Handphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi pelajar. Namun, di balik manfaatnya sebagai alat komunikasi dan sumber informasi, handphone juga menyimpan bahaya serius, terutama bagi pelajar di bawah usia 17 tahun. Tanpa pengawasan dan pemahaman yang baik, handphone dapat menjadi gerbang menuju perilaku menyimpang, bahkan kejahatan. Berikut adalah beberapa bahaya yang perlu diwaspadai.
Paparan Konten Sadis dan Kekerasan
Handphone memberikan akses tak terbatas ke berbagai platform media sosial dan situs web. Sayangnya, banyak konten sadis, seperti video kekerasan, tawuran antar pelajar, atau aksi brutal lainnya, beredar bebas di internet. Paparan berulang terhadap konten semacam ini dapat memengaruhi psikologi pelajar, membuat mereka menganggap kekerasan sebagai hal yang wajar. Lebih buruk lagi, beberapa pelajar mungkin terinspirasi untuk meniru tindakan tersebut, baik secara langsung maupun dengan merekam dan menyebarkan aksi kekerasan mereka sendiri demi popularitas di media sosial.
Keterlibatan dalam Geng Motor dan Tawuran
Media sosial sering menjadi sarana promosi geng motor atau kelompok tawuran. Melalui grup chat, video, atau postingan, pelajar dapat dengan mudah terseret ke dalam lingkaran kelompok-kelompok ini. Handphone memungkinkan komunikasi cepat untuk mengatur aksi tawuran atau kegiatan geng motor, yang sering kali berujung pada kekerasan, cedera, bahkan kematian. Pelajar yang masih labil secara emosional rentan terpengaruh oleh ajakan atau tekanan teman sebaya melalui platform digital.
Akses Mudah ke Konten Pornografi
Salah satu bahaya terbesar handphone adalah akses tak terkontrol ke konten pornografi. Situs web, aplikasi, atau bahkan iklan pop-up sering kali menampilkan materi dewasa yang tidak sesuai untuk pelajar di bawah umur. Paparan pornografi dapat memengaruhi perkembangan mental dan emosional anak, menciptakan persepsi yang salah tentang hubungan interpersonal, serta meningkatkan risiko perilaku seksual yang tidak sehat. Selain itu, beberapa pelajar mungkin tanpa sengaja atau sengaja menyebarkan konten tersebut, yang dapat berujung pada pelanggaran hukum.
Dampak Psikologis dan Sosial
Penggunaan handphone yang berlebihan juga dapat menyebabkan kecanduan, yang berdampak pada kesehatan mental pelajar. Banyak pelajar menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, game, atau menonton video, yang dapat mengurangi waktu untuk belajar, berinteraksi dengan keluarga, atau beristirahat. Kecanduan ini juga meningkatkan risiko cyberbullying, di mana pelajar dapat menjadi korban atau pelaku perundungan daring. Tekanan untuk tampil "populer" di media sosial juga dapat memicu kecemasan, rendah diri, atau depresi.