Untuk memahami bahwa kombinasi antara perdagangan dan spesialisasi adalah sesuatu yang baik, mari kita perhatikan contoh berikut.
Misalkan hanya terdapat dua pekerjaan, yaitu menulis artikel dan menyetrika kemeja. Misalkan Hera membutuhkan waktu 30 menit untuk menulis sebuah artikel dan hanya sepuluh menit untuk menyetrika sebuah kemeja, sedangkan Ivan membutuhkan waktu satu jam untuk menulis sebuah artikel dan hanya enam menit untuk menyetrika sebuah kemeja. Untuk penyederhanaan, misalkan juga keduanya hanya memiliki waktu satu jam untuk mengerjakan kedua hal tersebut.
Dengan demikian, Hera hanya akan mampu menulis dua buah artikel saja atau menyetrika enam buah kemeja saja atau kemungkinan-kemungkinan lainnya di sepanjang garis production possibilities frontier (PPF) dari Hera. Sementara Ivan hanya akan mampu menulis sebuah artikel saja atau menyetrika sepuluh kemeja saja atau kemungkinan-kemungkinan lainnya di sepanjang garis PPF dari Ivan.
Misalkan dengan waktu satu jam yang dimilikinya, Hera memilih untuk menulis sebuah artikel saja dan menyetrika tiga buah kemeja, sedangkan Ivan memilih untuk menulis sebuah artikel saja. Tanpa perdagangan, bagi Hera, hanya akan ada sebuah artikel yang ditulis dan tiga buah kemeja yang disetrika. Sementara bagi Ivan, hanya akan ada sebuah artikel saja yang ditulis. Secara total, hanya akan ada dua buah artikel yang ditulis dan tiga buah kemeja yang disetrika.
Apabila dengan waktu satu jam yang dimilikinya Hera memilih untuk menulis dua buah artikel (spesialisasi dalam penulisan artikel) dan Ivan memilih untuk menyetrika sepuluh buah kemeja (spesialisasi dalam penyetrikaan kemeja) serta mereka memperdagangkan penulisan sebuah artikel untuk penyetrikaan tujuh buah kemeja, maka bagi Hera, akan ada sebuah artikel yang ditulis dan tujuh buah kemeja yang disetrika, dan bagi Ivan, akan ada sebuah artikel yang ditulis dan tiga buah kemeja yang disetrika. Keduanya mendapatkan yang lebih baik dibandingkan tanpa perdagangan. Secara total pun lebih baik karena akan ada dua buah artikel yang ditulis dan sepuluh buah kemeja yang disetrika.
Dari contoh ini bisa kita lihat bahwa spesialisasi dan perdagangan memungkinkan Hera dan Ivan mendapatkan hasil di luar garis PPF masing-masing.
Sekarang mari kita lihat contoh berikut yang merupakan modifikasi dari contoh sebelumnya.
Misalkan kembali hanya terdapat dua pekerjaan, yaitu menulis artikel dan menyetrika kemeja. Misalkan Hera membutuhkan waktu 30 menit untuk menulis sebuah artikel dan hanya sepuluh menit untuk menyetrika sebuah kemeja, sedangkan Ivan membutuhkan waktu satu jam untuk menulis sebuah artikel dan 12 menit untuk menyetrika sebuah kemeja. Untuk penyederhanaan, misalkan kembali bahwa keduanya hanya memiliki waktu satu jam untuk mengerjakan kedua hal tersebut.
Dari sini bisa kita lihat bahwa Hera memiliki sesuatu yang disebut sebagai suatu absolute advantage terhadap Ivan karena Hera butuh waktu yang lebih singkat daripada Ivan untuk mengerjakan kedua pekerjaan tersebut.
Misalkan dengan waktu satu jam yang dimilikinya, Hera memilih untuk menulis sebuah artikel saja dan menyetrika tiga buah kemeja, sedangkan Ivan memilih untuk menulis sebuah artikel saja. Tanpa perdagangan, bagi Hera, hanya akan ada sebuah artikel yang ditulis dan tiga buah kemeja yang disetrika. Sementara bagi Ivan, hanya akan ada sebuah artikel saja yang ditulis. Secara total, hanya akan ada dua buah artikel yang ditulis dan tiga buah kemeja yang disetrika.
Apabila dengan waktu satu jam yang dimilikinya Hera memilih untuk menulis dua buah artikel (spesialisasi dalam penulisan artikel) dan Ivan memilih untuk menyetrika lima buah kemeja (spesialisasi dalam penyetrikaan kemeja) serta mereka memperdagangkan penulisan sebuah artikel untuk penyetrikaan empat buah kemeja, maka bagi Hera, akan ada sebuah artikel yang ditulis dan empat buah kemeja yang disetrika, dan bagi Ivan, akan ada sebuah artikel yang ditulis dan satu buah kemeja yang disetrika. Keduanya mendapatkan yang lebih baik dibandingkan tanpa perdagangan. Secara total pun lebih baik karena akan ada dua buah artikel yang ditulis dan lima buah kemeja yang disetrika.
Dari contoh yang dimodifikasi ini kita bisa lihat bahwa perdagangan dan spesialisasi tetap memberikan manfaat kepada Hera dan Ivan walaupun salah satunya memiliki sebuah absolute advantage terhadap yang lain di kedua pekerjaan. Hal ini dapat terjadi karena Hera memiliki opportunity cost dalam menulis sebuah artikel yang lebih rendah dibandingkan Ivan dan Ivan memiliki opportunity cost dalam menyetrika sebuah kemeja yang lebih rendah dibandingkan Hera.
Opportunity cost Hera dalam menulis sebuah artikel = menyetrika tiga buah kemeja.
Opportunity cost Ivan dalam menulis sebuah artikel = menyetrika lima buah kemeja.
Opportunity cost Hera dalam meyetrika sebuah kemeja = menulis 1/3 artikel.
Opportunity cost Ivan dalam menyetrika sebuah kemeja = menulis 1/5 artikel.
Kita sebut bahwa Hera memiliki suatu comparative advantage dalam menulis sebuah artikel karena Hera memiliki opprotunity cost dalam menulis sebuah artikel yang lebih rendah, sedangkan Ivan memiliki suatu comparative advantage dalam menyetrika sebuah kemeja karena Ivan memiliki opportunity cost dalam menyetrika sebuah kemeja yang lebih rendah.
Dari sini kita bisa simpulkan bahwa kita harus memilih spesialisasi dalam pekerjaan di mana kita memiliki suatu comparative advantage.
Pelajaran yang dapat diambil:
Ketika kita takut bahwa orang lain dapat lebih baik dari kita dalam segala hal, kita sedang melakukan kesalahan. Kita sebenarnya akan selalu memiliki suatu atau beberapa comparative advantage. Semua orang di dunia ini termasuk orang-orang yang jenius dan orang-orang yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata dapat mengambil manfaat dari perdagangan. Teori comparative advantage memberitahu kita sesuatu yang penting mengenai perdagangan dunia dan perdamaian dunia. Perdagangan menyatukan umat manusia.
Referensi: Modern Principles of Economics (Third Edition) by Tyler Cowen and Alex Tabarrok.
Penulis: Ruhiyat (Dosen Departemen Matematika, FMIPA, IPB)
Dipubilkasikan pada tanggal 12 September 2021