Literasi membaca perpustakaan adalah kemampuan mengakses, mengevaluasi, memahami, dan menggunakan informasi serta ide dari berbagai sumber bacaan yang tersedia di perpustakaan, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan membaca secara kritis. Perpustakaan berperan sebagai pusat kegiatan literasi dengan menyediakan beragam koleksi dan program seperti diskusi buku, lomba membaca, serta layanan audiovisual untuk menumbuhkan budaya membaca dan pemahaman mendalam bagi penggunanya.
Aspek-aspek Literasi Membaca Perpustakaan
Kemampuan Membaca dan Memahami: Mampu membedakan berbagai jenis karya tulis, baik fiksi maupun non-fiksi, serta menangkap makna tersurat dan tersirat dalam bacaan.
Akses dan Penggunaan Informasi: Menguasai cara menggunakan katalog dan indeks untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, serta memanfaatkan berbagai sumber daya seperti buku, materi digital, dan layanan audiovisual.
Evaluasi Kritis: Mampu menilai dan mengevaluasi informasi yang ditemukan untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam dan kritis terhadap berbagai perspektif.
Produksi Informasi: Kemampuan untuk menggunakan informasi yang didapatkan dalam menciptakan karya tulis sendiri, termasuk karya ilmiah.
Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi
Penyediaan Sumber Daya: Menjadi pusat sumber daya yang beragam, menyediakan buku cetak, materi digital, dan layanan audiovisual untuk mendukung proses belajar dan penelitian.
Pusat Kegiatan Literasi: Mengadakan berbagai program seperti diskusi buku, lomba membaca, dongeng, dan kegiatan lain yang merangsang minat baca.
Pengembangan Keterampilan: Memberikan bimbingan kepada pengguna dalam mencari, memahami, dan memanfaatkan informasi secara maksimal.
Lingkungan Mendukung: Menyediakan lingkungan yang tenang dan terorganisir untuk membaca, sehingga pengguna dapat fokus dan berkonsentrasi.
Penciptaan Budaya Membaca: Menjadi laboratorium imajinasi tempat ide-ide tumbuh dan rasa ingin tahu dipupuk, serta menumbuhkan budaya membaca yang berkelanjutan.