NAMA KEGIATAN
Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 6 Kelas 4 Kota Mataram
TANGGAL PELAKSANAAN
Lokakarya 1 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 6 dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 30 Oktober 2022 mulai pukul 08.00 - 16.00 Wita bertempat di Balai Guru Penggerak Nusa Tenggara Barat.
FASILITATOR
Fasilitator dalam Lokakarya 1 PGP Angkatan 6 Kelas 4 Kota Mataram ini terdiri dari dua orang Pengajar Praktik, yaitu:
Sudomo, S.Pt. dari SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat; dan
Tri Sari Wijayanti, S.Pd., M.Pd. dari SMA Negeri 1 Labuapi Lombok Barat.
PESERTA
Lokakarya 1 kelas 4 diikuti oleh sebanyak 11 orang Calon Guru Penggerak (CGP), yaitu:
Halil, CGP SDN 2 Cakranegara;
Marhamah, CGP SDN 14 Mataram;
Aminudin, CGP SDN 26 Cakranegara;
Johariah, CGP SMAN 10 Mataram;
Minarni, CGP SMPN 13 Mataram;
Juliatun, CGP SDN 32 Ampenan;
Baiq Nurhidayah, CGP SDIT Ulil Albab;
I Made Kawiarsa, CGP SMPN 14 Mataram;
Ridha Yohaeni, CGP SMPN 14 Mataram;
Ahmad Habibi, CGP SDN 7 Mataram; dan
Yuniarti Fitriani, CGP SMKN 6 Mataram.
AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Sesi Pembukaan
Sesi pembukaan diawali dengan laporan pelaksanaan Lokakarya Orientasi PGP Angkatan 6 oleh perwakilan BGP NTB. Sesi dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Mataram, Yusuf, S.Pd.
Sesi Sambutan
Sesi dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pemberian motivasi kepada peserta oleh Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kota Mataram dan Lombok Barat, Muhajidin, S.Pd.,M.M.
Pembukaan dan Ice Breaking
Aktivitas yang dilakukan oleh peserta selama 15 menit ini, yaitu mengikuti pembukaan dan ice breaking permainan koboi. Kegiatan dilakukan di luar kelas untuk mengantisipasi ruang kelas yang kurang mendukung untuk aktivitas. Sesi dipandu oleh Pengajar Praktik.
Perkenalan Peserta Lokakarya
Aktivitas selama 5 menit ini dilakukan dalam bentuk perkenalan diri disertai dengan cerita praktik baik sebulan terakhir oleh masing-masing pengajar praktik dan peserta kegiatan. Kegiatan dilakukan di luar kelas untuk mengantisipasi ruang kelas yang terlalu sempit. Sesi dipandu oleh Pengajar Praktik.
Tujuan dan Kesepakatan
Aktivitas ini dilaksanakan selama 10 menit. Peserta menerima informasi tujuan dan menu pembelajaran serta penyusunan kesepakatan kelas. Peserta memberikan usulan terkait kesepakatan kelas yang akan dijadikan pedoman selama lokakarya berlangsung. Sesi dipandu oleh Pengajar Praktik.
Kepemimpinan dalam Diri
Sesi dilakukan dengan permainan mencari benda dengan perincian persiapan dan permainan selama 30 menit. Pada sesi ini peserta dibentuk menjadi empat tim. Dengan dipandu Pengajar Praktik, masing-masing tim mengumpulkan bola yang sama warnanya sesuai instruksi. Masing-masing tim mengumpulkan bola sesuai warna dalam keterbatasan, yaitu peserta bagian depan ditutup mata dan peserta bagian belakang tidak boleh berbicara. Kegiatan dilaksanakan di luar ruangan untuk antisipasi ruang pertemuan yang tidak cukup lapang untuk melakukan permainan. Pada akhir permainan dilakukan refleksi model 4P (peristiwa, perasaan, pembelajaran, dan penerapan ke depan) selama 15 menit. Proses refleksi dilakukan di dalam kelas. Masing-masing perwakilan menceritakan refleksi terkait aktivitas permainan kepemimpinan yang telah dilakukan. Selanjutnya peserta melakukan Diskusi Nilai, Peran, dan Kompetensi Guru Penggerak selama 30 menit. Pada bagian dari sesi Kepemimpinan dalam Diri ini, peserta dipandu Pengajar Praktik membagi diri menjadi tiga kelompok. Kelompok 1 membahas apa yang dipahami, contoh-contoh implementasi, dan hal lain ditambahkan terkait nilai guru penggerak. Kelompok 2 membahas tentang peran guru penggerak, sedangkan kelompok 3 berdiskusi terkait kompetensi guru penggerak. Setelah itu, masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
Diskusi Komunitas Praktisi
Pada sesi ini ada beberapa tahapan yang dilalui peserta, yaitu Diskusi Komunitas Praktisi: Berbagi Tantangan 1 Bulan Pertama, Refleksi Manfaat Komunitas Praktisi, dan Sekilas Materi Filosofi Komunitas Praktisi. Pada tahap berbagi tantangan yang berlangsung selama 45 menit, masing-masing peserta menuliskan permasalahan yang dihadapi terkait relasi dengan murid, relasi dengan ekosistem sekolah, dan cara mengajar yang menarik. Perwakilan peserta menceritakan permasalahan yang dihadapinya di sekolah. Selanjutnya, peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok mendiskusikan solusi dari masalah yang telah ditampilkan di lembar plano. Tahap selanjutnya adalah refleksi manfaat komunitas praktisi selama 10 menit. Pada tahap ini peserta menjawab pertanyaan reflektif yang diajukan Pengajar Praktik. Pada tahap akhir sesi, pengajar praktik menyampaikan materi sekilas tentang komunitas praktisi dan membuka tanya jawab selama 20 menit.
Komunitas Praktisi Sekelilingku
Pada sesi ini peserta menjalani dua tahap, yaitu mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada dan menganalisis pemetaan komunitas praktisi. Pada tahap mengidentifikasi komunitas praktisi, peserta mengerjakan Lembar Kerja 1 selama 25 menit. Peserta menuliskan komunitas praktisi yang diikuti beserta peran peserta dalam komunitas praktisi tersebut. Selanjutnya secara berpasangan saling menceritakan pengalamannya dalam komunitas praktisi yang diikutinya. Tahap selanjutnya, yaitu analisis pemetaan, peserta mengukur posisi diri terkait manfaat dan fungsi kontrol yang dilakukannya dalam komunitas praktisi melalui Lembar Kerja 2 selama 20 menit. Setelah itu secara berpasangan menceritakan hasil analisis pemetaan komunitas praktisi pasangannya. Sesi ini dipandu oleh Pengajar Praktik.
Peran Guru Penggerak
Ada dua tahap dalam sesi ini, yaitu Memahami Peran Guru Penggerak dalam Membuat Komunitas Praktisi dan Menganalisis Peran dalam Memaksimalkan Komunitas Praktisi. Tahap memahami peran guru penggerak dalam membuat komunitas praktisi dilaksanakan selama 40 menit. Pada tahap ini peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok 1 mempelajari peran 1 dan 2, kelompok 2 mempelajari peran 3 dan 4, dan kelompok 3 mempelajari peran 5, 6, dan 7. Dengan dipandu Pengajar Praktik, peserta belajar dalam kelompok masing-masing. Selanjutnya masing-masing kelompok berbagi hasil belajar dalam kelompok baru yang terdiri dari gabungan kelompok sebelumnya. Masing-masing peserta dalam kelompok baru menceritakan hasil belajarnya terkait peran guru penggerak dalam membuat komunitas praktisi. Tahap selajutnya adalah menganalisis peran diri dalam memaksimalkan komunitas praktisi. Pada tahap dengan durasi 20 menit ini, peserta mengerjakan Lembar Kerja 3 dengan dipandu Pengajar Praktik. Peserta menuliskan nama komunitas, peran yang bisa dilakukan, dan hal yang perlu ditingkatkan.
Sesi Menggerakkan Komunitas Praktisi
Pada sesi selama 30 menit ini, peserta mengikuti Wisata Belajar dan Melihat Potensi Komunitas Praktisi Baru. Pada tahap wisata belajar, peserta mengunjungi tiga pos, yaitu Pos Merintis, Menumbuhkan, dan Merawat Keberlanjutan. Pada masing-masing pos, peserta mendapat penjelasan terkait tahapan dari Pengajar Praktik. Pada akhir sesi, peserta diminta melakukan refleksi singkat terkait materi yang telah dipelajarinya. Tahap selanjutnya adalah melihat potensi komunitas praktisi baru. Selama 5 menit, Pengajar Praktik mengajak peserta untuk lebih peka melihat potensi komunitas praktisi baru di sekitarnya.
Penutupan
Sesi dilaksanakan selama 30 menit yang terdiri dari tiga tahap, yaitu Benang Merah, Refleksi Hasil Belajar serta Penutupan dan Foto Bersama. Pada tahap benang merah, peserta diajak Pengajar Praktik untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait materi komunitas praktisi yang telah dipelajari sebelumnya. Pada tahap refleksi, peserta melakukan refleksi terkait hal yang telah dipelajari dan ingin ditingkatkan dengan dipandu Pengajar Praktik. Pada akhir sesi, Pengajar Praktik melakukan penutupan dan mengajak peserta untuk foto bersama.
PRODUK YANG DIHASILKAN
Hasil Diskusi Berbagi Tantangan
KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
Hasil Diskusi Berbagi Tantangan
KELOMPOK 1
KELOMPOK 2
KELOMPOK 3
Lembar Kerja
AMINUDIN
HALIL
JOHARIAH
MARHAMAH
MINARNI
KETERCAPAIAN TUJUAN BELAJAR
Secara umum, tujuan belajar dapat dicapai dengan baik. Peserta dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah. Hal ini ditandai dengan keberhasilan peserta dalam melakukan refleksi dari aktivitas permainan kepemimpinan dalam diri. Tujuan selanjutnya adalah peserta dapat menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan belajar. Ketercapaian tujuan ditandai dengan kemampuan peserta dalam menjawab dan menjelaskan kembali manfaat komunitas praktisi. Tujuan lainnya yang tercapai adalah peserta dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru penggerak. Hal ini ditandai dengan ketercapaian peserta dalam menjelaskan kembali materi komunitas praktisi pada tahap benang merah. Tujuan lainnya yang tercapai adalah peserta dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada. Hal ini ditandai dengan kemampuan peserta dalam menuliskan hal-hal terkait dengan identifikasi dan pemetaan komunitas praktisi dalam lembar kerja. Sedangkan tujuan lain, yaitu peserta dapat mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai dan peran guru penggerak juga tercapai dengan baik. Peserta secara berkelompok mampu menuliskan hubungan nilai, peran dan kompetensi guru penggerak dengan komunitas praktisi.
KESIMPULAN DAN REFLEKSI PEMBELAJARAN
Lokakarya yang dilaksanakan dapat berjalan lancar sesuai dengan yang telah direncanakan. Meskipun sempat mengalami keterlambatan memulai acara pembukaan, tetapi tidak sampai menghambat jalannya lokakarya 1. Pelaksanaan lokakarya 1 secara luring ini juga efektif dalam menguatkan komunikasi antara Calon Guru Penggerak dengan Pengajar Praktik.
Berbagai peristiwa terjadi selama lokakarya berlangsung. Aktivitas permainan kepemimpinan dalam diri berlangsung secara sportif. Diskusi komunitas praktisi berjalan hangat dan saling menghargai. Pengerjaan tugas mandiri terlaksana sesuai waktu yang disediakan. Berbagi cerita antarCGP berlangsung secara komunikatif. Wisata belajar berjalan dengan seru dan inspiratif. Setiap CGP hadir seutuhnya dan aktif terlibat selama proses pembelajaran. Peristiwa-peristiwa tersebut menghadirkan bermacam perasaan. Di antaranya, yaitu tertantang untuk bisa menyelesaikan kegiatan tepat waktu sesuai jadwal meskipun sempat molor di awal. Perasaan lainnya yaitu bahagia akhirnya dapat belajar dan berbagi pengalaman terkait komunitas praktisi dengan CGP sebagai teman belajar. Perasaan lega hadir setelah selesai kegiatan menghapus rasa khawatir tidak optimal karena sedang dalam kondisi tidak fit. Beruntung tidak fit tidak menghalangi untuk bisa memberikan yang terbaik bagi CGP dalam pendampingan lokakarya. Pembelajaran utama selama proses lokakarya adalah pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan terbentuknya komunitas praktisi baru di sekolah. Saling mendukung satu dengan yang lainnya akan membuat kolaborasi dan kerjasama semakin kokoh. Ke depannya akan mencoba melakukan perubahan terutama dalam memperkaya teknik permainan agar lokakarya lebih terasa hidup.
DOKUMENTASI
Sesi Pembukaan Umum
Sesi Pembukaan dan Ice Breaking
Perkenalan Peserta
Sesi Kepemimpinan dalam Diri
Diskusi Nilai, Peran, dan Kompetensi Guru Penggerak
Berbagi Tantangan 1 Bulan Pertama
Identifikasi Komunitas Praktisi
Pemetaan Komunitas Praktisi
Peran dalam Komunitas Guru Penggerak
Wisata Belajar
Sesi Penutupan
Sesi Foto Bersama
Simak selengkapnya di Channel Youtube
Jangan lupa like, komen, share, dan subscribe!