Kekurangan Perlu Dipertimbangkan saat Beli Mobil Mewah BMW Terbaru

Kekurangan Perlu Dipertimbangkan saat Beli Mobil Mewah BMW Terbaru.

Produsen mobil Jerman BMW memiliki sejarah panjang dalam memproduksi mobil mewah dan mobil berperforma tinggi. Mobil mewah BMW terbaru adalah pesaing ketat dengan beberapa merek mobil kelas atas lainnya misalnya Mercedes-Benz, Audi, Jaguar, Alfa Romeo, dan Infiniti.

Nyatanya, tidak ada mobil yang sempurna di semua kriteria evaluasi. Keunggulan mobil BMW dapat dilihat dalam tiga segi: performa, teknologi baik, dan interior berkualitas tinggi. Namun mobil mewah BMW baik baru maupun bekas, tetap memiliki kekurangan yang harus Anda pertimbangkan saat membelinya. Apa saja kelemahan mobilnya? Berikut ini adalah berbagai kelemahan terbesar BMW baru yang perlu Anda pertimbangkan menurut Hot Cars.

Skor keandalan rendah

Kendaraan BMW baru tidak memiliki catatan mengenai keandalan. Sehingga pembeli perlu melihat skor keandalan versi sebelumnya dari model yang sama untuk mengantisipasi kemungkinan kegagalan selama penggunaan.

Skor keandalan mobil mewah BMW tidak tinggi

Sejak tahun 2007 hingga sekarang, majalah bergengsi Amerika Serikat Consumer Reports selalu memberikan nilai keandalan mobil mewah BMW terbaru di bawah rata-rata. Pada tahun 2012, BMW 3 Series Convertible menduduki posisi terdepan dalam daftar mobil dengan keandalan paling rendah. Penelitian lain yang dilakukan Consumer Report pernah menunjukkan bahwa mobil mewah BMW setelah 4-8 tahun pemakaian akan lebih banyak mengalami kegagalan daripada mobil merk lain. BMW 3 Series merupakan tipe terburuk berdasarkan hasil penelitiannya.

Tingkat perbaikan yang tinggi pada BMW mungkin disebabkan oleh persyaratan perawatan yang lebih ketat di segmen mobil mewah, jadi pemilik harus lebih sering membawa kendaraan mereka ke bengkel. Selain itu, pengguna mobil mewah lebih rela meluangkan uang untuk memperbaiki mobilnya dibandingkan dengan pemilik yang menggunakan mobil merk terjangkau.

Meski begitu, Consumer Reports mengatakan bahwa BMW mengutamakan performa mobil, jadi keandalannya tidak terlalu fokus.

Servis perawatan yang mahal dan memakan waktu

Harga suku cadang dan biaya perawatan serta perbaikan mobil mewah selalu sesuai dengan jumlah uang yang Anda keluarkan untuk membeli mobil. Untuk BMW di pasar Indonesia, biaya perawatan, perbaikan dan asuransi semuanya memang tinggi. Apalagi, servis khusus untuk kendaraan BMW seharusnya dilakukan di dealer BMW atau di bengkel dengan para teknisi yang terlatih khusus. Oleh karena itu, biaya layanan cukup mahal.

Servis perawatan mobil mewah BMW mahal dan memakan waktu

Sistem elektronik kompleks BMW mudah rapuh

Mobil modern dapat dianggap sebagai "komputer yang beroda", beserta perkembangan cepat dan modern dari dunia otomotif, pabrik mobil kini sudah memakai fitur elektronik untuk produknya. Misalnya, unit kontrol elektronik (ECU) atau lebih banyak dikenal sebagai kotak hitam mobil, aktuator, sensor, dan kabel digunakan untuk menghubungkan kemampuan dan fitur tersebut.

Consumer Reports mengatakan bahwa banyak pemilik BMW mengeluh bahwa sistem elektronik kompleks jadi mobilnya sering terkena kerusakan.

Harga jual kembali BMW sulit diprediksi

Harga jual kembali BMW sulit diprediksi

Data penjualan mobil bekas menunjukkan bahwa harga jual kembali mobil BMW itu tidak stabil, harga turun banyak dalam waktu yang singkat. Misalnya, BMW Seri 3 yang berusia 3 tahun dijual di AS seharga $ 30.000, dan setelah 3 tahun, harga jual kembali kira-kira $ 17.000 saja. Jadi, tingkat depresiasi tahunan mobil ini adalah 4.000 USD.

Dari contoh di atas, dapat kita terlihat bahwa membeli BMW 5-6 tahun mungkin lebih bijaksana daripada membeli mobil mewah BMW terbaru.

Harga mobil mewah BMW terbaru mahal

Masalah terbesar dengan membeli mobil mewah BMW terbaru mungkin adalah harga mobilnya. BMW M2 CS 2020 dihargai di pasar AS dengan harga $ 83.600, BMW M5 mulai dari $ 102.700, dan BMW I8 mulai dari lebih dari $ 148.000, cukup tinggi saat dibandingkan dengan mobil mewah merk lain.

>>> Baca juga di cintamobilindo.site.google