7 Poe Atikan Istimewa
di UPTD SMP Negeri 2 Plered
Program “7 poe atikan istimewa” atau dalam bahasa Indonesia disebut 7 hari pendidikan istimewa merupakan wujud konkret kebijakan pendidikan berkarakter yang telah digulirkan sejak pertengahan tahun 2014 lalu. Dalam penerapannya, sekolah menerapkan unsur tematik dan menjadikannya sebuah falsafah dalam setiap pembelajaran di sekolah.
Sumber: disdik.purwakartakab.go.id
SENEN AJEG NUSANTARA
SALASA MAPAG BUANA
REBO MANEUH DI SUNDA
KEMIS NYANDING WAWANGI
JUMAAH NYUCIKEUN DIRI
Setiap hari Senin, seluruh pelajaran harus disinergikan dengan nilai-nilai Patriotik, potensi dan seluruh fase sejarah yang pernah terjadi di Indonesia (Nusantara). Siswa melaksanakan upacara bendera.
Setia hari Selasa, seluruh jenis peradaban dunia diperkenalkan ke seluruh siswa. Siswa diharapkan mampu bersaing dikancah internasional dan harus menjadi yang terkuat dan tangguh di dunia dengan budayanya.
Karena berada di tanah sunda, maka setiap hari Rabu siswa diharuskan memakai pangsi dan kebaya sebagai simbol orang sunda yang beradab dan berbudaya.
Kemis nyanding wawangi adalah tema pembelajaran setiap hari Kamis, dimana siswa dididik agar memiliki jiwa seni dan estetika berbudaya yang bisa membawa harum tanah airnya.
Untuk pembelajaran hari Jumat, siswa diajarkan menjaga kesucian hati, jiwa dan pikiran agar tetap terjaga dan selalu dekat dengan Tuhan dengan cara beribadah. Pelajaran dimulai dengan Salat Dhuha bersama yang dilanjutkan pembacaan Al-Quran bagi pelajar muslim. Bagi yang non-muslim, menyesuaikan dengan agama masing-masing.
Sabtu-Minggu Betah di Imah, merupakan penutup dari kegiatan belajar para siswa. Para siswa diliburkan dari kegiatan belajar mengajar (KBM), Namun demikian, meski temanya Betah di Imah (Sabtu-Minggu Betah di Rumah) bukan berarti tidak ada pelajaran bagi para siswa ini. Mereka tetap harus belajar, yakni belajar dari orang tua masing-masing. Misalnya, membantu pekerjaan rumah dan lain-lain.