TEKS EKSPLANASI
Subtema 1 : Suhu dan Kalor
Teks Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan sebab akibat suatu peristiwa. Teks ekspalanasi berisi fakta tentang peristiwa yang terjadi. Tujuannya adalah memaparkan proses dan sebab terjadinya suatu peristiwa.
Kata kunci adalah kata-kata yang dianggap penting dalam suatu bacaan.
Media cetak merupakan salah satu media penyampai informasi bagi pembaca. Contoh media cetak adalah koran, Buku, majalah. Selain melalui media cetak kita juga dapat memperoleh informasi dari iklan. Banyak sekali macam macam iklan diantaranya Iklan layanan masyarakat. Papan iklan layanan masyarakat merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media cetak.
Kata kunci pada teks Sumber Energi Panas antara lain :
Paragraf 1
energi panas; sumber energi; proses fotosintesis
Paragraf 2
matahari, panas matahari, kegiatan manusia, mengeringkan
Paragraf 3
gesekan dua benda, mistar plastik, telapak tangan
Paragraf 4
api, nenek moyang, batu, kayu kering
Kesimpulan:
Sumber energi panas ada di sekitar kita dan sumber energi panas terbesar adalah matahari, yang digunakan oleh semua makhluk hidup.
Subtema 2 : Perpindahan Kalor di Sekitar kita
Hal-hal penting teks Perpindahan Panas atau Kalor
Paragraf
Hal-Hal Penting dari Bacaan
Pertama
Perpindahan kalor secara konduksi disebut juga perpindahan kalor secara hantaran.
Pada peristiwa perpindahan kalor secara konduksi, yang berpindah hanya energi kalornya saja.
Umumnya, perpindahan kalor secara konduksi terjadi pada zat padat.
Kedua
Peristiwa konduksi dapat diumpamakan dengan kegiatan memindahkan buku secara estafet.
Ketika memindahkan buku yang berpindah hanya buku itu saja, teman-teman tidak ikut berpindah.
Pada peristiwa konduksi hanya kalor yang berpindah, zat perantaranya tetap.
Ketiga
Saat membuat teh dan memegang salah satu ujung sendok akan terasa panas.
Perpindahan kalor secara konduksi, kalor akan berpindah dari benda bersuhu tinggi menuju benda yang suhunya lebih rendah.
Keempat
Peristiwa konduksi dapat dijumpai pada saat memasak.
Pada saat menggoreng, ujung spatula akan terasa panas walaupun ujungnya tidak bersentuhan dengan api kompor.
Kelima
Setrika listrik menggunakan prinsip perpindahan panas secara konduksi.
Panas dari elemen akan berpindah kebagian alas besi setrika yang tebal.
Subtema 3 : Pengaruh Kalor terhadap Kehidupan
Sejarah Termos
Hal-hal penting teks
Paragraf
Hal-hal Penting
Satu
Termos adalah sebuah benda yang biasanya berbentuk tabung seperti botol yang mempunyai dinding berlapis.
Dengan dinding dalam termos yang dirancang seperti kaca, maka kalor yang terdapat pada air panas tersebut tidak bisa berpindah dengan cepat.
Dua
Pencipta termos pertama kali pada tahun 1902 adalah James Dewar.
Penemuannya didorong oleh kebutuhannya untuk menjaga agar minuman bayinya tetap hangat.
Tiga
James Dewar menemukan cara membuat botol hampa udara. yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya termos.
Botol hampa udara buatan James Dewar sekarang dapat dilihat di Museum Ilmu Pengetahuan, di London.
Ringkasan
Termos adalah sebuah benda yang biasanya berbentuk tabung. Pencipta termos pertama kali pada tahun 1902 adalah James Dewar. James Dewar menemukan cara membuat botol hampa udara yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya termos. Botol hampa udara buatan James Dewar sekarang dapat dilihat di Museum Ilmu Pengetahuan, di London.
Bahasa Indonesia KD 3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.
Kata baku ialah kata yang digunakan dan telah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah ditentukan.
Kata baku adalah kata yang aturan dan ejaan kaidah bahasa Indonesianya sudah benar serta bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Biasanya kata baku dipakai untuk penulisan ataupun pengungkapan kata yang bersifat resmi. Kata baku digunakan dalam penulisan:
surat dinas, surat edaran, dan surat resmi lainnya laporan karya ilmiah nota dinas surat lamaran pekerjaan saat musyawarah atau diskusi saat berpidato dan rapat dinas surat menyurat antar organisasi, instansi atau lembaga,
Contoh kata baku, misalnya: aktif, pasif, apotek, efektif, nasihat, karena, foto, biosfer, bus, objek, teknik, daftar, praktik, dan lain sebagainya.
Kata tidak baku ialah kata yang dipergunakan tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa yang telah ditentukan. Umumnya kata tidak baku ini sering kita gunakan saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur.
Contoh kata tidak baku, misalnya: aktip, pasip, efektip, karna, poto, bis, obyek, tekhnik, nasehat, biosfir, apotik, dan lain sebagainya.
Penggunaan kata baku berkaitan dalam penggunaan kalimat yang efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku seperti adanya subjek dan predikat, serta penulisannya memperhatikan ejaan, dan memilih diksi (pemilihan kata) yang tepat tanpa memiliki makna ganda. Contoh kalimat efektif:
- Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat. (Benar) (Subjek) (Predikat)
Para tetua-tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat bersama-sama. (Salah)
- Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Benar)
- Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (Salah)
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial.
Pada teks eksplanasi, sebuah peristiwa timbul karena adanya peristiwa lain sebelumnya dan peristiwa tersebut mengakibatkan peristiwa yang lain (adanya sebab-akibat).
Tujuan teks eksplanasi diantaranya: - menjelaskan fenomena yang terjadi - menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
• Strukturnya terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab akibat (penjelasan), dan interpretasi.
• Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
• Faktual tersebut memuat informasi yang bersifat ilmiah/ keilmuan, contohnya sains.
• Sifatnya informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
STRUKTUR TEKS EKSPLANASI
Teks ini mempunyai 3 struktur yang membangunnya agar menjadi kesatuan yang utuh.
1. Pernyataan umum:
berisi penjelasan umum mengenai topik yang dibahas (gambaran umum topik yang dibahas, mengapa dapat terjadi peristiwa tersebut, bagaimana proses terjadinya, dan lain-lain).
2. Urutan Sebab Akibat (Deretan Penjelas): berisi mengenai detail penjelasan proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir. Pada bagian ini topik dibahas dengan rinci/ jelas.
3. Interpretasi: berisi tentang kesimpulan mengenai topik yang telah dijelaskan.
CONTOH TEKS EKSPLANASI: Bahaya Rokok Pernyataan Umum Rokok adalah kertas yang berbentuk silinder dengan ukuran sekitar 70 – 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter 10 mm yang di dalamnya diisi daun-daun tembakau yang sebelumnya telah dicacah.
Rokok dibakar di salah satu ujungnya dan dinikmati oleh perokok dengan cara dihisap/ dihirup lewat mulut di ujung lainnya. Deretan Penjelas dan Sebab Akibat Rokok biasa dijual dalam bungkusan berbentuk kemasan kertas atau kotak yang muat dalam saku. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkus rokok tersebut disertai pesan-pesan kesehatan yang mengingatkan para perokok agar tidak merokok dan menjaga kesehatannya. Bahaya itu antara lain kanker paru-paru, serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin. Tetapi kemudian peringatan itu hanya menjadi hiasan saja karena seringnya tidak dipatuhi sama sekali. Sudah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok memang menyebabkan ketergantungan, juga menyebabkan penyakit-penyakit berat seperti kanker, jantung, pernapasan, pencernaan, dll. Interpretasi (Kesimpulan)Secara jelas kita sudah dapat melihat bagaimana paru-paru perokok mengalami perubahan warna. Paru-paru sehat itu berwarna merah muda, sementara paru-parunya para perokok berwarna kuning kecoklatan. Selain itu pada bagian trakea atau pipa udara paru berubah menjadi agak kecoklatan dan tersumbat. Itu semua adalah bahaya rokok. Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita harus menjaga kesehatan dengan berhenti merokok dan menghindari asap rokok.