Pengalaman yang paling bermakna (best practise

Pengalaman belajar yang paling bermakna selama saya mengikuti perkuliahan di program PPG ini adalah mata kuliah PPL II.

Dimana pada mata kuliah PPL II ini saya mendapat banyak pengalaman, pemahaman dan pengetahuan baru tentang dunia pendidikan yang sebenarnya, khususnya pada jenjang sekolah dasar. Melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini, dapat membuat saya menjadi calon guru yang harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan maupun kegiatan yang ada di sekolah tersebut baik kegiatan akademik maupun non akademik yang dapat diaplikasikan ketika sudah berada di dunia kerja.

Sehingga pada mata kuliah PPL ini secara tidak langsung dapat mengaplikasikan dan menggunakan pemahaman dan ilmu yang saya peroleh dari mata kuliah lain seperti Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif di SD/PPAE dimana mata kuliah tersebut dalam kegiatan PPL menjadi dasar bagi kita untuk belajar bagaimana cara mengajar yang harus menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang ditunjang dengan pembuatan perangkat pembelajaran seperti modul ajar, bahan ajar, LKPD, penggunaan media pembelajaran baik benda konkrit maupun berbasis teknologi, maupun soal evaluasi yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman peserta didik. Sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan fokus peserta didik dalam belajar, menumbuhkan konsentrasi yang penuh, serta menciptakan iklim pembelajaran aktif, menyenangkan, dan bermakna bagi peserta didik.

Kegiatan selama PPL II meliputi praktik pembelajaran terbimbing yang dilakukan sebanyak satu siklus, praktik pembelajaran mandiri dilakukan sebanyak lima siklus, kegiatan observasi meliputi observasi karakteristik peserta didik, keadaan sekolah, rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun guru, dan kegiatan non akademik meliputi kegiatan diluar, kegiatan pembelajaran seperti apel pagi. Semua kegiatan dilakukan secara berdampingan satu sama lain. 

Seorang guru profesional harus kreatif dalam mendesain pembelajaran. Guru perlu mengembangan inovasi baru yang menarik serta mengakomodasi teknologi dalam menunjang pembelajaran. Guru sebagai agen perubahan dapat membawa peserta didiknya untuk terus maju dan bersemangat dalam belajar. Guru juga perlu memahami kondisi dirinya dan peserta didik sehingga dapat merencanakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. 

  Seperti halnya di SD Negeri Kotagede 5, seorang guru perlu mengembangkan sebuah media pembelajaran untuk memfasilitasi kebutuhan peserta didik dalam belajar. Media pembelajaran yang digunakan didasarkan atas kebutuhan peserta didik. Penerapan media pembelajaran dapat meningkatkan minat dan fokus peserta didik dalam belajar, menumbuhkan konsentrasi yang penuh, serta menciptakan iklim pembelajaran aktif, menyenangkan, dan bermakna bagi peserta didik.