=== Sejarah Singkat Berdirinya ===
YAYASAN PONDOK PESANTREN “ISMUL HAQ”
OLEH : KH. M. BAHRUL ULUM BIN KH. NURHOZIN
TAHUN 2001
Bahrul Ulum dikenal dengan nama Gus Bahrun lahir di Tuban, 18 Desember 1973 di dusun Semampir desa Sembungrejo kec. Merakurak kab. Tuban, orang tuanya bernama KH. Nurkhozin dan Ibu Hj. Dewi Khalimah, Bahrul Ulum adalah putra ke dua dari empat bersaudara, bapak ibunya adalah guru mengaji di kampung juga mantan Kepala Desa yang semenjak kecil belajar di Pondok Pesantren Darul Ulum desa Sambonggede kec. Merakurak Tuban merupakan pesantren kakeknya sendiri yaitu KH. Jaelani Maulana Alm, keturunan Kyai Klopo Telu salah satu keturunanya Syeh KH. Mutamaqin Alm desa Kajen kec. Margoyoso kab. Pati Rembang Jawa Tengah, sampai lulus tingkat SLTP tahun 1985 melanjutkan belajar di pesantren Ma’had Ilmi Asyar’i Sarang Rembang Jawa Tengah diasuh KH. Faqih Imam dan KH. Umar Faruq Imam, sekolah di Madrasah Diniyah Ghojaliyah Asyafi'iyah pada asuhan KH. R. Maimun Zubair Sarang Rembang Jawa Tengah. Tahun 1988 melanjutkan menimba ilmu di Pesantren At-Taufiq Sambong Dukuh Jombang diasuh oleh Drs. KH. Samsul Ma'arif Alm. sampai tahun 1989, ditahun ini juga Bahrul Ulum Selalu diajak oleh Drs. KH. Samsul Ma'arif ikut Ijazah Ismul Haq Ke KH. M. Shodiq Mojokerto, KH. Zamzami Madiun dan KH. Masruchin Bin KH. Zamzami Madiun. Pada tahun 1990 meneruskan mondok di pesantren Tebuireng Jombang sampai Tahun 1994 pada asuhan KH. Yusuf Hasyim (Pak Ud) adalah putra KH. Hasyim Asyari pendiri NU.
Pada tahun 1991 Bahrul Ulum telah diangkat sebagai Koordinator Ismul Haq Cabang Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan pelatih jurus Ismul Haq di Pondok Pesantren At-Taufiq Jombang. Berawal dari sini, Bahrul ulum akrab dengan Mujiz Ismul Haq KH. M. Shodiq dan selalu diajak untuk mengiringi Ijazah Ismul Haq di luar kota bahkan sampai luar negeri seperti Singapura.
Tahun 1994 penulis lulus dari Pon. Pes. Tebuireng Jombang melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya mengambil jurusan Aqidah Filsafat (Tasawuf) mendapatkan gelar S1 tamat tahun 1998, pada masa kuliah Bahrul Ulum tidak lepas dengan Jam’iyah Ismul Haq dan masih selalu mengikuti kegiatan Ismul Haq baik yang diadakan di Mojokerto-Jombang dan di daerah-daerah lainnya.
Pada tahun 1999 Gus Bahrul diangkat menjadi Mujiz Ismul Haq oleh KH. M. Shodiq, beberapa tahun kemudian diangkat Mujiz Ismul Haq oleh Drs KH. Masruchin bin KH. Zamzami yang disaksikan oleh Istri beliau, putra beliau dan beberapa orang Jama’ah, tujuan untuk mengembangkan Ismul Haq dan sempat berkembang di daerah pantura Tuban, Bojonegoro, Lamongan. Setahun setelah diangkat menjadi Mujiz Ismul Haq Bahrul Ulum diambil menantu KH. M. Shodiq dengan putri pertamanya yaitu Hj. Zulia Istifadah, setelah pernikahan dengan putri KH. M. Shodiq pada tahun 2000 penulis ikut aktif mengelola padepokan dan Majlis Ta’lim Ismul Haq tiap hari Ahad.
Saat itulah Bahrul Ulum berniat mendirikan Pondok Pesantren, minta izin restu kapada guru-gurunya, diantaranya adalah KH. Umar Faruq Imam Alm dan KH. Faqih Imam Alm dari Pon. Pes. Ma’had Ilmi Asyar’i Sarang Rembang Jateng, lanjut sowan ke KH. Yusuf Hasyim Alm dan KH. Isomudin Hadziq Alm dari pon. Pes. Tebuireng, dan sowan ke KH. Samsul Ma’arif Alm Pondok Pesantren At-Taufiq Sambung Dukuh Jombang dan KH. Qomari Sholeh Alm Pondok Pesantren Nurul Qur’an. Hasilnya diberi restu untuk mendirikan Pondok Pesantren. Pada saat itu penulis (Bahrul Ulum) menyodorkan nama: Pesantren Bumi Dzikir dan Pesantren Ismul Haq, sebagian besar gurunya memberi nama Ismul Haq, dengan tujuan mengenang jasa guru dan pendiri Padepokan dan Majlis Ta’lim Ismul Haq termasuk jasa KH. ZAMZAMI Alm, KH. MUDZAKIR MA’RUF Alm, KH. MUHAMMAD SHODIQ. Guru-guru beliau sependapat akan lebih cepat berkembang dikarenakan Jama’ah Ismul Haq sudah dikenal baik di daerahnya sendiri maupun luar daerah, tinggal pendanaan dan cara mengelola hingga tunggu waktu memperkenalkan ke Jama’ah.
Pada tahun 2000 - 2001 Gus Bahrul sering sowan ke pondok Cukir Walisonggo belajar sistem pengelolaan pondok pesantren pada sahabatnya KH. Agus Huda Muhammad cucu KH. Adlan Ali Alm, berawal sowan ke KH. Isomuddin Hadiq Alm dari Pon. Pes. Tebuireng Jombang memberi wejangan sebagai berikut: ambillah santri paman sampean Tuban dari Pesantren Darul Ulum Dsn. Semampir Kec. Merakurak Tuban sejumlah Tujuh (pitu), insya Allah akan dapat pitulungan dan tuju keajaiban, hingga pada akhernya memboyong santri 7 dari Tuban 3 laki-laki dan 4 perempuan.
Hanya Ridla dari Allah SWT, pada hari Ahad tanggal 22 April 2001 diresmikan Yayasan Pondok Pesantren Ismul Haq. berkedudukan di Kowang Ds. Gebangsari Kec Jatirejo Mojokerto Jawa Timur diresmikan oleh Bapak Dr. H. Ahmadi M.Si (bupati Mojokerto pada waktu itu).
Dengan Ridlo Allah Swt tahun 2002 KH. M. Shodiq mewakafkan tanahnya untuk Yayasan Ismul Haq dibangun Asrama Putra dengan kamar yang sederhana memakai bangunan panggung kayu bekas dengan atap daun tebu, dan kamar lain bekas tempat parkir mobil; asrama Putri masih memakai rumah mertua yang disekat triplek, sementara Pondok Pesantren berkantor di kamar depan adalah rumah KH. M. Shodiq yang dihibahkan kepada anak beliau Hj. Zulia Istifadah. Pada masa itu santri didominasi dari Tuban, kemudian perkembanganya santri sudah datang dari Cirebon juga daerah Mojokerto hingga luar pulau. Tahun 2003 Drs KH. M. Sholeh dan Dewan Guru mendirikan Madrasah Aliyah Hidayatul Falah. Tahun 2004 Tokoh Masarakat setempat Abah H. Djumadi sekeluarga mewakafkan tanah untuk Yayasan dan dibangun Gedung Madrasah Aliyah serta Mushola Asrama Putra, tahun 2009, Bahrul Ulum sekeluarga mewakafkan tanah untuk Yayasan dibangun Asrama Putri dan Gedung Madrasah Diniyah. Bersamaan tahun itu juga Ibu Hj. Umiarti istri KH. M. Shodiq juga mewakafkan tanah untuk Yayasan. Semuga pengurus Yayasan bisa mengemban amanah dan bisa mengunakan sebagaimana mestinya juga bermanfaat dunia sampai akherat.
Tahun 2002 Padepokan dan Majlis Ta’lim Ismul Haq diajukan oleh Gus Bahrul Ke PBNU sehingga menjadi Jamiyah Ismul Haq Nahdlatul Ulama Pusat Mojokerto masuk ke LDNU PBNU dengan Surat Keputusan :