TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN
OLEH: ROZIQIN NASIH
SD NEGERI GEBANGARUM 1
CGP ANGKATAN 9 KABUPATEN DEMAK
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert
Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?
Jawab:
Belajar tentang pengetahuan memang sebuah kebutuhan, namun belajar tentang nilai-nilai kebajikan dan budi kerja adalah kebutuhan primer yang terbaik dari segala pengetahuan. Apalah artinya sebuah kepintaran jika tidak diimbangi dengan budi pekerti yang mulia.
Dengan nilai kebajikan dan budi pekerti mulia yang dimiliki seseorang, harapannya orang tersebut mampu menerapkannya dalam segala kondisi.
Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita karena keputusan yang diambil adalah keputusan yang berhubungan dengan banyak orang. Jika keputusan tersebut sesuai tahapan-tahapannya maka keputusan tersebut membawa dampak yang positif karena sudah berbagai tahap uji. Namun, jika keputusan tersebut tidak memperhatikan tahap uji, maka keputusan yang dihasilkan pun tidak dapat maksimal bagi pihak-pihak terkait.
Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?
Pemimpin pembelajaran berkontribusi dalam proses pembelajaran murid karena pendidik menerapkan pembelajaran berpihak pada murid. Sehingga, saat pendidik mengambil tema sesuai kebutuhan siswa, guru pun membimbing sehingga keputusan yang diambil pun dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Jawab :
Melalui Pendidikan, seseorang dapat mengetahui akan perbuatan-perbuatan yang baik. Sehingga, dari pengetahuan yang baik (nilai kebajikan) tersebut memunculkan sikap baik di setiap kehidupan.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Kaitannya dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai pemimpin
Jika posisi di depan atau sebagai pemimpinn maka harus bisa menjadi teladan untuk orang- orang yang ada di bawahnya. Saat pengambilan keputusan, seorang pemimpin hendaklah mampu mengakomodir segala macam keputusan tersebut sehingga tercipta keputusan yang baik bagi segala pihak.
Posisi ditengah harus mampu memberi semangat orang-orang yang ada di sekitar.
Dalam pembelajaran peran seseorang guru harus mampu mengambil keputusan yang berpihak pada murid dan berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Guru harus mampu menyemangati siswanya serta mengarahkan kepada hal yang baik.
Posisi dibelakang harus bisa memberi dukungan/dorongan.pada peserta didik sehingga siswa mencapai kebahagiaan setinggi-tingginya.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip- prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Setiap orang pastilah memiliki nilai-nilai yang tertanam dalam diri. Nilai positif pasti akan berpengaruh dalam membimbing dan mengarahkan sampai pada tahap pengambilan keputusan. pengambilan keputusan dilema etika (benar vs benar) atau berada dalam dua pilihan antara benar melawan salah (bujukan moral) yang menuntut kita berpikir secara seksama untuk mengambil keputusan yang benar. Keputusan tepat yang diambil tersebut merupakan buah dari nilai-nilai positif yang dipegang teguh dan dijalankan oleh kita.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal- hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Materi coaching yang telah diperoleh meliputi tentang present, mendengarkan dengan aktif, dan memberi pertanyaan berbobot menuntun coachee menemukan kekuatan pada dirinya untuk menyelesaikan masalah. Pengambilan keputusan yang diambil setelah mempelajari materi tentang coaching pasli keputusan yang lebih berkualitas dibandingkan keputusan sebelum mempelajari materi ini.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Aspek social emosional dengan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran social (social awareness), dan ketrampilan berhubungan social (relationship skill) yang sudah stabil akan lebih menghasilkan keputusan yang baik dan berkualitas dibandingkan social emosional yang labil.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Masalah moral atau etika adalah masalah dasar yang harus segera ditanggapi dan diselesaikan. Jika terjadi permasalahan maka hendaknya pendidik menganalisis masuk kategori dilema etika ataukan bujukan moral terlebih dahulu. Jika masalah tersebut masuk dalam kategori dilemma etika maka pendidik melakukan 9 langkah pengujian. Jika termasuk kategori bujukan moral maka harus segera dihentikan.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Setiap keputusan pasti akan ada gejolak bagi orang yang tidak puas akan keputusan tersebut. Hal itu pun wajar terjadi. Jika putusan tersebut mampu diterima oleh semua pihak maka akan tercipta suasana yang kondusif, aman, dan nyaman bagi semua pihak.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang ada di lingkungan saya adalah pengambilan keputusan yang diambil kepala sekolah belum sampai pada tahap langkah-langkah pengujian yang kompleks. Kadang keputusan yang diambil menimbulkan gejolak walupun tidak besar. Tantangan lainnya, adanya perbedaan pendapat dengan bawahan dengan berbagai alasan yang kadang hanya berpikir jangka pendek saja.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruhnya saat kita mengambil pengajaran memerdekakan murid sungguh luar biasa. Motivasi siswa menjadi lebih baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Siswa merasa lebih bisa merdeka karena pembelajaran berdiferensiasi ini membuat anak memaksimalkan potensinya sesuai minat anak.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan yang diambil pendidik jelas akan berpengaruh akan masa depan anak. Karena, anak akan mengingat segala keputusan yang diambil gurunya. Jika keputusan tesebut positif maka siswa bersemangat dalam belajar dan lebih terarah. Contoh, guru meminta siswa A mewakili lomba kelas, dan siswa A tersebut menang. Maka siswa A tersebut menjadi tahu potensi yang perlu ditingkatkan.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
- Guru harus bisa menuntun siswanya agar bisa mengoptimalkan kemampuannya. Sebagai pemimpin pembelajaran, guru berpedoman kepada Prinsip Patrap Triloka dari Ki Hajar Dewantara, yaitu Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani.
Budaya positif perlu diterapkan dalam kehidupan di sekolah dan lingkungan keluarga dan bermasyarakat. jika terdapat pelanggaran yang dilakukan siswa, guru dapat menerapkan segitiga restitusi, siswa dituntut untuk menumbuhkan nilai kebajikan dan penyelesaian untuk masalah yang dihadapinya.
Pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan tidak boleh langsung terburu buru. Semua kasus harus dianalisis, termasuk dilema etika atau bujukan moral. Cara pengambilan keputusan harus memperhatikan paradigma, prinsip prinsip, dan harus memenuhi 9 langkah tata cara pengujian keputusan. Jika dalam analisis tidak ada kesalahan, maka penyelesaian masalah sudah tepat.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda diluar dugaan?
konsep-konsep yang telah dipelajari pada modul ini yaitu penerapan 4 paradigma pengambilan keputusan,3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengujian dalam pengambilan keputusan menjadi langkah awal dalam menentukan apakah kasus tersebut merupakan dilema etika atau bujukan moral.
Hal yang menurut saya di luar dugaan adalah saat kasus tersebut sudah masuk di bujukan moral tidak perlu lagi melakukan 9 langkah pengujian. Padahal kasus bujukan moral masih saja dilakukan oleh pemimpin pembelajaran.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Saya pernah mengalami dilema etika, tepatnya saat akan mengadakan karya wisata lembaga kami. Sebelum mempelajari modul ini, saat terjadi masalah dalam kasus ini, saya merapatkan dengan pimpinan. Hasil keputusan sesuai dari hasil musyawarah. Pembeda dengan modul ini, keputusan kami tidak kami analisis atau uji sesuai paradigma, prinsip, dan langkah pengambilan putusan.
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak bagi saya mempelajari modul ini adalah saya mulai memahami tentang apa yang harus saya lakukan sebelum mengambil sebuah keputusan. Hal-hal apa saja yang menjadi pertimbangan dalam sebuah pengambilan keputusan.
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Mempelajari topik modul ini sangatlah penting bagi saya. Saya bisa belajar menerapkan teori ini saat ada masalah. Sehingga harapannya, saya mampu mengambil keputusan yang berkualitas dan tepat untuk semua pihak.