Kegiatan rekreasi peserta didik PKBM Bestari yang dilaksanakan 25 Januari 2022 kemarin di daerah wisata Blitar.
Sebagai pengelola PKBM Bestari, saya menyertakan 3 tutor dalam kegiatan tersebut. Ini tentang rangkaian pembelajaran keterampilan wajib.
Saya melihat tradisi belajar di sekolah PKBM Bestari ternyata sudah menjadi tradisi peserta didik di ruang belajar lebih luas, dalam hal ini saat pelaksanaan kegiatan rekreasi tersebut. Saya menyaksikan sendiri semangat kerja tampak dalam kerja kolaboratif di antara peserta didik. Nilai-nilai spiritual dan saling menghargai dan menghormati minat serta kepentingan masing-masing peserta didik juga terlihat membanggakan.
Di lingkungan PKBM Bestari telah membiasakan "mayokne dagangane konco" (membeli dagangannya teman). Prinsip ini sudah menjadi budaya kerja sama di tengah peserta didik. Saat ada kegiatan, peserta didik yang memiliki usaha kuliner dipersilakan menawarkan dagangannya. Peserta didik lainnya order makanan. Ini juga berlangsung saat persiapan rekreasi tersebut.
"Buk, soal makanan untuk para tutor, panitia sudah menyiapkan 2x makan." Bendahara PKBM Bestari mengabarkan kepada saya. Ketua OSIS ( sebutan pemimpin peserta didik se-PKBM Bestari Paket ABC) menyampaikan pula kepada saya, bahwa persediaan makanan selama rekreasi sudah dipegang pokjar Dukudimoro.
Alat transportasi diatur peserta didik dari Wonosalam. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dan survey tempat wisata dikerjakan peserta didik dari Ngoro. Pengelola PKBM Bestari terima beres.
Di perjalanan sebagaimana rekreasi pada umumnya, kita dihibur tayangan video lagu dangdut dan lagu pop. Peserta didik juga ada yang bernyanyi karaoke. Saya jadi tahu minat musik para peserta didik.
"Pak Sopir, dimatikan dulu videonya!" Tiba-tiba dari pengeras suara saya mendengar ketua pokjar Dukudimoro meminta sopir mematikan video.
"Teman-teman, kita baca shalawat ya!" Ia mengajak teman-teman sesama peserta didik untuk membaca shalawat nabi. Shalawat nabi pun dilantunkan bersahut-sahutan dan bergantian oleh peserta didik selama sisa perjalanan sebelum sampai di tujuan wisata.
Saya menyaksikan awal pembacaan shalawat nabi ini dilantunkan saat perjalanan mulai memasuki medan yang sulit. Akses jalan menuju tempat wisata luar biasa bikin hati deg-degan. Medan yang menanjak, menurun, bergelombang, dan melewati tumpahan air laut.
Sampai di tempat tujuan wisata, kita menikmati tempat wisata ini. Makan bersama, berfoto, naik getek, bermain di pantai serta salat berjamaah memanfaatkan rukhsoh "jamak qosor". Lagi-lagi, saya menyaksikan tradisi salat berjamaah di PKBM Bestari dibawa juga dalam kegiatan karya wisata ini. Tak ada komando dan tak ada ajakan dari para tutor, mereka melaksanakan salat berjamaah, tentu saja kami para tutor ikut berjamaah bersama mereka juga.
Di PKBM Bestari juga membiasakan "datang bersih, pulang bersih". Ini pun tampak dilakukan mereka ketika telah selesai makan, mereka membuang sampah mereka dikumpulkan jadi satu agar tidak berserakan di lokasi wisata (lupa tidak memotret kumpulan sampah rombangan rekreasi).
Sampai di akhir kegiatan, panitia menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama para peserta didik. Beberapa dari mereka memberi testimoni terkait kegiatan.
"Sekarang peserta didik kita pintar dan kaya kosakata ya kalau bicara bawa mic." Saya menyampaikan kesan saya kepada mereka. Salah satu peserta didik menjawab
"Kalau saya mulai bisa bicara karena diminta presentasi hasil memasak ayam panggang di kelas 10 dulu, Buk."
Jadi, selama kegiatan rekreasi tersebut, kami para tutor seolah menyaksikan keberhasilan proses belajar peserta didik di ruang kelas PKBM yang ada di ruang publik. (Astatik Bestari)