Global Peace Foundation Indonesia (GPFI) menyelenggarakan International Multifaith Youth Assembly (IMYA) 2013 di Makassar pada 25 hingga 28 September 2013.
Bertempat di Colonial Hotel Makassar, IMYA mempertemukan seratus pemuda dari berbagai negara, untuk berdialog tentang keberagaman keyakinan. Mengangkat tema “Spreading Seeds of Peace and Love through New Interfaith Paradigm for the 21st Century”, IMYA 2013 diselenggarakan untuk menyebarkan semangat toleransi antar umat beragama kepada pemuda Indonesia.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar menyatakan, isu interfaith (keberagaman) penting untuk diketahui oleh anak muda dewasa ini. Ia berpendapat, keberagaman merupakan bagian dari masyarakat Indonesia, dan anak muda perlu memiliki persepektif yang baik terkait dengan isu tersebut.
“Saya senang bertemu dengan banyak pemuda yang mendiskusikan isu interfaith dan saya berpendapat pertemuan ini penting bagi pemuda Makassar," kata Nasaruddin, di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (26/9/2013).
Dia menceritakan soal pengalamannya saat kembali dari Jordania dan di sana ia mendapati, saat ini kita harus mengadakan kegiatan positif, untuk generasi yang berusia di bawah 40 tahun, sehingga memudahkan untuk mengubah mindset (pemikiran).
"Kita mengenal Karaen Pattingalloang sebagai pahlawan Sulawesi yang menggagas interfaith dialog di masa lampau, karena itu saya rasa bukan tidak mungkin Sulawesi Selatan akan menjadi kiblat dalam mempelajari isu toleransi,” ucapnya.
Millenials Peace (MP) Camp 2018 merupakan kegiatan transformatif untuk melahirkan pemimpin muda yang bermoral dan inovatif, yang berkualitas secara fisik, mental, spiritual, skill, dan pengetahuan dalam upaya mencegah dan menangkal paham radikalisme dan kekerasan ekstrem. Kegiatan ini juga diharapkan melahirkan pemimpin pemuda yang dapat menatap dan meraih masa depannya, masa depan bangsa dan menjadi penyedia solusi atas permasalahan di lingkungan sekitarnya.
MP Camp Makassar dilaksanakan pada 26 – 28 Desember 2018 di Hotel Almadera, Makassar. Total ada 20 peserta terpilih mengikuti Camp ini. Para peserta merupakan alumni kegiatan MP Fest. Dari kegiatan Millenials Peace Camp ini, peserta akan menjadi agen-agen perdamaian yang akan memimpin generasi muda untuk mewujudkan Indonesia emas di masa depan.
Menurut Asti (Peserta), “event ini mengajarkan banyak pesan damai, pelajaran hidup yang membekas dan memberikan sebuah self-motivation bagi saya. pesannya, semoga selanjutnya akan ada kegiatan seperti ini lagi”.
Seri MPFest keenam berhasil diselenggarakan di Makassar dengan total jumlah peserta mencapai 811 orang. Acara MPFest Makassar di Universitas Hasanuddin dimulai pada hari Jumat 30 November 2018 bertempat di gedung FIS B FEB UNHAS. Acara dibuka oleh penampilan tarian tradisional suku Bugis, suku Toraja, suku Mandar oleh komunitas seni fakultas ekonomi UNHAS. Kemudian MC mengenalkan jargon acara Millennials Pecae Festival yakni Muda, Damai, Indonesia. Sesi selanjutnya dalah sambutansambutan yang diawali oleh ketua panitia Feybe Manopo, sambutan dari GPF Indonesia (Shintya Rahmi Utami), sambutan dari Ibu. Dr. A. Amidah Amrawaty, S.Pt. M.Si (Kasubdit Penyiaran Karir UNHAS Makassar). Keynote Speaker di acara MPFest Makassar ini menghadirkan Bpk. Prof. Hamdan Juhannis yang hadir sebagai perwakilan dari Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme Prov. Sulawesi Selatan yang memberikan materi seputar bahaya paham radikalisme. Keynote Speaker yang kedua dibawakan oleh Bpk. H. Asmanto Basolewa, S.E (Kepala Bakesbangpol Sulsel) menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam melakukan kegiatan khususnya dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya paham radikalisme di kalangan generasi muda milenial.
Kegiatan MPFest Makassar 2018 juga diselenggarakan di SMA Islam Athirah Makassar, SMA Maha Putra Makassar, dan SMA PGRI 3 Makassar.