Halaman ini berisi kutipan dari materi (topik) yang dibawakan oleh para Pemateri. Ada 39 materi. Ditulis ke bawah.
Kembali ke:
Expertise adalah salah satu “power” yang diperlukan untuk menjadi “leader” yang efektif, selain Legitimacy, Personality dan hak untuk memberi Reward & Punishment.
“Peran, Tanggung Jawab dan Kontribusi Fungsi MSDM dalam Sebuah Korporasi”
Bila kita bekerja untuk sebuah organisasi bisnis, maka standar, ukuran, dan parameter yang utama untuk pengukuran kinerja atau risiko adalah dalam nilai finansial. Walaupun parameter non finansial seperti kepuasan pelanggan, kepuasan pekerja dan data lain yang bersifat kualitatif sering digunakan juga, tetapi pada ujungnya, parameter utama untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan selalu ditetapkan dalam nilai uang.
“Para Profesional MSDM, Biasakanlah Berbicara Menggunakan Data”
Pekerjaan perancangan struktur organisasi BUKAN-lah tanggung jawab fungsi MSDM, tetapi tanggung jawab semua orang yang diberi tanggung jawab memimpin unit kerja.
“Merancang Struktur Organisasi”
Era big data, data scientist mau tidak mau, suka tidak suka sudah di depan mata. Profesional HR harus mempersiapkan segala sesuatunya yang menyangkut people analytics dengan meningkatkan kemampuannya dalam bidang ini. Jika tidak, bukan tidak mungkin HR Data Science perannya akan diambil oleh orang Finance atau Chief Information Officer karena mereka lebih siap mengambil peran yang disruptive ini.
“People Analytics”
Mereka yang dapat memerankan peran baru yang memungkinkan HR untuk tidak hanya menilai bagaimana karyawan bekerja saja, lebih dari itu, yakni dapat memprediksi dan mengoptimalkan dampak kebijakan SDM terhadap karyawan dan bisnis pada umumnya.
“Menerapkan Analisis Prediktif dalam MSDM”
Don’t assume! Use data. Masing-masing profil demografi punya needs yang beda-beda. Pelajari profil demografinya untuk mengetahui dengan lebih baik kebutuhan dari karyawan.
“Strategi Remunerasi”
Profesional MSDM akan dipandang penting di organisasi kalau kita menjalankan dan menunjukkan sikap dan perilaku serta integritas sesuai etika profesi MSDM.
“Etika Profesional MSDM”
Key Success Factor-nya adalah kompetensi HRBP dalam berkomunikasi, memahami masalah, dan memahami strategi perusahaan, strategi unit dan strategi HR.
“Human Resources Business Partner (HRBP)”
Menjadikan SKKNI MSDM alive adalah tugas kita semua sebagai praktisi MSDM, kalau bukan kita, siapa lagi yang dapat kita andalkan untuk memperkokoh profesi kita ini.
“Kupas Tuntas SKKNI MSDM”
Nilai-nilai kepemimpinan dengan bersumber kearifan lokal memiliki muatan yang luar biasa, dan akan menjadi pedoman yang tidak akan hilang ditelan waktu apabila dilestarikan sebagai tata daya upaya. Kita akan menjadi lebih hebat dan agung dengan tanpa menghilangkan identitas jati diri bangsa untuk mewarisi kearifan nusantara, meskipun kita Bhinneka namun Tunggal Ika.
“Kepemimpinan yang Bersumber Kearifan Nusantara”
Metode rekrutmen yang paling tepat adalah metode yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh organisasi. Melakukan seleksi CV saja jelas tidak cukup.
“Pengenalan Dasar Rekrutmen dan Seleksi”
HC Strategi menjadi sebuah cara menjalankan sebuah rencana jangka panjang yang dibuat secara sistematis dan dijalankan secara stages, yang dibuat align dengan strategi perusahaan, sehingga dapat menjadi pendorong dari pencapaian objective dari perusahaan.
“Human Capital Strategy”
Semaju apapun perkembangan teknologi, ada kemampuan dasar yang tetap harus dikuasai dan menjadi dasar saat kita menggeluti profesi pengelola SDM.
“Membangun Unit Kerja MSDM (Multi Generasi di Tempat Kerja)”
Program MT bisa menjadi salah satu inisiatif spektakuler untuk keberlangsungan bisnis perusahaan ke depan.
“Konsep dan Implementasi Management Trainee”
Dengan data dianalisis jadi informasi, kemudian informasi jadi knowledge dan knowledge jadi wisdom, maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tepat dan cepat.
“HC Data Analytics Telkom Group from Concept to Realization”
Praktisi SDM perlu untuk memastikan bahwa pengelolaan pengupahan yang baik menjadi salah satu faktor kunci terselenggaranya hubungan industrial yang baik dan adanya produktivitas karyawan yang tinggi.
“Pengelolaan Pengupahan Karyawan Non Staf”
Perusahaan dapat menciptakan “value proposition” yang dapat menarik hati para talents, baik untuk pekerjaan saat ini dan di masa depan. Ini sangat penting terlebih kalau kita lihat dari lintas industri, realitanya adalah pekerjaan-pekerjaan yang sekarang ada mungkin sudah akan punah beberapa tahun ke depan.
“Employee Value Proposition”
Kalau mau implementasi, kuncinya adalah di komitmen top management. Yang sebelumnya diikuti oleh siapa inisiatornya. Dan tidak lupa, inisiatornya juga mesti mengerti mau implementasikan apa?
“Implementasi Sertifikasi Profesi Berbasis SKKNI di Perusahaan - PT Spindo, Tbk”
Learning menjadi bagian dari economic survival bagi banyak korporasi walaupun di Indonesia saat terjadi krisis banyak perusahaan yang mengencangkan ikat pinggang terhadap training budget. Jika bisnis tidak berusaha untuk meningkatkan kemampuan dari karyawannya, biasanya mereka akan ketinggalan.
“Learning and Development Trend”
Kegagalan para leader dalam memimpin organisasi akan berdampak buruk bagi produktivitas perusahaan karena pekerja menjadi tidak sepenuhnya memberikan komitmen dalam bekerja.
“Korelasi Pengelolaan Employee Relations terhadap Produktivitas Kerja”
Perusahaan perlu menciptakan organizational environment yang mendukung terciptanya competency-based culture demi keberlanjutan inisiatif standardisasi dan sertifikasi kompetensi.
“Manfaat Strategis Pembentukan LSP P1 - Studi Kasus PT Vale Indonesia, Tbk”
Kualitas assessment yang baik akan menentukan keberhasilan talent management secara umum dan succession planning secara khusus.
“Intimacy in Succession Planning - Knowing Your Talent In and Out”
Jalan yang dilalui bisa saja lurus ke atas, bisa saja ke samping kanan atau ke samping kiri, atau bahkan kadang apabila diperlukan jalan mundur sejenak untuk kemudian melangkah lagi ke depan.
“Developing Career Path for Medium and Small Enterprise”
Praktisi HR agar dapat “memainkan” kemampuan komunikasi influential-nya dalam memastikan prinsip Talent Management dapat terwujud dalam organisasi.
“Talent Management: A “Strictly Business” Approach”
Menjadi kesalahan, apabila terlalu sibuk dengan ukuran metriknya, tetapi lupa mengembangkan kapabilitasnya.
“Workforce Scorecard Sebagai Sistem Pengukuran Kinerja”
Di saat ada perubahan, di sinilah HR membawa nilai dalam organisasi.
“Change Management”
Coaching memunculkan rasa memiliki (sense of ownership) yang tinggi terhadap ide, target kinerja, strategi, dan taktik yang muncul semua keluar dari dalam diri mereka sendiri.
“Coaching for High Performance”
Jangan takut kehilangan talent, tapi takutlah kalau talent anda dianggap tidak berkualitas.
“Pengenalan Dasar Pembuatan Program “Learning and Development””
Kita tidak bisa melulu berpikir tentang bagaimana mengembangkan karyawan yang sudah ada, namun juga perlunya mengembangkan talents yang ada di sekitar kita.
“Program Magang di Perusahaan”
Analisis Jabatan, sebagai salah satu aktivitas mendasar dari pengelolaan SDM, seyogyanya dilakukan dengan sebuah tujuan dan berkelanjutan.
“Langkah Pelaksanaan Analisis Jabatan”
UMKM perlu memiliki pengetahuan yang cukup dulu, menanamkan pada mereka bahwa SDM usaha adalah aset yang penting.
“Keterampilan Pengelolaan SDM pada UMKM”
Kita BUTUH mendapatkan feedback yang jujur dan membangun dibandingkan feedback yang klise dan hanya untuk menggugurkan kewajiban.
“Giving Feedback, Gampang tapi Susah”
Industri ini padat karya, traffic manpower tinggi, serta cakupan yang amat luas, maka “kecepatan”, “ketepatan” dan “spec yang tepat” adalah kunci.
“Proses Rekrutmen di Industri Otomotif”
Kompensasi harus fair, obyektif, logis, explainable dan defensible. Harus juga flexible karena adaptif terhadap perubahan.
“Driving Competitiveness through Salary Survey”
HR dan Finance bisa bersinergi untuk memanfaatkan informasi PSAK 24 untuk membantu manajemen dan pemegang saham mengoptimalkan value perusahaan.
“Mengendalikan Hutang Perusahaan Kepada Karyawan”
Memperkenalkan dan internalisasi budaya kerja baru, pertama sekali kita harus yakin bahwa budaya ini akan memberikan dampak positif.
“Kampanye Budaya Kerja Baru (Implementasi di 7 Negara)”
HR seringkali dituntut untuk mewakili Indonesia di mata rekan-rekan ekspatriat kita, sehingga perlu menguasai info-info dasar tentang bangsa dan negara kita.
“Membangun Kredibilitas MSDM di Lingkungan Perusahaan Multinasional”
Niatkan “saya akan mencoba membuat mereka mengerti, bukan mengalahkan”.
“Industrial Relations: Bersinergi dengan Serikat Pekerja”
Menurut World Economic Forum, Complex Problem Solving (CPS) adalah salah satu dari 10 skills utama yang dibutuhkan seorang profesional.
“Complex Problem Solving”
Kembali ke :