Isu Terkait Lapisan batupasir dan batuan volcanik
Pendapat lapisan pasir volkanik sebetulnya terdiri dari batuan beku ekstrusif:
Namun, analisis ulang rinci dari sisi dinding inti (detailed reanalysis of sidewall cores) dan potongan pemboran mengungkapkan bahwa satuan ini sebenarnya didominasi oleh batuan beku ekstrusif (extrusive igneous rocks) terutama andesit, dasit dan padat tufa (primarily andesites, dacites and welded tuffs) yang digiling menjadi fragmen sebagian besar berukuran pasir oleh proses pengeboran.
Dengan demikian, terjadi kekeliruan sehingga ditafsirkan oleh logger lumpur sebagai pasir klastik volkanik (volcani clastic sands) (Tingay, 2010).
Penentuan sebagai batuan volkanik dan volkanoklastik:
Oleh karena itu, satuan ini sekarang ditafsirkan sebagai terbentuk dengan cepat (sekitar 1,7-3,0 Jt) berporositas rendah dari volkanik dan batuan volkaniklastik pada Pliosen-Pleistosen Awal.
Sekuen volkanik dan klastika volkanik:
Urutan volkanik dan klastik volkanik (The volcanic and volcaniclastic sequences) yang ditembus lobang sumur BJP-1 juga diamati adanya potongan minyak dan menunjukkan paparan minyak (strong oil cuts and trace-poor oil shows), serta total pembacaan gas yang signifikan (significant total gas readings,), meskipun memiliki porositas rendah dan tidak adanya kandungan yang umum dari bahan organik (low porosities and general absence of organic material) (Lapindo dan Schlumberger, 2006).
Selain itu, ada beberapa batuan yang ditafsirkan sebagai klastikvolkanik, mungkin karena sebagai endapan lahar, serta sedikit lapisan lempung tipis, batulanau dan karbonat.
Sedimen menjadi semakin gampingan:
Memang, satuan ini menjadi semakin gampingan (increasingly calcareous) dari sekitar kedalaman 2600m, dan satuan bawah 220m ditafsirkan sebagai batuan volkaniklastik gampingan (Lapindo dan Schlumberger, 2006).
Kandungan gas latar belakang yang rendah dibandingkan dengan Lempung Kalibeng:
Jumlah pembacaan gas latar belakang yang biasanya 1-6%, dengan keseluruhan jumlah gas umumnya 25-50% lebih rendah dari daripada yang diamati pada lempung Kalibeng (10.000-80.000 ppm metana; 500-5000 pp metana; 190-2100 ppm propana; Butana 50-300 ppm; 10-80 pentana ppm; H2S dekat kedalaman total).
Tidak jelas perbedaan pada karakteristik seismik:
Selain itu, menarik untuk dicatat bahwa urutan vulkanik diamati di bawah Lusi tidak jelas berbeda dalam karakter seismik (the volcanic sequences observed under Lusi are not obviously different in seismic character) (kualitas rendah seismik 2D; Gambar 2).
Setara dengan serpih dan lanau yang diamati di bawah sumur Porong-1 (the equivalent shales and silts observed under Porong-1), meskipun mempunyai kesamaan terhadap kepadatan tinggi dan kecepatan yang cepat (anomalously high densities and fast velocities) (Kusumastuti et al, 2002;. Lapindo dan Schlumberger, 2006;. Mazzini et al, 2007).