Pada tahun pelajaran 2022/2023 SMA Negeri 1 Mendo Barat mulai menggunakan Kurikulum Merdeka untuk kelas X. SMA Negeri 1 Mendo barat tahun ini Kelas X berjumlah siswa 199 orang, terdiri dari Laki-laki 85 orang dan perempuan 114.
Sebelum menggunakan kurikulum merdeka, sekolah kami menggunakan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Hal yang penting yang harus diperhatikan ketika melaksanakan penilaian dalam kurikulum 2013 adalah KKM, remedial, dan pengayaan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang dituntutkan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan. Teknis penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan dapat guru lakukan dengan cara menghitung KD setiap mata pelajaran masing-masing, menentukan aspek karakteristik peserta didik (intake, kompleksitas, daya dukung).
Pada tahun ini kelas X sekolah kami menggunakan kurikulum merdeka. Didalam kurikulum merdeka terdapat Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Pada awal tahun pembelajaran sempat terpikirkan, sejauh mana progres peserta didik dalam menguasai kompetensi yang ditargetkan? Bagaimana cara memonitor perkembangan peserta didik?. Dengan berbagai pertanyaan tersebut saya termotivasi untuk mempelajari tentang KKTP.
Setelah pembelajaran pada hari Sabtu, tanggal 11 Maret 2023 dari modul Ketercapaian Tujuan Pembelajaran tentang Apa itu Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran. Saya dapat mengetahui bahawa Kriteria Ketercapaian Tujuan pembelajaran (KKTP) adalah serangkaian kriteria atau indicator yeng menunjukkan sejauh mana peserta didik sudah mencapai kompetansi pada tujuan pembelajaran. KKTP berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan menganalisis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik. Dalam hal ini membantuk pendidik untuk memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan tindak lanjut yang sesuai kepada peserta didik.
KKM atau kriteria Ketuntasan Minimal hanya berupa indicator berbentuk angka. Tidak ada penjelasan atau deskripsi mengenai perbedaan angka indicator tersebut. Pada KKTP terdapat deskripsi yang konkret mengenai keterampilan dan kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta didik sebagai bukti bahwa peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. KKTP juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih atau menyusun instrument asesmen. Sehingga asesmen yang dipilih benar-benar sesuai dengan Tujuan dan kriteria ketercapaian Tujuan pembelajaran. Dalam menentukan KKTP guru tidak disarankan untuk hanya menggunkaan angka mutlak seperti 70, 75, 85, dan 90. Praktik yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi. Tetapi jika diperlukan guru diperkenankan menggunakan rentang nilai misalnya 70-80, 81-90, dan sebagainya, dengan tetap memberikan deskripsi/keterangan mengenai tiap interval tersebut.
Ibu/Bapak guru tentunya sudah familiar dengan ragam bentuk asesmen. Ada asesmen di awal pembelajaran, ditengah proses pembelajaran, dan asesmen yang dilakukan di akhir proses pembelajaran. Sebenarnya ragam kriteria atau indicator yang tercantum dalam asesmen-asesmen tersebut sudah dapat dianggap sebagai KKTP. Saat bapak ibu guru sudah menggunakan tabel ceklis, lembar amatan, rubric, lembar refleksi, lembar penilaian kelompok (peer rating), jurnal, catatan portofolio dan lain-lain, bapak/ibu sudah mengukur pencapaian peserta didik.
Selain itu juga saya dapat mempelajari tentang Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembalajaran pada hari tersebut. Saya akhirnya menyadari bahwa KKTP juga bertujuan untuk memberikan informasi yang konkrit dan komprehensif dalam hasil belajar peserta didik. Deskripsi tentang perkembangan peserta didik menjadi lebih terukur dan personal, sesuai dengan kemampuan mereka. Bapak/ibu harus mengetahui bahwa ada 3 pendekatan penyusunan KKTP, yaitu
1. Menggunakan deskripsi
Pada pendekatan deskripsi kriteria, jenis ini pendidik telah menetapkan serangaian kriteria ketuntasan yang berhubungan dengan suatu tugas, projek akhir, projek penutup tema ataupun yang hendak diukur. Pendidik dapat mengisi ceklis pada kriteria “Memadai” untuk peserta didik yang dianggap telah memenuhi Tujuan pembelajaran, sebaliknya apabila peserta didik yang belum mencapai Tujuan pembelajaran maka pendidik dapat memberikan ceklis pada kriteria “Tidak Memadai”. Apabila peserta didik belum mencapai kriteria tersebut maka peserta didik dianggap belum mencapai Tujuan pembelajaran. Misalnya pada tugas menulis laporan, pendidik terlebih dahulu menetapkan aneka kriteria yang mencerminkan sebuah laporan yang baik. Jangan lupa untuk menyertaian kolom “Kesimpulan” kolom ini berfungsi untuk penentu kualitas tugas peserta didik sekaligus menunjukkan bentuk intervensi yang perlu dilakukan oleh pendidik. Pendiidk mempunyai kebebsan untuk menentukan jumlh ceklis yang akan dijadikan indicator bahwa peserta didik telah mencapai Tujuan pembelajaran. Hal ini tergantung pada banyaknya Tujuan pembelajaran yang akan dinilai.
2. Menggunakan rubric
Sesuai denga namanya, pendekatan rubric ini menggunakan rubric untuk mengidentifikasi sejauh mana peserta didik telah mencapai Tujuan pembelajaran. Deskripsi pada rubric lebih komprenshef dibandingkan dengan deskripsi kriteria yang kita bahas sebelumnya.
3. Menggunakan skala atau interval nilai
Untuk menggunakan skala atau interval ini, pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan rubric maupun nilai dari tes. Sebelum pendidik menentukan terlebih dahulu interval dan tindal lanjut yang akan dilakukan untuk peserta didik. Mislanya:
Skala atau interval Nilai
0 – 40% artinya belum mencapai, remedial di seluruh bagian
41 – 65% artinya belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan.
65 – 85% artinya sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial.
86 – 100% artinya sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Setelah melakukan pembelajaran dari modul tersebut, target saya selanjutnya adalah merancang KKTP untuk mata pelajaran saya dengan melibatkan teman sejawat, dengan hasilnya seperti dibawah ini:
Dalam menentukan keputusan ketercapaian Tujuan pembelajaran untuk kesimpulan, pendidik perlu saling berdiskusi untuk menyamakan persepsi berdasarkan data siswa di sekolah dan pengetahuan profesiaonal antarguru. Praktik diskusi dan kolaborasi seperti ini baik untuk melatih keterampilan guru membuat keputusan serta dapat meningkatkan iklim pembuatan keputusan bersama sekolah. Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Akhirnya kesimpulan yang saya dapatkan setelah mengikuti pembelajaran modul ini, saya memahami bahwa Kriteria ketercapaian Tujuan pembelajaran bermanfaat untuk memberikan informasi yang konkret dan komprehensif mengenai keterampilan dan kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta didik dan saya juga memahami bahawa dalam menentukan keputusan ketercapaian Tujuan pembelajaran, pendidik perlu saling berdiskusi dan berkolaborasi untuk menyamakan persepsi berdasarkan data peserta didik di sekolah serta pengetahuan professional antar guru.