kader IMM BPP UAD
Jika mendengar nama JKT48 mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, terutama bagi fans JKT48 yang disebut Fans JKT48 atau disebut juga dengan istilah wota. JKT48 adalah sebuah idol group asal Indonesia yang terbentuk pada 2011 silam yang merupakan sister group dari idol group AKB48. Salah satu lagunya yaitu Pesawat Kertas 365 Hari yang masuk dalam album Mahagita dan sempat tranding kembali di aplikasi Tiktok yang dibawakan dengan versi akustik oleh Sisca JKT48 yang membuat lagu ini viral bukan karena lagunya yang easy listening saja melainkan karena lirik dari lagu tersebut yang sangat penuh makna dengan menggunakan beberapa majas disetiap penggalan liriknya dan sangat menggambarkan dinamika kehidupan.
Kutatap langit di pagi hari
Kuawali hari dengan doa
Semoga satu hari ini bisa
Dipenuhi oleh senyum
Walaupun terkadang hujan turun
Dan air mata juga mengalir
Di hari yang tak berjalan dengan mulus
Besok pun tetap semangat
Dalam lirik awal mengajarkan kita untuk selalu berdoa yang merupakan sebuah pengharapan kita kepada sang pencipta sebelum melakukan aktivitas di pagi hari, jika dalam agama Islam juga kita terbiasa melakukan sholat subuh sebelum terbit matahari sebelum mengawali aktivitas kita di pagi hari. Setelah itu dibagian lirk Semoga satu hari ini bisa dipenuhi oleh senyum, menggambarkan bahwa kita berharap dapat mengawali hari dengan pikiran yang positif dan dapat mendapatkan hal yang menyenangkan sehingga dapat tersenyum. Makna dari “hujan turun” tersebut yaitu walaupun dalam keaadan yang sedang tidak baik-baik pun kita harus optimis jika hari esok akan lebih baik lagi dari hari ini, seperti kata pepatah yang mengatakan “kemarin adalah sejarah, hari ini adalah hadiah, besok adalah misteri.”
Di dalam mimpiku selalu
Terlihat ada diriku sendiri
Yang dengan bebasnya melakukan semua
Hal yang ingin aku lakukan
Sebagai manusia pastinya kita mempunyai mimpi ataupun impian yang ingin sekali kita capai tetapi semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, ada saja halangan dan rintangan yang bisa menghambat impian kita dan kita harus tetap berusaha untuk mencapai impian kita agar tidak melulu hanya sebagai mimpi
Hidup bagaikan pesawat kertas
Terbang dan pergi membawa impian
Sekuat tenaga dengan hembusan angin
Terus melaju terbang
Jangan bandingkan jarak terbangnya
Tapi bagaimana dan apa yang dilalui
Karena itulah satu hal yg penting
Selalu sesuai kata hati
Sanbyaku rokujugo nichi
Dibagian reff dan menjadi inti pesan dari lagu ini adalah mengisyaratkan hidup kita bagaikan pesawat kertas yang terbang tergantung kekuatan kita saat menerbangkannya, kita bisa saja menentukan impian kita dan mencoba meraih itu semua setinggi langit di angkasa tetapi semua itu terkadang tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Dan terkadang orang lain hanya melihat dan menilai hasilnya saja dan membandingkan pencapaian kita dengan pencapaian orang lain tanpa tahu perjuangan kita dibalik semua itu ada hal yang menyakitkan ataupun titik terendah dari proses tersebut. Oleh karena itu pesawat kertas 365 hari diibaratkan seperti kita yang selalu berproses dalam waktu 365 hari walaupun ada hari kita mengalami keterpurukan ataupun kegagalan, kita masih bisa mencoba di lain hari.
Di saat terlihat bintang-bintang
Atau malam yang gelap gulita
Pada saat semangatmu hilang carilah
Orang lain dan bicara
Manusia tidaklah pernah
Ditinggal sendirian saja
Terkadang kita tak menyadari
Hal baik disekitar kita
Disaat mengalami kegagalan dan keterpurukan terkadang kita tidak bisa menghadapinya sendirian saja dan perlu adanya dukungan serta tempat untuk berkeluh kesah entah itu dengan orangtua, saudara, keluarga ataupun sahabat. Kita bisa saja menyimpan semua masalah sendiri tetapi kita juga butuh orang disekitar kita untuk bersandar dan sedikit mengurangi beban kita.
Ayo terbanglah (Coba terbanglah)
Ayo terbanglah (Coba terbanglah)
Ayo terbanglah (Coba terbanglah),
Diakhir lagu ini terdapat lirik Ayo terbanglah (Coba terbanglah) yang diulang sebanyak 3x yang mengisyaratkan bahwa kita harus selalu tetap mencoba lagi walaupun mengalami kegagalan, karena kita tidak akan tahu bagaimana keadaan selanjutnya jika tidak pernah mencoba lagi.
Berdasarkan interpretasi dari lirik lagu pesawat kertas 365 hari ini dapat disimpulkan bahwa dalam mengejar impian adakalanya kita merasakan ingin menyerah karena terlalu lelah dan sulit dalam mencapainya dan terkadang kita juga merasa terpengaruh dengan omongan orang lain yang membandingkan pencapaian kita dengan pencapaian orang lain tanpa mengetahui bagaimana kita memulai dan berproses serta kesulitan apa saja yang kita hadapi, namun itu semua bukanlah jawaban dari permasalahan kita tetapi itu bisa jadi cambukan untuk diri kita untuk tetap terus berproses menjadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya karena sebuah kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan kita namun itu merupakan pelajaran yang bisa kita petik dan masih ada waktu sebanyak 365 hari untuk kita berproses seperti pesawat kertas 365 hari.
Mengenal Helikopter Parenting Dan Dampaknya Pada Anak
Karya : Diah Ayu Praharani
KADER IMM BPP
Anak merupakan anugerah terbesar yang Allah SWT berikan kepada setiap orang tua. Suksesnya seorang anak merupakan kesuksesan dan Kebahagiaan bagi orang tua, namun sebaliknya kegagalan seorang anak merupakan kepedihan tersendiri bagi orang tua. Oleh karena itu, setiap orang tua pasti mengharapkan yang terbaik bagi anak-anak mereka, tak jarang bagi mereka untuk melakukan berbagai cara dalam melakukan perlindungan ataupun pendidikan untuk mencapai tujuan mereka tersebut. Namun tanpa mereka sadari hal tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental atau psikologis anak-anak tersebut. Kegiatan pola asuh yang dilakukan oleh orang tua ini biasa disebut dengan helikopter parenting.
Helikopter Parenting atau biasa dikenal dengan overprotective parenting merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang tua secara sengaja maupun tidak disengaja dalam melakukan pengawasan, perlindungan, maupun pendidikan secara menyeluruh dan sesuai kehendak orang tua dengan tujuan kebahagiaan anak dimasa depan namun tidak memikirkan perasaan sang anak. Pola asuh helikopter parenting ditujukan kepada orang tua yang terlalu terlibat dan terlalu protektif. Orang tua dengan pola asuh ini cenderung berkomunikasi kepada anak-anak mereka secara terus menerus, serta turut campur tangan dalam urusan dan kegiatan anak-anak mereka (Odenwaller, Butterfield dan Weber, 2014 dalam Arwing dkk, 2022).
Istilah helikopter parenting pertama kali dikenal pada tahun 1890 yang dikembangkan oleh Fay and Cline. Ibarat helikopter yang terbang diatas kepala anak dan mengitarinya, orang tua seakan-akan berputar-putar di atas anak-anak mereka dan menjadi terlalu terlibat dalam kehidupan sang anak. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir kegagalan yang akan dialami seorang anak kedepannya. Orangtua selalu mengawasi kegiatan yang dilakukan anak-anak mereka secara keseluruhan dan memberikan peraturan-peraturan yang harus dijalani oleh anak-anak setiap harinya tanpa memikirkan perasaan anak. Orang tua senantiasa merasa cemas dan takut ketika membiarkan anak mereka lepas dari pengawasannya. Oleh karena itu, orang tua dengan model pengasuhan helikopter parenting ini selalu mencampuri seluruh urusan anak dan mengatur segala kegiatan yang dilakukan anak. Meskipun orang tua menerapkan pola asuh ini dengan niat baik namun hal ini dapat memicu ketidakmampuan seorang anak dalam mengambil sikap terhadap suatu keadaan. Pola asuh helikopter parenting ini memiliki bentuk pola asuh yang memiliki ciri-ciri kesamaan dengan pola asuh otoriter karena dalam helikopter parenting orang tua selalu ikut campur terhadap urusan anak sekecil apapun. Sedangkan dalam pola asuh otoriter parenting orang tua cenderung memberikan peraturan-peraturan yang ketat yang akan anak patuhi dan memberikan hukuman jika anak tidak mematuhi peraturan tersebut, sedangkan dalam proses penghukuman tersebut orang tua tidak menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada anak tentang kesalahan yang dilakukannya. Namun orang tua dengan pola asuh helikopter parenting ini lebih menekan anak dan tidak membiarkan anak melakukan suatu tindakan tanpa adanya pengawasan secara ketat oleh orang tua diluar batas wewenang orang tua pada umumnya. Orang tua dengan pola asuh helikopter parenting ini memiliki dapat ditandai dengan adanya sifat yang terlalu mengkhawatirkan keadaan anak, tidak memberikan kepercayaan terhadap anak dalam mengambil keputusan, selalu menuntut kesempurnaan terhadap anak mereka, tidak akan melepaskan anaknya tanpa adanya pengawasan secara intens, dan menghambat kemandirian sangat anak. Biasanya orang tua menerapkan pola asuh helikopter parenting karena didasari oleh sikap cemas yang terlalu berlebihan, adanya rasa takut jika melepas anak tanpa pengawasannya, kasih sayang yang berlebihan, trauma yang dialami orang tua dimasa lalu dan tuntutan lingkungan dimana orang tua tersebut tinggal. Bahkan dalam suatu penelitian menyebutkan bahwa pendidikanlah yang menjadi faktor terbesar dalam pembentukan pola asuh helikopter parenting ini dimana hasil korelasi dihitung menggunakan rumus eta (n), menghasilkan hubungan eta antara tingkat pendidikan dengan adanya pola asuh helicopter parenting adalah sebesar 0,443. Dimana angka tersebut menyebutkan bahwa hubungan antara pendidikan dan pola asuh ini adalah berbanding lurus artinya semakin tinggi pendidikan orang tua maka besar kemungkinan terjadinya pola asuh helikopter parenting menjadi semakin besar dalam kehidupan sang anak (Khairunnisa & Trihandayani, 2018; Lemoyne & Buchanan, 2011 dalam Josephine dkk, 2020).
Meskipun pola asuh ini dilandasi dengan niat baik orang tua namun akan berakibat buruk terhadap perkembangan anak nantinya. Anak tidak dapat terbiasa mandiri dan selalu bergantung pada orang tua. Karena di waktu kecil anak selalu mendapatkan bantuan secara terus menerus dari orang tua. Bahkan orang tua yang overprotective dapat menyebabkan anak kehilangan hak otonomi atas dirinya. Rasa perlindungan dan pengawasan yang berlebihan dari orang tua akan menjadikan anak memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap lingkungan disekitarnya terutama untuk orang tuanya. Hal ini biasa terjadi terhadap anak tunggal yang mana orang tua menginginkan anak berhasil dan tidak mengalami kegagalan dalam hidupnya. Dan akhirnya yang terjadi pada anak adalah anak menjadi tidak mandiri dan ketergantungan. Khamim (2021) mengatakan Perlindungan yang dilakukan secara berlebihan oleh orang tua pada anak dapat membuat anak akan merasa terkekang, bosan dan emosi. Karena terkadang anak juga memiliki keinginan untuk lepas dari dominasi orang tuanya dan dapat belajar secara mandiri.
Pengaruh negatif dari pola asuh helikopter parenting yang diterima oleh anak diantaranya anak menjadi tidak mandiri, tidak mampu dalam mengambil keputusan dan tidak memiliki kepercayaan diri. Selain itu, orang tua yang terlalu ikut campur secara berlebihan memungkinkan terjadinya ketergantungan pada anak yang akan menghambat perkembangan kemampuan anak dalam hal pemecahan masalah anak secara mandiri. Dalam pola asuh ini orang tua mengarahkan anak kearah yang benar menurutnya dan selalu membantu anak-anak mereka untuk menggapai prestasi-prestasi sebagai penunjang karir mereka di masa depan. Meskipun dalam hal ini anak tidak menyukai sikap orang tua mereka anak-anak cenderung mengalah, menghindar, memendam, dan melakukan hal-hal yang anak-anak lakukan secara diam-diam. Hal ini sejalan dengan adanya paham Konfusianisme dimana anak disuruh mengesampingkan emosi mereka dan selalu bertindak sesuai kehendak orang tua. Hal ini yang menjadi faktor bagi anak untuk melakukan suatu tindakan secara diam-diam dan terbiasa berbohong kepada kedua orang tuanya agar hasrat atau keinginan menjadi terwujud. Bahkan hal ini juga dapat berdampak negatif dan terus berlanjut bahkan ketika anak mencapai usia akhir remaja dimana anak yang seharusnya sudah dapat mengatur kehidupannya sendiri dan akan mempersiapkan dirinya untuk dapat menjaga anak orang lain dalam ranah pernikahan namun karena pola asuh ini anak cenderung tidak dapat lepas dari kedua orang tua.
Sebagai orang tua seharusnya kita lebih menghindari hal-hal yang dapat merugikan anak kedepannya. Meskipun orang tua melakukan suatu tindakan demi kebahagiaan anak tersebut kedepannya namun disisi lain orang tua tidak boleh mengesampingkan pendapat dan perasaan sang anak. Setiap anak pasti mengharapkan dirinya untuk dapat mengeksplorasi apapun yang ada disekitarnya, mengemukakan pendapat dan perasaan yang anak miliki. Oleh karena itu orang tua harus mendukung dan menghargai anak, dan mengakui kemampuan anak sekecil apapun. Karena dengan adanya pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak sekecil apapun, akan memberikan kesempatan kepada anak untuk lebih berinovasi dan berkreasi dan memberikan kesempatan bagi anak untuk tidak selalu bergantung kepada orang tua. Dengan menerapkan pola asuh orang tua secara tidak langsung mendidik dan memberikan kebebasan yang bertanggung jawab pada anak. Karena dengan memiliki kebebasan yang bertanggung jawab, anak akan mampu mengembangkan bakat yang dimilikinya dengan baik. Terkadang orang tua dapat bersikap tegas terhadap anak dan menerapkan reward and punishment namun orang tua juga harus menjelaskan dimana letak kesalahan anak tanpa merusak psikologis anak tersebut.
Syamaun, 2012 (dalam Fadhilah dkk, 2019) mengemukakan bahwa “ciri tipe pola asuh yang baik adalah menerima, responsif, terbuka terhadap anak, dan mengajarkan kepada anak untuk meningkatkan disiplin, jujur dan ikhlas dalam diri anak agar dapat menghadapi berbagai masalah yang akan ditemuinya, memberikan penghargaan positif atas hal baik yang anak lakukan dan mengajarkan tanggung jawab. Hal ini dilakukan agar anak dapat bersikap adil, tidak cepat menyalahkan orang lain, memiliki kasih sayang dan mudah memaafkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, helikopter parenting ini merupakan salah satu pola asuh yang dilakukan orang tua agar anaknya dapat terlindungi dan mengalami kesuksesan tanpa kendala di masa depan anak tersebut. Nmun alih-alih dapat membahagiakan anaknya pola asuh ini justru dapat berdampak buruk terhadap perkembangan yang akan anak alami seperti menurunkan rasa percaya diri anak dan kemandiriannya, menyebabkan anak tidak dapat memahami dirinya sendiri, seperti dalam hal pengambilan keputusan dan masih banyak dampak lainnya. Oleh karena itu sebagai orang tua hendaknya lebih memahami perasaan sang anak agar nantinya anak dapat memahami perilakunya juga.
Karya : Anni Sholihatun Nisa’
KADER IMM BPP
Guru memiliki tugas dan peranan yang sangat penting dalam menciptakan generasi penerus yang berkualitas secara intelektual sekaligus ber-akhlaqul karimah. Tampaknya penyebab semua itu terletak pada pola asuh keluarga, pengaruh pergaulan teman sebaya, dan dampak negatif kemajuan teknologi. Dahulu saat perkembangan komunikasi dan teknologi belum seperti sekarang ini, konsentrasi siswa menyimak materi pelajaran yang disampaikan guru tergolong baik. Mereka bisa fokus duduk dan belajar. Begitu pun dengan sikap dan perilaku serta saling menghormati dan menghargai teman lain sangat dijunjung tinggi. Namun kini, guru tak lagi sepenuhnya menjadi pusat perhatian siswa. Berselancar di dunia maya, berinteraksi dengan teman yang jauh entah di mana, adalah hal yang lebih menarik dan menantang untuk mereka lakukan. Dari sinilah tanggung jawab menanti para guru sebagai pendidik untuk kembali mampu digugu lan ditiru murid. Dikutip dari buku Aplikasi Ilmu Psikologi Positif, guru inspiratif adalah guru yang memberikan stimulasi mental kepada siswa-siswanya.
Diharapkan dengan stimulasi mental yang diberikan tersebut, memberikan dampak yang kuat terhadap pemahaman siswa karena banyaknya emosi positif yang mereka rasakan saat pembelajaran. Banyak buku cetak atau informasi dari media online sebagai referensi menjadi guru inspiratif. Guru inspiratif harus bisa menjadi sosok terdepan dalam memberikan semangat dan motivasi kepada siswanya agar mereka dapat mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki. Karakter tersebut memiliki sikap sabar, ramah, murah senyum, dan mudah bersosialisasi dengan siswanya. Siswa yang memiliki beragam sifat dan keunikannya masing-masing tentu menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru. Siswa dengan sifat introvert dan rendah diri, cenderung menarik diri dari pergaulan dan sering mendapat bullying dari temannya. Seorang guru harus peka dengan keadaan ini, dengan memberikan semangat, motivasi kepada siswa tersebut agar bisa percaya diri kembali.
Karakter kedua yang harus dimiliki guru inspiratif adalah menunjukkan sikap tekun beribadah. Kecintaan kita pada Tuhan, kita tuangkan pada aktivitas ibadah yang kita lakukan sehari-hari. Siswa akan termotivasi melakukan hal yang sama karena melihat contoh yang dilakukan gurunya. Terakhir, seorang guru harus bersikap jujur. Kejujuran adalah hal yang harus dibiasakan, tertuang dalam tutur kata sehari-hari. Mengatakan hal yang sebenarnya meskipun itu pahit adalah lebih baik daripada terlihat baik namun tidak sesuai kenyataan. Termasuk juga seorang guru dalam menilai, memberi masukan, atau menjelaskan sesuatu kepada siswanya. Ketiga hal di atas, bisa dilakukan seorang guru dan perlu dicoba untuk mewujudkan cita-cita menjadi seorang guru inspiratif bagi siswanya. Modal utama untuk melakukan semua itu adalah niat atau tekad yang kuat dari dalam diri seorang guru. Dilandaskan sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memberikan manfaat kepada orang lain sehingga menambah semangat dalam meningkatkan kualitas diri. Sejatinya guru ada untuk menjadi panutan muridnya, digugu lan ditiru sehingga mutlak guru harus memiliki karakter kuat agar mampu menjadi inspirator semua siswanya
Sahabat adalah Inspirasiku
Karya : Dita Deviana Rachmawati
KADER IMM BPP
Mendengar kata inspirasi, pasti banyak hal dalam benak kita yang bisa menjadi inspirasi. Bahkan, banyak tokoh-tokoh dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti saat ini yang bisa kita jadikan inspirasi. Namun, dari sekian banyaknya tokoh, ada banyak orang-orang terdekat saya yang dapat menginspirasi saya. Salah satu sosok yang menginspirasi saya tersebut adalah sahabat saya. Sahabat saya ini adalah seorang perempuan yang pernah saya temui dalam satu kelas dan sekolah ketika SD. Meskipun setelah lulus SD, kita tidak dalam satu lembaga pendidikan yang sama, namun kita masih saling support satu sama lain dan berjuang bersama dalam menempuh pendidikan hingga saat ini. Walaupun komunikasi kita sudah tidak sesering dulu, tapi dia selalu punya cara untuk tetap mengirimkan kabar, baik mengirim dengan chat di sosial media maupun surat. Melalui surat, ia menuangkan tulisan-tulisan dengan berbagai hal, ada mengucapan selamat ulang tahun, curhat-curhat, dan lain-lain.
Adapun salah satu tulisan yang ia tulis dalam surat, “Betapa banyaknya kepalsuan di dunia ini. Betapa banyak mulut manis yang menyelipkan pisau dalam setiap kalimatnya dan bersiap menusuk kita dari belakang. Berhati-hatilah dengan mereka yang gemar menjilat, karena sahabat sejati bukanlah ia yang bermulut manis dihadapan kita. Ia adalah seseorang yang berkata jujur seburuk apapun kenyataan agar kita tidak lupa diri. Sahabat, bukanlah ia yang hanya datang saat kita berbangga hati. Ia adalah seseorang yang tak kan pergi meski dunia memusuhi kita. Tertawa bersama dan menangis bersama. Walaupun kesalahpahaman pernah mendera, kita akan kembali saling menepuk pundak serta senyum di wajah. Aku percaya bahwa Allah SWT akan selalu menjaga persahabatan sejati yang sama-sama berjuang fii sabilillah. Pada akhirnya, kita semua akan tumbuh dewasa dan tugas kita adalah memperjuangkannya. So, Making good memories, enjoy ur new journey”, tulisnya.
Pesan-pesan yang ia tulis membuat saya memiliki pandangan bahwa tidak semua orang yang hadir dalam hidup kita akan pergi dan menghilang begitu saja. Tapi ada juga seseorang yang memilih untuk tetap berada di samping kita, meskipun tidak sedekat dulu yang setiap hari bisa ketemu. Ia hadir dan tetap mendukung saya untuk membuat suatu pengalaman yang baik dalam setiap episode perjalanan kehidupan yang saya jalani. Selain itu, ia juga mengingatkan saya untuk berhati-hati dan tidak boleh terlena dengan dunia yang penuh kejutan ini. Karena sesuatu yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah, begitu pun sebaliknya. Kadang, kita secara ngga sadar melakukan sesuatu yang dapat menginspirasi orang. Kita melakukan sesuatu hal yang mungkin kita anggap sepele tapi bagi orang lain itu bukan hal yang sepele.
Pertemuan dan pembicaraan dengan sahabat saya ini adalah sesuatu hal yang selalu saya nanti setiap tahunnya. Kenapa? Karena dia selalu punya cerita menarik, kita bisa saling berbagi kisah perjalanan hidup masing-masing yang pada akhirnya saling memberi inspirasi, motivasi, semangat untuk menguatkan hati yang hampir lemah. Sahabat, kamu adalah inspirasiku, saya berharap bahwa kebersamaan kita akan terus terjalin hingga maut yang akan memisahkan. Kita bisa terus melangkah bersama menggapai cita masing-masing, semoga segala kebaikan dan keberuntungan selalu menyertai kita, aamiin. Terima kasih, Sahabat.
Karya : Musfirah Adira
KADER IMM BPP
Dalam bulan ramadhan yang penuh keberkahan ini timbul rasa empati para alumni MAN ALOR 2017. Keberkahan yang ingin diraih dengan salah satu aksi jelang ngabuburit, alumni MAN ALOR angkatan 2017 dengan kompka membagikan takjil gratis kepada masyarakat yang melintas kawasan pertokoan/pelabuhan (Kalabahi,08/04/23). Alhamdulillah walaupun belum banyak yang bisa diberikan oleh alumni tetapi dengan melihat antusiasme dan senyuman dari masyarakat yang mendapatkan takjil kami semua ikut bahagia karena dikesempatan ramadhan kali ini bisa saling berbagi. Harapan kedepannya semoga benih-benih kebaikan ini terus ditanamkan oleh alumni MAN ALOR angkatan 2017 agar bisa terus tumbuh berkembang menjadi lebih besar tidak hanya di dalam bulan ramadhan saja, tetapi juga di kegiatan-kegiatan positif lainnya.
Karya : Nur Maziya
KADER IMM BPP
Pertama kalinya saya melihat sebuah kartun pada zaman saya masih kecil sangat teringat dengan tokoh utama Naruto episode pertama yang saya ingat adalah yang dimana Naruto kecil yang hidup sendirian sangat perlu adanya perhatian dari orang tua mencuri perhatian agar di perhatikan oleh warga sekitar dan pada saat itu respon warga disekitar malah menolak dan membenci Naruto. Warga membenci Naruto karena sejarah yang ada pada saat itu adalah keluarnya sosok monster yng di kenal sebagai kyubi muncul dan mengahancurka desa Konoha yang aman kyubi adalah segel dari ibu naroti ayng terlepas pada saat itu dan di hentikannya kyubi di segel menjadi dua bagian yaitu pada ayah Naruto minato kemudian bagian utamanya pada tubuh Naruto yang masih bayi saat itu. Sehingga ketiak Naruto yang selamat menjadi yang disalahkan adalah Naruto penyebabnya. Dibalik kejadian tersebut Naruto tidak pernh menyerah walaupun dia dikucilkan dan sangat dibenci oleh warga sekitar dan Naruto bertekat pada suatu saat nantinya Naruto akan diakui oleh masyarakat sekitar dengan perjuangan Naruto walaupun pada awalnya Naruto dibenci dan dikucilkan oleh warga Konoha.
Berdasarkan yang saya lihat dan saya tulis diatas mengajarkan saya untuk tidak menyianyiakan waktu dan bersyukur masih ada orang tua yang memberi perhatian dan kasih sayangnya kepada saya, bukan hanya jangan menyainyiakan waktu saja dan bersyukur masih diberi kebahagiaan yang melimpah pada anime Naruto disana diajarkan akan bersungguh sungguh akan suatuhal jika diakaitan dengan agama saya yaitu islam, teringat dengan kata Mutiara yaitu “manjadda wajada siapa yang artinya bersungguh-sungguh dapatlah ia” dari pengertian tersebut menjelaskan bahwa bersungguh sungguh bukan hanya untuk meraih hal duniawi semata melainkan manabung akan hal yang akan dibawa pada akhirat kelak. Ketika bersungguh sungguh itu akan membuahkan hasil yang sangat manis walaupun pada walanya ketika kita meniatkan untuk bersungguh sungguh untuk suatu apapun yang ingin diraih itu ma syaa Allah sungguh berat untuk petamakali meniatkan godaat dan rintangan sangatlah berat ketika tidak diniatkan dengan sempurna.
Jadi yang bisa saya ambil dari dan yang paling saya kagumi dari karakter Naruto adalah kegigihannya dalam mencapai sesuatu dengan tersenyum lebar membuktikan bahwa dia bisa melakukannya dan menaklukan warga desa Konoha agar mengakui dirinya bahwa dirinya tidak berbahaya. Dan disisilain saya harus bisa seperti Naruto denagn kegigihannya saya harus bisa mencapai dan menjalankan hidup yang penuh rintangan, ujian, cobaan, dan godaan yang ada semua itu harus di lewati dengan niat dan keteguhan kegigihan yang membara agar tercapainya cita-cita yang diinginkan dan supaya saya lebih baik lagi kedepannya dan jangan lupa untuk tetap bersyukur dan tersenyum untuk melewati rintangan yang sulit bagi didri saya.
Waspada!! Kasus Bullying bisa Mematikan.
Karya : Putri Septiana
KADER IMM BPP
Bullying dapat dikatakan sebagai perilaku penindasan. Penindasan yang terjadi biasanya antara Individu yang merasa kuat dengan Individu yang dirasa lemah. Bullying juga dijumpai antara kelompok yang merasa kuat dengan kelompok yang dirasa lemah. Kasus Bullying ini dapat terjadi pada semua kalangan baik anak anak, Remaja bahkan pada kalangan Ibu ibu maupun bapak bapak.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya Bullying, Salah satu faktornya yaitu ada perasaan tidak suka pada salah satu pihak, atau pada salah satu pihak terdapat kekurangan sehingga menjadi bahan ejekan. Bullying tidak selalu tentang Fisik, penindasan lewat ucapan itupun termasuk dalam bullying.
Korban Bullying biasanya merasa lemah dan tidak punya power untuk membalas, sehingga setiap hari korban diperlakukan dengan penindasan dan hal itu biasanya dilakukan secara berkelanjutan. Selain itu, Menurut Putra, dkk (2022) perilaku bullying ini dapat terjadi karena ada penyebab yang kompleks seperti komunikasi orang tua dengan anak yang kurang, cara didik orang tua dengan anak yang kurang baik, penerimaan terhadap lingkungan yang kurang, serta faktor sosial pun sangat berpengaruh terhadap kejadian bullying tersebut.
Perilaku bullying memang beragam, bisa berawal dari tatapan tidak suka, ujaran ujaran kebencian dan klimaksnya pada kasus bullying ini yaitu dapat merusak karakter. Banyak korban dari kasus bullying yang tidak tahan untuk mengahadapi kasus bullying ini, seperti yang dikutip dalam web Kompas Tv di tulis bahwa siswa MTS N di kotamobagu di sulawesi Utara di bully di sekolahnya sehingga menyebabkan siswa tersebut meninggal.
Pada kasus tersebut, mirisnya pihak sekolah menyatakan ketidaktahuan akan hal ini. Maka dari itu kasus bullying ini sangat mengkhawatirkan, setelah kejadian banyak kasus merenggut nyawa seharusnya pihak pihak disekolah dan pemerintah tegas terhadap kasus bullying. Indonesia yang digadang gadang akan mencapai Indoensia Emas di tahun 2045 akan sirna jika karakter bangsanya dirusak oleh kasus kasus tak beradab.
Tidak hanya dikalangan remaja dan anak sekolah, di masyarakatpun kasus ini marak terjadi, hal ini harus menjadi PR bagi negara bagaimana untuk menumbuhkan masyarakat yang tidak mudah melakukan penindasan.
PENERAPAN CULTURE LITERATION PADA ANAK
Karya : Tanaya Qatrunada Rutriningtyas
KADER IMM BPP
Culture Literation atau yang biasa kita sebut budaya literasi merupakan kegiatan membaca, menulis ataupun keterampilan lain guna sebagai melestarikan dan menjaga budaya literasi kita agar tidak terciptanya perilaku malas berliterasi dan tertingal oleh perkembangan zaman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ada tiga pengertian yang dapat diartikan dari literasi tersebut. Pertama, literasi ialah kemampuan menulis dan membaca. Kedua, pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu. Ketiga, kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
Penerapan budaya literasi pada anak sangat berkaitan erat dengan tumbuh kembang anak (Warmoto, 2017) itu sendiri. Perkembangan kemampuan berbahasa pada anak akan semakin bertambah dengan adanya budaya literasi. Apalagi khususnya pada anak-anak usia TK-SD dimana anak harus mampu memahami bahasa dan menyampaikan bahasa serta dapat menambah ilmu pengetahuannya tentang berliterasi secara manual maupun digital. Dari berliterasi tersebut, anak akan belajar banyak hal. Anak-anak yang terbiasa dikenalkan dengan dunia literasi juga akan memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik di lingkungannya serta dapat melatih tulisan, menambah kosa kata dan meningkatkan konsentrasi anak.
Penerapan Culture Literation atau budaya literasi pada anak dapat dimulai dengan membiasakan anak untuk membaca. Subiyantoro, (2012) mengemukakan bahwa membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar disarankan untuk membaca. Suyadi (2010) mengemukakan bahwa anak-anak mengembangkan kemampuan membaca dengan cara yang sangat menakjubkan. Singowidjojo (2013), berpendapat bahwa kemampuan membaca sudah dapat diajarkan pada balita, dan bahkan akan jauh lebih efektif daripada sudah memasuki usia 6 tahun. Anak-anak dapat membaca sebuah akata ketika mereka berusia satu tahun, sebuah kalimat ketika berusia dua tahun dan merekapun sangat menyukainya.
Selain kemampuan membaca, kemampuan menulispun juga sangat penting diajarkan kepada anak. Abidin (2015) menulis adalah sebuah proses berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dan pembacanya. Dengan perkataan lain bahwa menulis merupakan segenap kegiatan seseorang mengungkapan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pemabaca untuk dipahami. Suyadi (2010) menulis merupakan tahap akhir dari kemampuan literacy. Morrison (2012) mengemukakan bahwa proses membaca dan menulis pada anak usia dini dipandang sebagai proses alami. Dari berbagai pendapat yang dikemukakan mengandung arti bahwa kemampuan menulis dapat menjadi bagian dari literasi dimana anak akan berfikir dan dapat membaca apa yang ditulis dengan banyaknya berlatih dan dilakukan secara berulang.
Pengembangan budaya literasi juga dapat berupa digital dimana anak diajarkan untuk menggunakan teknologi digital. Tujuannya ialah untuk mengenalkan anak pada dunia teknologi agar anak tidak tertinggal dan beradaptai pada perkembangan zaman dan juga dapat melek teknologi. Namun, penggunaan teknologi pada anak juga harus dalam batas wajar dan dengan pengawasan. Karena diusia anak-anak tidak baik juga untuk menggunakan teknologi secara berlebihan karena akan menyebabkan kecanduan apalagi pada gadget. Sebaiknya ada Batasan khusus pada anak untuk kita mengajarkan literasi digital.
Jadi, penerapan culture literation atau budaya literasi pada anak sangatlah penting di era digital sekarang ini. Anak akan dapat memunculkan minat berliterasi serta berpikir kritis. Apalagi pada saat ini yang budaya literasinya masih sangat minim. Maka dari itu, langkah awal penerapan literasi bagusnya sedari kecil yaitu pada anak-anak karena akan memberikan kebiasaan positif bagi anak tersebut. Pengenalan literasi akan sangat membantu anak dalam proses pembelajarannya. Dimana anak akan sangat menikmati setiap perubahan dalam hidupnya.
Karya : Siti Nur Fadhilah
KADER IMM BPP
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan kata yang sudah tidak asing didengar bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah seluruh Indonesia bahkan dunia. IMM merupakan organisasi islam di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah. Memiliki Dasar Tri Kompetensi yang terdiri atas religiusitas, intelektualitas, dan humanis menjadikan IMM sebagai organisasi yang tidak hanya menciptakan kader berkapasitas dalam segi agama, melainkan unggul dalam segi keilmuan dan kemasyarakatan ada dan tertanam dalam jiwa spirit kader persyarikatan atau sering kita sebut sebagai IMM. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) akan membimbing kader agar mampu berperan aktif dan kritis terhadap berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat baik dalam segi agama, sosial, bahkan intelektual (Pendidikan).
Dalam Dunia Pendidikan, spirit intelektual telah menjadi nyawa bagi seorang kader persyarikatan. Kader persyarikatan adalah seorang intelektual yang perwujudannya tidak cukup punya pendidikan saja melainkan ada buah yang terlihat. Dengan ber-IMM sejatinya bukan tentang berdakwah untuk diri sendiri melainkan juga untuk orang lain. Manusia sebagai pengabdi Ilahiyah dan intelektual masa kini harus mulai memperjuangkan pendidikan yang tidak hanya bersifat Semi Komersial saja, namun pendidikan yang mencerdaskan masyarakat demi terwujudnya masyarakat bebas dan menyeluruh. Karena, Seorang intelektual tidak hanya mengedepankan nalar pikir ataupun nalar wahyu dan keimanan.
Dalam buku berjudul Manifesto Gerakan Intelektual Profetik karya Halim Sani menjelaskan jika seorang intelektual harus memiliki kesadaran akan diri, alam, dan Tuhan (Allah Swt) dengan menisbatkan semua potensi yang dimiliki sebagai pengabdian untuk kemanusiaan dan dijiwai dalam segala dimensi kehidupan sebagai upaya beribadah kepada Allah Swt. Ungkapan dalam buku tersebut mampu menjadi cermin atau refleksi perspektif spirit ber-IMM dimana berorganisasi dalam persyarikatan seperti Muhammadiyah yang memiliki berbagai ikatan organisasi otonom, contohnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) atau Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) isinya tidak hanya sebatas berdakwah untuk diri sendiri melainkan juga untuk orang lain.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi islam memiliki peran dan tanggung jawab sosial yang besar dalam memainkan arah rekayasa perubahan menuju pembangunan yang progresif bagi bangsa, terutama dalam hal intelektual di bidang Pendidikan. Sejalan dengan penggalan semboyan di dalam IMM yaitu “Unggul dalam Intelektual” telah menjadi tanda jika kader IMM harus siap untuk mengamalkan segala ilmu dan keterampilan yang dimilikinya sebagai wujud pengabdian diri jika kader mampu membawa kemanfaatan bagi manusia lainnya. Jadi, kader IMM dengan nyawa intelektualitas sudah selayaknya membawa orang-orang disekitarnya untuk bebas dari belenggu kebodohan. Kebodohan sudah sepatutnya menjadi musuh bagi para kader Intelektual. Sehingga, kebodohan itu harus segera dibasmi melalui peran kader dengan memanfaatkan dan memasifkan gerakan intelektual seperti diskusi, pengajaran, ataupun dakwah.
Agung dalam moral, unggul dalam intelektual merupakan slogan yang layak diterapkan oleh para kader IMM. Karena dengan gelar mahasiswa, para kader tidak bisa hanya bilang tidak. Kader akan dituntut untuk mampu keluar dari kurungan kegiatan dunia mahasiswa biasa, serba normatif tanpa kreatifitas. Kader IMM tidak cukup hanya aktif di kelas, setiap kader akan didorong untuk menyeimbangkan kualitasnya dengan aktivitas diluar kelas. Mencoba menuangkan skill dan keterampilan untuk negeri, dimulai dari lingkungan sekitar dan berdampak pada perkembangan kemajuan bangsa salah satunya dalam segi dunia pendidikan.
Dalam ber intelektualitas, kader persyarikatan atau IMM dapat menyalurkan ide dan gagasan terkait bagaimana seharusnya seorang kader IMM dapat memaksimalkan dan bertanggungjawab dalam mengemban amanah yang diembannya dan dalam melaksanakan peran di tengah-tengah dinamika kebangsaan yang demikian kompleks. Jika seorang kader berintelektual baik, maka otomatis organisasi dan kondisi sosial lingkungan juga akan berjalan dengan baik. Sebab, melalui ilmu-ilmu yang telah dipelajari dan diperdalam dapat membuat seorang kader IMM bertindak dan mampu meminimalisir kesalahan yang tak terduga ketika menjalankan tidakan yang dilakukan. Oleh karena itu, hadirnya kader persyarikatan (IMM) ditengah masyarakat diharapkan dapat memberikan saran-saran segar, dimana kesegaran tersebut mampu memajukan organisasi persyarikatan itu sendiri tetapi ikut andil dalam memajukan berbagai aktivitas sosial masyarakat bangsa dimasa depan nanti.
Pendidikan merupakan sumber dari segala sumber kemajuan suatu bangsa, karena dengan melalui pendidikan, kualitas sumber daya manusia suatu bangsa dapat ditingkatkan. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat bernilai bagi peningkatan kualitas bangsa Indonesia. Sejalan dengan apa yang telah diungkapkan oleh KH. Ahmad Dahlan selaku pendiri persyarikatan Muhammadiyah. Beliau beranggapan jika pendidikan adalah sumber kemajuan bangsa Indonesia. Tidak ada suatu negara maju di dunia ini yang tidak menitikberatkan sektor pendidikan dalam membangun negara dan bangsanya. Berbagai negara maju telah membuktikan bahwa pendidikan mempunyai kontribusi yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas bangsa. Pendidikan merupakan sumber dari segala sumber kemajuan suatu bangsa, karena dengan melalui pendidikan. Maka kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa dapat ditingkatkan.
Sumber daya manusia merupakan aset utama dalam membangun suatu bangsa, tak terkecuali bagi bangsa Indonesia. Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya modal serta teknologi yang semakin canggih tetap tidak akan memiliki kontribusi bernilai tambah, tanpa adanya dukungan dari sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan kontribusi pendidikan terhadap peningkatan kualitas bangsa Indonesia dapat dimulai dari kontribusi semua warga Indonesia. Semua itu dapat melalui berbagai bentuk dan salah satunya adalah melalui organisasi Persyarikatan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Memiliki Spirit berorganisasi serta nyawa intelektual sudah seharusnya IMM mampu berkontribusi menumbuhkan berbagai sektor sosial masyarakat, salah satunya pendidikan.
Karya : Suci Victoria Anwar Rini
KADER IMM BPP
Dalam hal ini saya masih dalam tahapan belajar untuk menulis sebuah cerita, menulis opini, bahkan menulis sebuah novel yang ingin saya bagikan dalam sebuah aplikasi novel online. Dalam membuat opini ini bahkan saya masih belum runut, belum urut untuk menulis sebuah opini.
Saya akan menulis opini dengan judul Guru yang harus menjadi inspirasi dengan menulis.
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptkan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara atau kata bahasa indonesia yang baik. Media biasa nya dilakukan menggunakan alat media seperti kertas, media aplikasi penulis novel online, dan media lain lainnya. Menulis bisa dilakukan untuk menumpahkan rasa kesedihan, dan kebahagiaan yag di alami oleh penulis dengan menulis ia juga bisa menceritakan pengalaman pribadi, sebuah khayalan ataupun hal lainnya.
Seorang guru yang baik harus bisa menginspirasi sebuah harapan imajinasi dan harus bisa membuat para siswa menanamkan kencintaan untuk belajar. Sebagai guru berfungsi untuk mengajarkan para siswa nya untuk memahami materi yang harus dipelajarin untuk para siswa. Semua memiliki proses untuk perjuangan yang akan di capainya, tidak ada keberhasilan yang instan untuk mencapai sebuah tujuan. Perjuangan seorang guru itu hanya tidak sekedar menjadi sebuah guru yang biasa tetapi menjadi guru yang bintang dan guru yang emas bagi siswa nya serta teman teman sejawatnya, seorang guru yang bintang atau guru yang emas yaitu guru yang mampu menjadi motivasi, serta inspirasi bagi siswa dan teman teman sejawatnya.
Berkarya dalam tulisan tidak akan mungkin bisa dilakukannya jika dalam diri masih mempunyai rasa tidak percaya diri, pemalu, serta masih ragu ragu dalam menulis karya, dengan menanamkan rasa percaya diri maka hambatan hambatan tersebut akan sedikit demi sedikit terkikis sehingga sebuah kepercayaan diri lahir dan tertanam di hati kita.
Lalu kemudian jika kita ingin menulis sebuah karya dan mengalami kesulitan dalam menemukan ide maka kita dapat membaca agar menemukan solusi yang di alaminya, membaca adalah proses awal agar mengetahui sebuah kehidupan. Sebagai seorang guru bisa memotivasi dalam siswa, teman teman lainnya agar menanamkan rasa kecintaan dalam belajar suatu hal baru.
Karya : Tri Yuliasih
KADER IMM BPP
Akhir-akhir ini banyak bermunculan video kampus yang memamerkan mahasiswa-mahasiswanya yang masuk kriteria “cantik-ganteng” versi admin Tiktok kampus. Entah darimana pelopor postingan video viral mahasiswa “cantik-ganteng” versi admin yang katanya sebagai media “iklan kampus” ini, tetapi ada sesuatu yang mengganjal penulis terkait konten iklan tersebut. Sebelumnya, disini penulis bukanlah manusia yang ahli dalam merangkai kata, penulis hanya sedang belajar mengungkapkan pendapat penulis berdasarkan penelitian sederhana yang penulis lakukan terkait fenomena ini. Mari kita coba pahami kata demi kata.
Iklan menurut KBBI adalah pesan atau berita yang bertujuan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang/jasa yang ditawarkan. Dalam dunia kampus (perguruan tinggi), iklan sangat penting untuk meningkatkan brand awareness subjek (siswa SMA sederajat) yang mengamati. Namun, perlu diperhatikan kembali apa yang menjadi konten dari iklan tersebut. Sebagai contoh adalah postingan dari akun tiktok resmi PMB UAD. Postingan video the gerlies and the boys, dan postingan lain yang memamerkan paras mahasiswa-mahasiswi tersebut sekilas tidak ada yang perlu dikritisi, bahkan mungkin terkesan lebih menarik karena mungkin mengikuti trend. Namun, tidak adakah yang merasa aneh dari “iklan” kampus tersebut?
Dari iklan kampus atau postingan tersebut ada beberapa hal yang ingin penulis utarakan.
Sisi Positif
Iklan kampus yang dibuat oleh team creative PMB UAD menarik karena tidak ketinggalan trend, sehingga tidak membosankan.
Dari postingan tersebut nampak admin PMB UAD hendak memperkenalkan mengenai fasilitas kampus, salah satunya adalah mobil listrik karya mahasiswa PVTO, namun sayang hal mendetail yang umum mengenai mobil listrik tersebut tidak disampaikan.
Nampak pula admin PMB UAD hendak menyampaikan bahwa mahasiswa-mahasiswi UAD berpenampilan sopan dan rapi serta syar’i (barangkali karena suasana Ramadan)
Sisi Lain
Iklan tersebut kurang informatif terkait kampus UAD
Iklan tersebut terkesan memamerkan mahasiswa kampus yang termasuk dalam kriteria cantik dan ganteng versi admin akun tiktok tersebut
Menimbulkan isu sosial terkait standarisasi cantik dan ganteng. Hal ini tentu berdampak negatif bagi mahasiswa yang lebih mementingkan fisik, dimana mereka akan berlomba-lomba menjadi mendekati kriteria cantik-ganteng tersebut atau malah menjadi insecure karena hanya yang cantik-ganteng versi admin yang bisa menjadi talent video promosi kampus (iklan kampus)
Beberapa komentar yang penulis baca adalah bernada seksisme.
Berpotensi terjadinya KBGO (Kekerasan Berbasis Gender Online)
Kesimpulan
Iklan yang dibuat oleh team creative PMB UAD menarik, namun apabila tujuannya untuk branding campus alangkah baiknya konten yang dibuat berisi konten prestasi (akademik-non akademik) atau konten yang mengedukasi bukan konten yang hanya mengikuti trend tanpa mempertimbangkan pesan yang akan disampaikan
BERPRESTASI BERUJUNG KEHANCURAN DIRI
Karya : Rashika Ardafa Sahila
KADER IMM BPP
Meraih mimpi dengan cara menjatuhkan harapan orang lain
Terkadang memang benar hidup ini adalah sebauh ajang perlombaan dalam persoalan kebaikan. Akan tetapi, pada kenyataan diri manusia tidak luput dari bisikan dan rayuan akan nafsu semata dan syaitan musuh manusia yang menjadikan dirinya terhasut untuk menyingkirkan pesaingnya dengan jalan yang tidak tepat. Sikap egois dan menganggap dirinya merupakan sumber kebaikan dan haus akan sebuah validasi menutup mata fisik dan batinnya terhadap orang-orang disekitarnya. Bahkan lebih mengerikannya lagi dia akan memutuskan jalan mimpi orang lain jikalau bersaingan dengan dirinya.
Tak suka melihat orang lain berhasil dan senang melihat orang lain gagal dalam mimpinya lebih parahnya lagi yang dibicirakan hanyalah hal-hal negatif terkait pesaing yang dianggap olehnya. Saking sikapnya yang terlalu jahat ini menjadikan dirinya kurang memiliki rasa iba kepada orang lain. Itulah gambaran sikap dengki dan iri dari seseorang yang tidak suka melihat prestasi kebaikan dari orang lain. Dengan maksud lain penjelasan perilaku tersebut adalah manusia yang memiliki mental kepiting atau biasa disebut crab mentality.
Pemiliki mental kepiting yang sedang menghancurkan mimpinya sendiri.
Berdasarkan situs psikologi.unnes.ac.id mental keptig adalah sebauh analogi perilaku iri dan dengki dengan cara menarik turunkan orang lain dalam meraih mimpinya. Prinsip yang ada pada dirinya adalah bila dirinya tidak memilikinya maka orang orang lain juga tidak boleh meraihnya. Salah satu contohnya menurut situs tersebut adalah ketika mahasiswa mencemoh rekannya yang mendapatkan IP lebih tinggi darinya. Padahal nyatanya si mental kepiting inilah yang sedang menghancurkan mimpinya sendiri.
Hal ini dikarenakan dirinyalah yang sedang terjebak dalam pikiran untuk melakukan cara agar sepadan atau lebih unggul dari orang lain. Padahal pasti akan selalu ada orang yang diberikan oleh tuhan untuk memperoleh sebuah tujuan hidupnya. Prinsip dalam hidup adalah saling tolong menolong bukan menjatuhkan orang lain. Konsep ini terang dijelaskan dalam teologi Al Maun, yaitu saling tolong menolong. Maka, berputar-putar untuk mencari celah kesalahan orang lain nyatanya adalah jurang kegagalan terhadap rasa syukur pada sang pencipta.
Berpresatsi dengan saling berkolaborasi
Semua yang Allah ciptakan diberikan sesuai kadar dari hambanya dan tidak akan pernah salah sasaran. Tidak dibenarkan jikalau kita saling menjatuhkan untuk kepentingan pujian semata. Tanpa disadari ketika kita mampu menghasilkan karya dari mipi kita secara bersama akan lebih berarti ketimbang kita hanya berpaku pada diri ini. Terkadang timbul pertanyaan dalam bebak kita bagaimana cara agar kita terhindar dari sikap buruk ini. Solusinya adalah saling kerjasama atau kolaborasi.
Bersikap kolaborasi menanamkan pada diri kita untuk melakukan manajemen tidak hanya pada orang lain tetapi juga pada diri kita sendiri. Mental kepiting ini akan terkalahkan jika diri ini mampu bersikap positif bersama melihat gambaran mental ini diatas. Jadilah manusia yang sering dan suka menginspirasi tanpa harus membenci orang yang ada disekitar kita. Dukunglah mereka yang sedang mengejar impiannya maka dampak doanya juga akan mengalir pada dirimu.
Sumber Referensi:
https://psikologi.unnes.ac.id/mengenal-crab-mentality-mental-kepiting-pada-manusia/
Arus mudik Lebaran 2023 sudah mulai nampak terhitung pada H-7 dan H-6 jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau tepatnya pada Sabtu 15 April dan Minggu 16 April 2023.
Arus kendaraan pada mudik tahun ini semangkin padat, terjadi macet di mana-mana. Kemacetan jalanan sudah semangkin meningkat di area lalu lintas. Di perkirakan puncaknya besok, 18 April 2023.
Volume dan kendaraan arus mudik meningkat 40% dari tahun lalu. Di perkirakan jalanan macet di saat malam hari, sementara siang tidak. Ridwan kamil menyaranan Agar warga memanfaatkan untuk mudik di siang hari. Agar lebih aman dan tidak terkena macet.
Berdasarkan data sementara pantauan arus mudik Lebaran 2023, total jumlah penumpang angkutan umum pada H-7 kemarin sebanyak 586.270 orang, lebih tinggi dibanding H-8 (565.633 orang). Angka ini juga meningkat 9,79% jika dibandingkan dengan H-7 tahun 2022 (528.850 orang).