3GB : Guru Berpikir, Guru Belajar, Guru Berkarya

SUGESTI DAN VIRUS CORONA

photo: lifestyle.okezone.com

Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCov) atau yang lebih sering disebut dengan virus Corona pertama kali terdengar pada akhir Desember 2019. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, hingga akhirnya pemerintah Cina memberlakukan isolasi bagi para warga yang ada di kota Wuhan, Cina.Pemberitaan mengenai infeksi virus COVID-19 ini sangat mengagetkan dan berhasil membuat resah setengah penduduk dunia, khususnya penduduk yang berada di kawasan Benua Asia. Virus COVID-19 kini sudah menyebar ke beberapa negara khususnya negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia.

Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah memberikan pernyataan secara resmi melalui jumpa pers pada hari Senin, 03 Maret 2020 bahwa sudah ada 2 (dua) kasus yang terinfeksi oleh COVID-19 dan saat ini sudah ditangani di RS. Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Dampak dari adanya berita tersebut adalah dimana–mana terjadi kelangkaan barang – barang seperti masker, hand sanitizer, hingga barang – barang di pusat perbelanjaan ikut habis diborong oleh masyarakat sejak adanya kasus virus Corona di Indonesia.

Hal ini secara langsung dan tidak langsung memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia khususnya sangat mudah menjadi khawatir dan panik dengan adanya kejadian ini. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Hal ini terjadi dikarenakan masyarakat Indonesia sangat mudah terpengaruh dengan adanya berita mengenai bahayanya infeksi virus corona (COVID-19), dimana gejala dari virus ini hampir sama dengan gejala orang yang menderita flu dan influenza. Kepanikan ini terjadi karena adanya pengaruh sugesti secara langsung maupun tidak langsung yang disebarkan melalui media sosial mapun media informasi (tv, berita, koran, dll). Dalam pandangan psikologi, sugesti merupakan rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan oleh individu kepada individu lainnya, sehingga orang yang diberi sugesti tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang disugestikannya itu tanpa berpikir lagi secara rasional (Dhohhiri, 2006 : 26) dalam http//imadeyudhaasmara.wordpress.com).

Sugesti ini terjadi tanpa kita sadari karena setiap harinya kita diperlihatkan bahaya yang sangat menakutkan dari virus Corona, sehingga ketakutan tersebut masuk ke dalam alam bawah sadar kita yang akhirnya mempengaruhi pola pikir dan perilaku (respon) kita mengenai virus Corona. Sugesti ini juga mempengaruhi diri kita, ketika kita melihat perilaku (respon) lingkungan sekitar kita dimana orang – orang beramai – ramai membeli masker dan hand sanitizer sebagai salah satu cara untuk mencegah virus Corona dan kita pun mengikutinya tanpa berpikir panjang. Waspada dan melakukan tindakan pencegahan perlu dilakukan oleh kita. Namun, bukan berarti semua tindakan (perilaku) yang dilakukan oleh orang – orang di sekitar atau pemberitaan yang ada di media harus kita ikuti dan terima secara mentah tanpa berpikir secara logis.

Jika hal ini terus terjadi tanpa ada tindakan pencegahan yang efektif maka sugesti virus Corona ini akan terus berkembang dan menyebarkan ketakutan dan kepanikan yang tak terkendali yang pada akhirnya mungkin bisa membuat suatu wilayah/kota/negara menjadi siaga 1.