Mengenali Diri dan Peran Sebagai Pendidik
Literasi Kamis Siang,
30 Juni 2022
Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekutan dan kelemahan diri.
Menurut Ki Hadjar Dewantara "Manusia meredeka adalah manusia yang hidupnya berstandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung pada orang lain". Jadi kita mengharapkan peserta didik kita nanti untuk menjadi pribadi yang mandiri dan merdeka, tentunya penting untuk mereka mengenal diri untuk menentukan tujuan dan kebutuhan belajarnya yang relevan dan kontekstual terhadap diri dan lingkungan.
Dasar-dasar pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa Pendidikan itu menentukan segala kekuatan kuadrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarat. Salah satu langkah awal kita sebagai pendidik adalah bagaimana memaknai dan menghayati pribadi kita sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar. Siswa kita saat ini memiliki cara belajar yang sangat pandai menggunakan teknologi, menjadikan internet sebagai salah satu sumber belajar utama. sehingga mereka bisa dengan cepat mencari dan mengkonfirmasi pengetahuan dengan teknologi tersebut.
PENTINGNYA PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL (PSE)
28.11.2023
Pendidikan bukan hanya tentang guru yang menyebarkan pengetahuan, tetapi juga tentang mengembangkan orang-orang yang terhubung secara sosial dan emosional. Jika kita kompeten secara emosional dan sosial, kita bisa mengendalikan segala macam emosi (sedih, gembira, tertawa, empati, kasihan, haru) yang muncul pada saat yang tepat. Inilah mengapa pembelajaran sosial emosional (PSE) penting. PSE ini memberikan landasan penting bagi perkembangan holistik siswa dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan kehidupan di luar lingkungan akademik.
Mengembangkan kemampuan siswa tentu tidak cukup hanya berfokus pada aspek kognitif dan keterampilan saja, kemampuan sosial dan emosional sangatlah penting. Perlunya keterampilan interaksi guru dan siswa yang dapat menciptakan kemampuan membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa. Dalam hal ini, keterampilan sosial dan emosional memegang peranan penting dalam keberhasilan akademik dan kehidupan guru dan siswa. Sebagaimana dikatakan Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah pengembangan watak (kekuatan batin, budi pekerti), budi (intelektual) dan jasmani anak guna mencapai kesempurnaan hidup dan kehidupan anak, yaitu daya dan usaha yang mendorong perkembangan, untuk bergerak maju selaras dengan dunianya. Melalui pembelajaran sosial dan emosional (PSE), siswa dihadapkan pada berbagai pengalaman yang memungkinkan mereka mengenali, melihat, mendengar, dan merasakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang membangun jembatan menuju kesuksesan di masa depan.
Salah satu aspek terpenting dari PSE adalah pengembangan keterampilan interpersonal. Dalam hal ini siswa tidak hanya harus memahami materi pelajaran saja, namun juga harus mampu berkomunikasi secara efektif, bekerja sama atau bekerja dalam tim, serta membina hubungan baik dengan orang-orang disekitarnya. PSE juga memberikan penekanan khusus pada pengelolaan emosi. Dalam hidup, kita sering kali menghadapi tekanan dan tantangan. Kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi merupakan keterampilan yang penting. Memasukkan aspek ini ke dalam kurikulum dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi situasi sulit.
Pentingnya PSE dapat terlihat juga dalam kontribusinya terhadap pembentukkan karakter dan moral. Melalui pembelajaran nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan tanggung jawab, murid tidak hanya menjadi pintar dalam akademik, tetapi juga menjadi individu yang bertanggung jawab dan peduli terhadap kehidupan masyarakat. Selain itu juga, dampak positif dari PSE adalah mencegah perilaku merugikan, seperti kekerasan. Dengan guru memberikan murid pemahaman dan menghormati perbedaan, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan aman bagi semua.
PSE dapat diterapkan dalam ekosistem pedidikan di sekolah, seperti pada kegiatan rutin (di luar waktu belajar akademik misalnya kegiatan ekskul, perayaan hari besar, kegiatan sekolah, apel pagi, kerja bakti, senam bersama, membaca bersama, pelatihan), terintegrasi dalam mata pelajaran (diskusi, penugasan kerja kelompok), dan protokol (menjadi aturan sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama dan diterapkan.
PSE merupakan pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaborasi oleh seluruh komunitas sekolah, memungkinkan murid dan guru akan memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada murid dan memunculkan peran guru sebagai fasilitator yang memfasilitasi potensi yang dimiliki muridnya.
PSE sangat penting dan bukan hanya bagi murid saja, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan kita membekali generasi yang mendatang dengan keterampilan tersebut, kita tidak hanya menghasilkan individu yang sukses, namun juga masyarakat yang lebih harmonis. Oleh sebab itu, pembelajaran sosial emosional penting dan harus dianggap sebagai bagian integral dari misi pendidikan kita, membentuk murid menjadi individu yang cerdas, emosional cerdas dan beretika.