Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 31964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Kebudayaan
Berasal dari kata Budhi dan Daya yang artinya kesadaran dan kemampuan manusia dalam berjuang mempertahankan kehidupan nya.Pengetahuan ini akan menjadi salah satu bekal untuk melihat secara jernih, tentang kehidupan yang sedang kita jalani. Dalam aktifitas praktis manusia, kebudayaan menjadi sebuah hal yang begitu penting. Nilai penting nya terletak pada fungsi nya memberi pedoman untuk bertindak dan memberi pedoman untuk bertindak dan memberi individu sebuah identitas. Kebudayaan adalah dinamis layaknya seorang manusia yang tumbuh dan berkembang sendirian, sisi dinamis ini akan semakin terlihat ketika terlihat hubungan antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Sisi dinamis tersebut dapat dilihat dari bentuk - bentuk hubungan yang ada seperti asimilasi, akulturasi, adaptasi, adopsi, difusi dan lain sebagai nya
Ulun Lampung berasal dari Sekalabrak, di kaki Gunung Pesagi, Lampung Barat. Penduduknya disebut Tumi (Buay Tumi) yang dipimpin oleh seorang wanita bernama Ratu Sekarmong. Mereka menganut kepercayaan dinamis, yang dipengaruhi ajaran Hindu Bairawa.
ASAL-USUL BAHASA DAN AKSARA LAMPUNG
Aksara Lampung diperkirakan masuk ke daerah Sumatera Selatan pada era Kerajaan Sriwijaya (700-1.000 Masehi). Had Lampung dipengaruhi dua unsur, yaitu Aksara Pallawa dan Huruf Arab
SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA DI LAMPUNG
Agama Islam masuk ke Lampung sekitar abad ke-15 melalui tiga pintu utama, salah satunya yaitu dari arah selatan atau Banten oleh Fatahillah atau Sunan Gunung Jati, melalui Labuhan Maringgai di Keratuan Pugung pada 1525. ... Dari barat, Islam dibawa empat putra Raja Pagaruyung Maulana Umpu Ngegalang Paksi
Menurut cerita rakyat, khususnya tokoh-tokoh adat kelompok Lampung Peminggikh. NamaLampung berasal dari salah satu peristiwa yang terjadi di lautan. Pada kala itu nenek moyang Kelompok Lampung Peminggikh berlayar. Mereka mencari tempat pemukiman baru yang subur untuk becocok tanam. Di tengah perjalanan, kapal yang mereka tumpangi terombang-ambing oleh gelombang ombak yang besar disebabkan angin ribut. Terkadang kapal/perahu mereka hampir tenggelam dan terkadang normal (terapung). Laut tempat kejadian yang menerpa mereka kala itu mereka namai Lampung yang berasal dari kata atau kalimat tenggelam (tiselam) dan terapung (tiapung). Kemungkinan kejadian itu di laut antara Kalianda dan Laut Telukbetung, sehingga timbulnya nama Teluk Lampung.